TERJEMAHKISAH ISRA' MI'ROJ lil Imam Najmiddin Al Ghoithy (DARDIR Mi'raj) Pada suatu ketika, saat malam telah tiba. Kerlap-kerlip bintang di langit cerah menjadi pesona yang begitu berharga. Menjadi saksi akan kemuliaan seorang manusia. Saat itu bertepatan tanggal 27 Rojab 11 kenabian, Nabiullah Muhammad SAW beristirahat.

Friday, February 12, 2021 Edit Kisah Isra' Mi'raj Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Salah satu Peristiwa luar biasa yang pernah di Alami perjalanan nabi dari masjidil Haram menuju masjidil Aqsha di malam hari, sebagaimana di ceritakan dalam Al Quran surah Al Isra'.Dari masjidil Aqsha beliau di angkat sampai ke langit nomer 7, hingga sidratul muntaha dan bitul ma'mur, ditengah perjalannya terjadi banyak peristiwa yang sangat download dan baca cerita lengkapnya dalam kitab yang kami bagikan file pdfnya secara gratis berikut ini.============Judul Buku Kisah Isra' mi'raj Nabi Muhammad صلى الله عليه pembahasan Sejarah, tentang Isra' Mi'raj terjemah kitab DardirPengarang Syekh Najmuddin Al GhaithiFormat file PdfUkuran============

Download Kitab Dardir Pdf Dan Terjemahan (GRATIS) - Ebook buku Hasyiyah Dardir Ala Qishah al-Mi'raj (Kisah pristiwa Isra' mi'raj Nabi Muhammad) arab, terjemah indonesia, makna pesantren arab gundul pegon pethuk kediri dan bahasa sunda lengkap akan menjadi tema utama kali ini dan bisa teman teman download secara mudah ga pake ribet. Oleh M Rikza ChamamiPeristiwa Isra' dan Mi'raj bagi umat Islam menjadi fenomena sejarah yang sungguh luar biasa, terjadi satu tahun sebelum hijrah 10 tahun dari masa diutusnya Sayyid Muhammad sebagai Nabi pada malam Isnain tanggal 27 Nabi sendirian tidur di rumah Siti Ummi Hani saudara kandung Sayyidina Ali datanglah Jibril untuk memintanya berjumpa Allah. Ada yang menyebutkan Nabi berada di sekitar Masjidil Haram sekitar Hijr Ismail dengan ditemani dua sahabatnya Hamzah dan Ja'far bin Abi Thalib.Peristiwa inj begitu cepat dimana dalam waktu semalam menyelesaikan perjalanan jalur darat dan jalur udara. Zona destinasi isra' dan mi'raj adalah titik-titik sejarah Nabi sebelum Muhammad. Ini menunjukkan bahwa peristiwa itu adalah bagian dari mu' keimanan orang Islam dapat dilakukan dengan bertanya percaya atau tidak terhadap Isra’ Mi’raj. Saya sangat setuju ini peristiwa luar biasa yang hanya bisa didekati dengan keimanan dan bisa dilakukan dengan saintifikasi Isra’ Mi’raj. Dan jasad Nabi yang bergerak dalam peristiwa ini bersamaan dengan ruhnya yang telah SejenakTidak terasa bahwa bulan Rajab 1437 H sudah memasuki tanggal 27. Tanggal yang indah dan bersejarah bagi umat Islam karena Rasulullah Muhammad mendapat bonus rihlah ilahiyyah yang diabadikan dengan nama Isra’ Mi’ Bisri Musthofa Rembang dalam kitab Tiryaqil Aghyar fi Tarjamati Burdatul Mukhtar menjelaskan bahwa waktu yang ditempuh dalam isra' itu sangat singkat dan mi'raj itu seperti qaba yang diterjemah dalam bahasa Jawa dengan tulisan pegon oleh Mbah Bisri ini adalahسريت من حرم ليلا الى حرم ٭ كما سرى البدر في داج من الظلموبتّ ترقى الى ان نلت منزلة ٭ من قاب قوسين لم تدرك ولم ترمDalam catatan terjemahan ini, Mbah Bisri menyampaikan indahnya kata qaba qausaini yang secara lahiriyah bermakna "ujungnya dua pucuk". Padahal ibrah ini adalah terbalik, yang harusnya qaba qausi, jadi artinya dua empat kitab yang secara spesifik menjelaskan Isra’ Mi’raj 1 Qishshah Mi'rajin Nabi karya Syekh Najmudin Al Ghoidzi 2 Tashilul Ghiba min Qissatil Isra' wa Mi'rajin Nabi karya Syekh Sahli bin Salim Assamarani 3 I'anatul Muhtaj fi Qishshatil Isra' wal Mi'raj karya Syekh Ahmad Abdul Hamid Al Qandali 4 Nurus Siraj fi Bayanil Isra' wal Mi'raj karya Syekh Ahmad Fauzan bin Zain Muhammad bin Muhamma Zain kitab itu dijelaskan secara rinci bagaimana proses isra' dan mi'raj itu terjadi. Sehingga etnografi Isra’ Mi’raj terasakan dengan baik dan umat Islam di masa kini masih menikmati kemukjizatan Nabi Ahmad Abdul Hamid Kendal mengurai terlebih dahulu keutamaan bulan Rajab sebagai bulan mulia diantara dua belas bulan lainnya. Sebab di bulan Rajab itu banyak peristiwa sejarah, termasuk selamatnya kapal Nabi dimana Nabi singgah saat isra' secara detail disebutkan oleh Mbah Ahmad Abdul Hamid. Termasuk saat mi'raj juga secara rinci dijelaskan. Dimana alasan mi'raj oleh Mbah Ahmad disebut adanya kecemburuan antara langit dan bumi yang saling "poyok-pinoyok" Jawa mengejek satu dan lainnnya.Sebab bumi merasa paling mulia karena dihuni oleh Nabi Muhammad. Langitpun akhirnya minta pada Allah agar Nabi Muhammad diperkenankan singgah kesana. Dan itulah yang dikabulkan Allah dalam peristiwa mi' Sahli Semarang juga menjelaskan kisah yang sama. Bahwa peristiwa isra' dan mi'raj berjalan sangat cepat dengan segudang kisah yang diceritakan. Kepergian Nabi tengah malam dan selesai menjelang subuh sudah berada kembali ke Kota proses kehadiran Nabi di rumah Ummi Hani hingga Nabi langsung menuju Masjidil Haram untuk mengisahkan apa yang dialaminya juga disinggung dalam kitab Tashilul Ahmad Fauzan Rembang menyinggung bahwa peringatan Isra’ Mi’raj itu diperingati dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan kebiasan masyarakat. Termasuk cara mengkaji Isra’ Mi’raj disebutkan ada tiga model modern, sederhana dan menunjukkan bahwa kisah Isra’ Mi’raj itu akan tetap menarik dikaji dari sisi apapun. Sebab itu adalah peristiwa langka yang diabadikan dalam surat Al Isra ayat 1 dan surat Annajm ayat wajar bagi mereka yang tidak mengikuti jejak Nabi tidak akan percaya dengan kisah ini. Sebagaimana disebutkan oleh Syekh Najmuddin Al Ghoizi bahwa orang yang tidak beriman, tidak akan percaya sebagaimana Abu Jahal dan orang kafir Quraisy yang menyebut Nabi sebagai tukang sihir faramauhu bis sihr.Jika zaman dahulu sudah ada kelompok yang kufur terhadap Isra’ Mi’raj, maka peristiwa yang sudah hampir 14 abad berlalu itu masih ada yang tidak percaya itu wajar. Dan pasti, mereka yang tidak percaya adalah bukan orang yang beriman. Sedangkan bagi Muslim yang beriman, wajib percaya adanya Isra’ Mi’ kisah Isra’ Mi’raj ini ada dua pesan yang sangat filosofis. Pertama, bahwa isra' dan mi'raj ini menjawab kecemburuan bumi dan langit. Maka semua umat akan menyaksikan betapa kompaknya bumi-langit yang ramah kepada manusia yang peristiwa Isra’ Mi’raj adalah napak tilas Nabi kepada Senior Nabi dengan ziarah plus visualisasi umat dahulu dan masa mendatang. Oleh sebab itu, zaman sekarang yang terpenting bagi generasi muda adalah sowan kepada ulama dan tokoh agama dan berziarah ke makam auliya'. Sebab kisah isra' dan mi'rah mencontohkan yang paling mulia adalah, para Senior Nabi sangat sayang kepada Muhammad dan umatnya dalam memberikan ilmu negosiasi ketuhanan, dimana shalat yang asalanya 50 menjadi 5 waktu. Itulah hikmah dari berziarah atau sowan serta tawadlu' kepada Senior Nabi. Wallahu a' adalah Mahasiswa Program Doktor & Dosen UIN Walisongo
Israa' wa Al-Mi`raj) is a rich source of inspiration and lessons. The details of the Prophet's miraculous visit to Al-Masjid Al-Aqsa, the scenes that he witnessed in his ascension to the heavens and his people's response to the news of the incident are all worthy of reflection. In many ways they are still relevant to our daily life.
0% found this document useful 0 votes9 views17 pagesOriginal TitleISRA' MI'RAJCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes9 views17 pagesIsra' Mi'rajOriginal TitleISRA' MI'RAJJump to Page You are on page 1of 17 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 15 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Peristiwa yang Dialami Nabi Saat Isra dan Miraj. Pada malam sebelum mengalami Isra dan Mikraj, Nabi Muhammad saw. tengah bermalam di rumah Hindun binti Abu Thalib, sepupu beliau yang dikenal dengan nama Ummu Hani. Setelah tidur sejenak, Nabi terjaga dan mengunjungi Ka'bah. Di sana, beliau mengantuk hingga terlelap. الحمد لله والصلاة والسلام على رسول اللهSegala puji bagi Allah, selawat serta salam untuk utusan Allahوبعد، فهذه كلمات جمعتها على قصة المعراجDan setelah itu, ini adalah kata-kata yang aku kumpulkan untuk kisah mikrajرجاء أن ينتفع بها من يتصدى إلى قراءتها ممن هو قاصر مثلىkarena berharap agar bermanfaat bagi orang yang ingin membacanya dari orang-orang yang kurang sepertikuجمعتها من الوجوه التي ذكرها مؤلفها العلامة النجم الغيطي رضي الله عنه بعد ذكر القصةYang aku kumpulkan dari versi-versi yang di sebut oleh pengarang yaitu, Al allamah anajmu al ghoithi ra. setelah menyebut kisahومتي قلت المؤلف فهو المرادDan ketika aku mengatakan pengarang maka ialah yang dimaksudومن شرح العلامة القليوبيDan penjelasan Al allamah Al qolyubi وغيرهما ومما يفتح الله تعالى بهDan selain keduanya yang dimudahkan oleh Allah مع عدم التطويل المؤدي للسامةSerta tanpa melebarkan yang mengakibatkan bosanفأقول وأنا أفقر عبيد الله تعالى حليف التقصير أحمد بن محمد الدرديرMaka aku berkata, dan saya adalah hamba Allah yang paling fakir, yang tersumpah kekurangan, yaitu Muhammad Dardirقال مؤلفه نفعنا الله ببركاته بعد أن تكلم على بعض فوائد اية سبحان الذي أسرى بعبده إلخ واية والنجم إذا هوىPengarang kirab berkata -semoga Allah memberi manfaat kita dengan keberkahannya- setelah berbicara tentang sebagian faedah-faedah ayat “mahasuci Tuhan yang menjalankan hambanya” dst. dan ayat demi bintang tatkala terbenamوحيث انتهى الكلام على ذكر بعض فوائد هذه الأيات الشريفة فلنسف القصة عل نسق واحدDan ketika selesai membicarakan tentang sebagian faidah ayat-ayat ini, maka hendaknya kita menjelaskan kisah berdasarkan satu runtutanوإن كانت مأخوذة من أحاديث متعددةWalaupun diambil dari beberapa hadis yang bermacam-macamلتكون أبهج للسامعين وأنعش لقلوب المؤمنينAgar kisah itu lebih indah di para pendengar, dan lebih membangunkah bagi hati-hati orang yang berimanونتكلم على بعض فوائدها إن شاء الله تعالى فنقولDan kita akan membicarakan sebagian faedahnya insya Allah, maka kami mengucapkanBismillahirrahmaanirrahfimKetika Nabi sedang berada di Hijr Isma’il yang terletak di dekat Ka’bah dengan posisi terlentang di antara sepasang kaki, tiba-tiba Jibril dam Mika’il yang ditemani oleh satu malaikat lain mendatangi beliau. Mereka menggotong tubuh beliau. Dan setelah membawakan air zamzam, mereka meletakkan tubub beliau dalam posisi telentang dengan punggung di bawah, Jibril lalu meminta tolong mereka mengurus suatu riwayatkan disebutkan, atap rumah Nabi dilubangi. Setelah turun, Jibril membedah lehernya sampai ke perut bagian bawah.“Ambilkan aku satu baskom berisi air zamzam untuk membersihkan hatinya, dan melapangkan dadanya”, kata Jibril kepada temannya si Mika’ mengeluarkan hati Nabi Jibril kemudian membasuhnya sebanyak tiga kali. Ia membersihkan semua kotoran yang ada padanya. Setelah ikut membantu Jibril membawakan baskom berisi air zamzam berganti-ganti sebanyak tiga kali, Mika’il lalu membawakan sebuah baskom terbuat dari emas yang berisi penuh dengan hikmah dan iman. Setelah menuangkan sifat santun, ilmu, keyakinan, dan Islam ke dalam dada Nabi Jibril kemudian mengatupkannya kembali. Dan setelah Jibril memasang cap kenabian pada sepasang lengan Nabi didatangkanlah Buraq lengkap dengan kendali dan tali kekang, seekor binatang berwarna putih yang tingginya lebih daripada keledal dan lebih pendek daripada bighal. Ia meletakkan kukunya di ujung matanya seraya menggoyang-ngoyangkan sepasang telinganya. Ketika melintasi sebuah gunung, Buraq menaikkan sepasang kakinya, dan ketika turun la mengangkat sepasang tangannya. Binatang ini memiliki sepasang sayap pada pahanya yang digunakan mencengkram oleh kakinya. Jibril merasa tidak berkenan terhadap Buraq. Dan seraya meletakkan tangannya pada bibir binatang ini, Jibril berkata “Apakah kamu tidak merasa malu, wahai Buraq? Demi Allah, sekarang ini kamu akan dikendarai oleh seorang makhluk yang paling dimuliakan oleh Allah.”Mendengar itu Buraq merasa malu, sehingga sekujur tubuhnya bercucuran keringat. Nabi kemudian menaikinya, dan para nabi sebelum beliau biasa menaiki Buraq. Kata Sa’id bin al-Musayyab dan lainnya, Buraq adalah binatang yang biasa ditunggangi oleh nabi Ibrahim ketika ia menuju ke Bait-ulHaram atau Ka’ Nabi dengan diapit oleh Jibril di sebelah kanan, dan oleh Mika’il di sebelah kiri. Kata Ibnu Sa’ad, yang membantu Nabi menaiki Buraq adalah Jibril, dan yang memegang kendalinya adalah Mika’il. Mereka terus bergerak hingga tiba di sebuah tanah yang terdapat banyak pohon kurma.“Turunlahdan shalatlah di sini”, kata Jibril kepada Nabi. Setelah menunaikan shalat, Nabi segera menaiki Buraq lagi. “Anda tahu, di mana tadi anda shalat?”, tanya Jibril kepada Nabi “Tidak”, jawab beliau.“Tadi anda shalat di Madyan, di dekat pohon Musa”, kata Jibril menjelaskan. Buraq terus bergerak dengan posisi menukik turun membawa Nabi seraya meletakkan kukunya ke dekat mata. “Turunlah, dan shalatlah di sini”, kata Jibril kepada Nabi Setelah menunaikan shalat, Nabi segera menaiki Buraq lagi. “Anda tahu, di mana tadi anda shalat?” tanya Jibril kepada Nabi “Tidak’, jawab beliau.“Tadi anda shalat di bukit Tursina, tempat di mana Allah dahulu pernah berfirman secara langsung kepada Musa”, kata Jibril menjelaskan. Selanjutnya rombongan tiba di sebuah tanah lapang yang memperlihatkan dengan jelas beberapa bangunan istana Syiria.“Turunlah, dan shalatlah di sini”, kata Jibril kepada Nabi Setelah menunaikan shalat, Nabi segera menaiki Buraq lagi. Buraq terus bergerak dengan posisi menukik turun membawa Nabi “Anda tahu, di mana tadi anda shalat?” tanya Jibril kepada Nabi “Tidak”, jawab beliau.“Tadi anda shalat di Bait Lahem, tempat di mana Isa bin Maryam dilahirkan”, kata Jibril sedang mengendarai Buraq itulah, Nabi tiba-tiba melihat seekor Ifrit dari golongan Jinn yang sedang membawa sebatang obor. Dan begitu menoleh ke belakang, beliau bisa melihatnya.“Aku ingin mengajarkan kepada anda beberapa kalimat yang kalau anda baca, maka obor itu akan padam dan si Ifrit akan lari terbirit-birit”, kata Jibril kepada Nabi “Baiklah”, kata beliau.“Bacalah A’udzu bi wajhillah-il-karimi wa bi kalimitillah-it-tammat-il-lati ia yujawizuhunna birrun wa la fasiqun min syarri ma yunzzalu min-as-sama’i, wa min syarri ma ya’ruju fiha, wa min syarri ma dzara’a fil-ardhi, wa min syarri ma yakhruju minha, wa min fitan-il-laili wan-nahari, wa min thawariq-il-laili wan nahari, illa thariqan yathruglqu bi khairin, ya Rahman. Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Dermawan dengan menggunakan kalimat-kalimat Allah yang tidak mampu dilewati oleh orang yang baik maupun orang yang jahat dari keburukan sesuatu yang diturunkan dari langit, dari keburukan sesuatu yang naik ke sana, dari keburukan sesuatu yang tertinggal di muka bumi, dari keburukan sesuatu yang keluar daripadanya, dari fitnah-fitnah waktu malam maupun siang, dan dari bencana-bencana malam maupun siang, kecuali bencana yang membawa suatu kebajikan, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”Begitu Nabi selesai membacanya, si ifrit lari tungganglanggang sehingga ia jatuh terjerembab, dan obornya pun terus melanjutkan perjalanan sehingga mereka mendapati beberapa orang yang menanam dan sekaligus mengetam pada satu hari yang sama. Setiap kali selesai mengetam, maka tanaman akan kembali lagi untuk siap diketam. Begitu seterusnya.“Apa itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi kepada Jibril.“Mereka adalah orang-orang yang pernah berjihad pada jalan Allah ta’ala, sehingga balasan untuk satu amal kebajikan mereka dilipat-gandakan menjadi tujuh ratus kali. Dan harta yang pernah mereka sumbangkan diganti oleh Allah”, jawab Nabi mencium aroma yang sangat harum.“Aroma apa ini, wahai Jibril?”, tanya Nabi kepada Jibril.“Ini adalah aroma Masyithah binti Fir’aun dan putra-putranya”, jawab Jibril. “Pada suatu hari ketika sedang menyisiri putri Fir’aun, tiba-tiba sisirnya terjatuh. “Dengan menyebut nama Allah, celakalah Fir’aun”, kata Masyithah dengan spontan.“Jadi anda punya Tuhan selain ayahku, ya?” tanya si kecil putri Fir’aun. “Ya”, jawab Masyithah berterus terang.“Kalau begitu, apakah aku boleh memberitahukan hal ini kepada ayahku?”, tanyanya. “Boleh”, jawab Masyithah dengan kecil tersebut kemudian memberitahukan hal itu kepada ayahnya. Seketika Masyithah dipanggil Fir’aun.“Benarkah kamu punya Tuhan selain aku?”, tanya Fir’aun.“Benar”, jawab Masyithah. “Tuhanku dan Tuhan anda adalah Allah.”Masyithah punya dua orang anak dan seorang suami. Fir’aun menyuruh untuk mendatangkan mereka. Ia membujuk Masyithah dan suaminya supaya mereka keluar dari agama Islam. Tetapi mereka menolak.“Bagaimana kalau aku akan membunuh kalian berdua?”, tanya Firaun mengancam.“Baik, silahkan saja terserah anda. Tetapi tolong nanti kuburkan mayat kami di dalam satu liang lahat”, jawab Masyithah.“Baik, akan aku penuhi permintaanmu itu”, kata Fir’ kemudian menyuruh untuk membawakan sebuah baskon berukuran sangat besar yang terbuat dari timah. Dan setelah dipanaskan dengan air yang sangat mendidih, ia menyuruh Masyithah dan keluarganya untuk memasukinya. Satu persatu mereka memasuki bejana tersebut. Dan ketika tiba giliran anak bungsunya yang masih menyusu, tiba-tiba ia berkata“Wahai bunda, ayo masuklah dan jangan ragu-ragu, karena anda di pihak yang benar.”Tak pelak Masyithah keluarganya pun akhirnya sama masuk ke dalam bejana dari timah berisi air yang sangat mendidih Ibnu Sa’id, ada empat orang yang sudah bisa berbicara ketika masih berada dalam ayunan yakni anak Masyithah, saksi nabi Yusuf, anaknya si Juraij, dan Isa putra Nabi mendapati beberapa orang yang tengah memecahkan kepala sendiri. Dan setelah memar sampai hancur, keadaannya kembali lagi seperti semula. Hal itu terus mereka lakukan tanpa bosan-bosan sedikit pun.“Siapa mereka, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Mereka adalah orang-orang yang kepalanya terasa berat untuk diajak shalat fardhu”, jawab Jibril,Kemudian Nabi mendapati beberapa orang yang tubuhnya bagian depan maupun bagian belakang sama-sama tambahan. Mereka sedang digembalakan laksana sekawanan unta dan domba. Mereka memakan buah dhari’, buah zaqqum, dan batu-batu dari neraka Jahannam.“Siapa mereka, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Mereka adalah orang-orang yang tidak mau menunaikan zakat hartanya, dan Allah sama sekali tidak berbuat zalim kepada mereka”, jawab Nabi mendapati beberapa orang yang di depan mereka ada daging matang di dalam sebuah periuk, dan di dekat mereka juga ada daging busuk, tetapi mereka justru memilih memakan daging yang busuk dan membiarkan daging yang matang.“Siapa mereka, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Mereka adalah termasuk umat anda yang sebenarnya mereka sudah memiliki seorang istri baik-baik dan halal, tetapi mereka justru lebih suka memilih menggauli wanita pelacur, bahkan menginap di rumahnya sampai pagi”, jawab Nabi mendapati sebilah papan kayu di tepi jalan yang selalu membuat robek pakaian setiap orang yang melewatinya.“Apa itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Itu adalah seperti perumpamaan beberapa orang dari umat anda yang gemar duduk-duduk iseng di pinggir jalan untuk mengganggu orang lain yang lewat. Mereka suka menghalang-halangi dari jalan Allah”, jawab Nabi melihat seseorang yang sedang berenang di sebuah sungai darah seraya menelan batu.“Apa itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Itu adalah seperti perumpamaan seseorang yang suka memakan harta riba”, jawab Nabi mendapati seseorang yang tengah mengumpulkan setumpuk kayu bakar yang tidak kuat dipikulnya, tetapi ia justru terus menambahinya.“Apa itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Itu adalah seseorang dari umat anda yang mendapat beberapa amanat dari orang lain. Sebenarnya ia sudah tidak sanggup mengembannya, tetapi masih terus meminta amanat-amanat yang lain”, jawab Nabi mendapati beberapa orang yang sedang menggunting bibir dan lidahnya dengan menggunakan gunting dari besi. Dan setiap kali sudah tergunting bibir dan lidahnya itu kembali utuh lagi seperti sedia kala tanpa ada bekas luka, dan begitu seterusnya.“Siapa mereka, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Itu adalah para muballigh yang suka menebarkan fitnah. Mereka itu termasuk umat anda yang pandai mengatakan apa yang tidak mereka lakukan”, jawab Nabi mendapati beberapa orang yang memiliki kuku terbuat dari timah yang mereka gunakan untuk mencakarcakar muka dan dada mereka sendiri.“Sjapa mereka, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Mereka adalah orang-orang yang suka memakan daging orang lain, dan suka menyerang kehormatan-kehormatannya”, jawab Nabi tengah bergerak meneruskan perjalanan, tiba-tiba ada yang memanggil dari arah kanan“Wahai Muhammad, lihat aku. Aku ingin bertanya kepadamu.” Tetapi beliau tidak mau menjawabnya.“Siapa orang itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Yang memanggil anda tadi adalah seorang Yahudi. Kalau saja anda tadi menjawabi panggilannya, niscaya umat anda akan menjadi orang-orang Yahudi”, jawab Nabi tengah bergerak meneruskan perjalanan, tiba-tiba ada yang memanggil dari arah kiri“Wahai Muhammad, lihat aku. Aku ingin bertanya kepadamu.” Tetapi beliau tidak mau menjawabinya.“Siapa orang itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Yang memanggil anda tadi adalah seorang Nashrani. Kalau saja anda tadi menjawabi panggilannya, niscaya umat anda akan menjadi orang-orang Nashrani”, jawab Nabi tengah bergerak meneruskan perjalanan, ada seorang Wanita yang tampak sepasang lengannya terbuka dan ia memiliki segala kecantikan yang diciptakan oleh Allah mengatakan kepada beliau“Wahai Muhammad, lihat aku. Aku ingin bertanya kepadamu. Tetapi beliau tidak menoleh ke arahnya. “Siapa wanita itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Wanita itu tadi adalah perumpamaan dunia. Kalau saja anda tadi menjawabi panggilannya, niscaya umat anda akan lebih memilih dunia daripada akhirat”, jawab Nabi tengah bergerak meneruskan perjalanan, tibatiba ada seorang kakek yang memanggil beliau seraya menjauh dari jalan. Ia mengatakan “”Kemarilah, wahai Muhammad.”“Jangan mau, teruslah berjalan, wahai Muhammad”, kata Jibril.“Siapa orang itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Itu tadi adalah Iblis sang musuh Allah yang ingin supaya anda cenderung kepadanya”, jawab Nabi tengah bergerak meneruskan perjalanan, tiba-tiba ada seorang nenek yang memanggil beliau dari tepi jalan “Wahai Muhammad, tunggu aku. Aku ingin bertanya kepadamu.” Tetapi beliau sama sekali tidak mau menoleh ke arahnya.“Siapa wanita itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Itu tadi adalah perumpamaan sisa umur dunia. Jadi sisa umur dunia adalah seperti umur si nenek yang sudah tua renta tersebut”, jawab Nabi bergerak meneruskan perjalanan, hingga akhirnya tiba di Bait-ul-Maqdis. Beliau memasukinya dari pintu sebelah kanan. Setelah turun dari Buraq, beliau segera menambatkan binatang Ini di dekat pintu masjid, tempat yang dahulu pernah digunakan oleh para nabi untuk menambatkan binatang kendaraan dalam suatu riwayat, bahwa sesungguhnya Jibril menghampiri seonggok batu besar. Begitu meletakkan jarijarinya, seketika batu tersebut hancur-lebur dengan mengeluarkan suara cukup keras, sehingga membuat terkejut Buraq yang sedang memasuki masjid dari pintu yang terkena sinar matahari. Beliau dan Jibril sempat shalat sendiri-sendiri dua rakaat. Tidak lama kemudian tiba-tiba sudah berkumpul beberapa orang yang belakangan beliau tahu bahwa mereka itu adalah para nabi. Mereka ada yang sedang berdiri, ada yang sedang ruku’, dan ada yang sedang bersujud. Setelah seruan adzan dikumandangkan dan diteruskan dengan seruan igamat, mereka pun berdiri dengan membentuk beberapa shaf. Mereka sedang menunggu yang akan menjadi imam mereka. Tiba-tiba Jibril memegang tangan Nabi seraya memberi isyarat supaya beliau maju ke depan sebagai imam. Dan beliau pun shalat dua rakaat menjadi imam dari Ka’ab, Jibril memberitahu para malaikat. Mereka pun sama turun berbondong-bondong dari langit. Selanjutnya Allah mengumpulkan semua rasul dan nabi untuk ikut bergabung. Nabi. pun shalat menjadi imam para malaikat serta para rasul.“Wahai Muhammad, anda tahu siapa yang tadi sama shalat di belakang anda?”, tanya Jibril kepada Nabi begitu selesai shalat.“Tidak”, jawab Nabi.“Mereka tadi adalah seluruh nabi yang pernah diutus oleh Allah s, ”, jawab Nabi mendengar setiap nabi memuji Tuhannya dengan puji-pujian yang sangat indah.“Kalian semua memuji Tuhan kalian, dan aku pun selalu memuji Tuhanku”, kata Nabi bersabda “Segala puji kepunyaan Allah yang telah mengutusku dengan membawa rahmat bagi seru sekalian alam dan bagi seluruh umat manusia untuk memberi khabar gembira dan menyampaikan peringatan. Allah-lah yang telah menurunkan al-Qur’an kepadaku sebagai penjelasan bagi segala sesuatu. Allah telah menjadikan umatku sebagai umat terbaik yang ditampilkan untuk manusia. Allah menjadikan umatku sebagai umat yang juga menjadikan umatku sebagai yang pertama sekaligus yang terakhir. Allah telah melapangkan dadaku, menghilangkan noda dosa dariku, mengangkat derajatku, dan menjadikan aku sebagai sang pembuka yang paripurna.”Nabi Ibrahim pernah mengatakan “Berkat hal itulah Muhammad telah memuliakan kalian.”Tiba-tiba Nabi merasa kehausan yang teramat sangat. Jibril segera membawakan untuk beliau sebuah bejana berisi khamar dan sebuah bejana lagi berisi susu. Dan ternyata beliau memilih bejana yang berisi susu untuk diminum.“Anda telah memilih yang fitrah”, kata Jibril kepada Nabi. “Seandainya tadi anda memilih meminum khamar, niscaya umat anda akan suka melakukan sesuatu yang sia-sia, dan di antara mereka tidak ada yang akan mengikuti anda kecuali hanya sedikit saja.”Disebutkan dalam suatu riwayat, sesungguhnya bejana yang dibawa oleh Jibril ada tiga. Dan bejana yang ketiga berisi air.“Seandainya tadi anda memilih air, niscaya umat anda akan tenggelam.”Disebutkan dalam suatu riwayat, bahwa salah satu di antara tiga bejana yang disodorkan kepada Nabi adalah bejana berisi madu, bukan air. Dan sesungguhnya beliau melihat beberapa bidadari dari sisi kanan batu besar. Beliau mengucapkan salam, dan mereka pun menjawabnya. Beliau bertanya, dan mereka pun memberikan jawaban yang menyenangkan Nabi dibawa oleh Jibril menjalani peristiwa mi’raj. Ikut dalam perjalanan ini ialah arwah-arwah anak cucu Adam. Seluruh makhluk tidak pernah melihat yang lebih indah daripada peristiwa mi’raj. Di sana ada perhiasan dari perak dan dari emas yang berasal dari surga Firdaus. Di sebelah kanan dan kiri, beliau diapit oleh rombongan dan Jibril naik hingga tiba di salah satu pintu langit dunia yang bernama pintu Hifzhah. Di sana ada malaikat yang bernama Isma’il, penjaga langit dunia. Malaikat penghuni udara ini sama sekali tidak pernah naik ke langit, dan juga sama sekali tidak pernah turun ke bumi, kecuali hanya pada hari ketika Nabi wafat. Di hadapannya ada tujuh puluh ribu malaikat yang masing-masing mereka memiliki serdadu sebanyak tujuh puluh ribu malaikat meminta dibukakan pintu langit tersebut.“siapa ini?”, tanya yang ada di balik pintu.“Jibril”, jawab Jibril.“Siapa yang bersama anda?”, tanyanya.“Muhammad”, jawab Jibril.“Apakah ia sudah diutus?”, tanyanya.“Ya”, jawab Jibril.“Selamat datang seorang saudara dan khalifah, sebaik-baik saudara, dan sebaikbaik khalifah. Sebaik-baik orang yang datang telah datang”, lalu membukakan pintu untuk Nabi dari Jibril Dan begitu mereka sudah ada di dalam, ternyata itu adalah nabi Adam bapak seluruh umat manusia yang bentuknya sama seperti bentuk ketika Allah ta’ala menciptakannya. Arwah-arwah para nabi berikut orang-orang mu’min keturunannya diperlihatkan dengan jelas kepada Nabi Beliau bersabda “Roh yang baik, dan jiwa yang baik. Tolong jadikan mereka di surga tertinggi.”Lalu diperlihatkan dengan jelas kepada Nabi arwah-arwah anak cucu keturunan nabi Adam yang kafir. Beliau bersabda “Roh yang buruk, dan jiwa yang buruk. Tolong jadikan mereka di neraka Sijjin.”Dari sebelah kiri Nabi melihat sosok hitam, dan sebuah pintu yang mengeluarkan bau sangat busuk. Begitu melihat ke sebelah kanan ia tampak tersenyum, tetapi begitu melihat dari sebelah kiri ia tampak bersedih dan menangis. Nabi mengucapkan salam kepadanya. Dan setelah menjawab salam beliau ia mengatakan dengan penuh semangat “Selamat datang seorang putra yang saleh, Nabi yang saleh.”Lalu Nabi bertanya Yaa Jibril, siapa Dia?Jibril menjawab “Dia itu adalah moyang anda si Adam, dan sosok hitam tadi adalah jiwa anak cucunya. Golongan kanan di antara mereka adalah calon penghuni surga, dan golongan kiri di antara mereka adalah calon penghuni neraka. Begitu memandang ke arah kanan ia tersenyum dan merasa gembira, dan begitu melihat ke arah kiri ia bersedih dan menangis. Pintu yang terletak di sebelah kiri adalah pintu Jahannam. Begitu melihat anak cucunya yang memasukinya, ia menangis dan bersedih.”Selanjutnya Nabi berlalu dengan tenang, dan mendapati orang-orang yang suka memakan harta riba serta harta anakanak yatim, para pezina, dan yang lain. Bentuk mereka sangat buruk. Kemudian Nabi naik ke tingkat langit yang kedua. Jibril meminta dibukakan pintunya.“Siapa ini?”, tanya yang ada di balik pintu. “Jibril”, jawab Jibril.“Siapa yang bersama anda?”, tanyanya.“Muhammad”, jawab Jibril.“Apakah ia sudah diutus?”, tanyanya.“Ya”, jawab Jibril.“Selamat datang seorang saudara dan khalifah, sebaik-baik saudara, dan sebaik-baik khalifah. Sebaik-baik orang yang datang telah datang”, lalu membukakan pintu untuk Nabi dari Jibril Dan begitu mereka sudah ada di dalam, ternyata itu adalah kedua putra sang bibi, yakni Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakariyya Pakaian dan rambut keduanya sangat mirip satu sama lain. Bersama mereka beberapa kaum pengikutnya. Ternyata rambut nabi Isa keriting, postur tubuhnya tinggi besar, kulitnya putih ke merah-merahan. Ia mirip dengan “Urwah bin Mas’ud ats-Tsaqafi. Nabi mengucapkan salam kepada Isa dan Yahya. Dan setelah menjawabi salam beliau, mereka mengucapkan “Selamat datang, wahai saudara yang saleh dan seorang Nabi yang saleh.” Mereka juga mendoakan kebaikan untuk Nabi naik ke tingkat langit yang ketiga. Jibril meminta dibukakan pintunya.“Siapa ini?”, tanya yang ada di balik pintu.“Jibril”, jawab Jibril.“Siapa yang bersama anda?”, tanyanya.“Muhammad”, jawab Jibril.“Apakah ia sudah diutus?”, tanyanya.“Ya”, jawab Jibril.“Selamat datang seorang saudara dan khalifah, sebaik-baik saudara, dan sebaikbaik khalifah. Sebaik-baik orang yang datang telah datang”, lalu membukakan pintu untuk Nabi dari Jibril Dan begitu mereka sudah ada di dalam, ternyata itu adalah Yisuf bersama beberapa orang dari mengucapkan salam kepada Yusuf. Dan setelah menjawabi salam beliau, ia mengucapkan “Selamat datang, Wahai saudara yang saleh dan seorang Nabi yang saleh.” Ia juga mendoakan kebaikan untuk beliau. Ternyata Yusuf diberi separo ketampanan seluruh umat suatu riwayat disebutkan, sesungguhnya Yusuf adalah makhluk Allah yang paling tampan. Ia laksana bulan di malam purnama di sekeliling bintang-bintang.“Siapa ini, wahai Jibril?”, tanya Nabi. “Saudara anda si Yusuf”, jawab Nabi naik ke tingkat langit yang keempat. Jibril meminta dibukakan pintunya.“Siapa ini?”, tanya yang ada di balik pintu, “Jibril”, jawab Jibril.“Siapa yang bersama anda?”, tanyanya.“Muhammad”, jawab Jibril.“Apakah ia sudah diutus?”, tanyanya.“Ya”, jawab Jibril.“Selamat datang, seorang saudara dan khalifah, sebaik-baik saudara, dan sebaik-baik khalifah. Sebaik-baik orang yang datang telah datang”, lalu membukakan pintu untuk Nabi dari Jibril begitu mereka sudah ada di dalam, ternyata itu adalah Idris yang telah dikarunia oleh Allah sebuah kedudukan yang sangat mengucapkan salam kepada Idris. Dan setelah menjawabi salam beliau, ia mengucapkan “Selamat datang wahai saudara yang saleh dan seorang nabi yang saleh.” Ia juga mendoakan kebaikan untuk Nabi naik ke tingkat langit yang kelima. Jibril meminta dibukakan pintunya.“Siapa ini?”, tanya yang ada di balik pintu.“Jibril”, jawab Jibril.“Siapa yang bersama anda?”, tanyanya.“Muhammad”, jawab Jibril.“Apakah ia sudah diutus?”, tanyanya.“Ya”, jawab Jibril. “Selamat datang, seorang saudara dan khalifah, sebaik-baik saudara, dan sebaik-baik khalifah. Sebaik-baik orang yang datang telah datang”, lalu membukakan pintu untuk Nabi dari Jibril Dan begitu mereka sudah ada di dalam, ternyata itu adalah Harun yang separo jenggotnya berwarna putih dan separonya lagi berwarna hitam. Saking tingginya sampai-sampai ia terkena pukulan lutut Harun. Ia dikelilingi oleh kaumnya orang-orang Bani Isra’ mengucapkan salam kepada Harin. Dan setelah menjawabi salam beliau, ia mengucapkan “Selamat datang, wahai saudara yang sholih dan seorang nabi yang sholih.”Ia juga mendoakan kebaikan untuk beliau.“Siapa ini, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Ini adalah orang yang sangat dicintai oleh kaumnya. Namanya Harun bin Imran”, jawab Nabi naik ke tingkat langit yang keenam. Jibril meminta dibukakan pintunya.“Siapa ini?”, tanya yang ada di balik pintu.“Jibril”, jawab Jibril.“Siapa yang bersama anda?”, tanyanya.“Muhammad”, jawab Jibril.“Apakah ia sudah diutus?”, tanyanya. “Ya”, jawab Jibril.“Selamat datang, seorang saudara dan khalifah, sebaik-baik saudara, dan sebaik-baik khalifah. Sebaik-baik orang yang datang telah datang”, lalu membukakan pintu untuk Nabi dari Jibril Nabi & melewati seorang nabi berikut rombongan nabi yang lain serta beberapa orang, melewati seorang nabi berikut rombongan nabi yang lain serta suatu kaum, dan juga melewati seorang nabi berikut rombongan para nabi yang tidak ada siapa pun selain Nabi melewati rombongan besar yang jumlahnya sangat banyak sehingga menutupi kaki langit.“Siapa itu?”, tanya Nabi.“Itu adalah Musa dan kaumnya”, jawab Jibril, “Tetapi coba anda angkat kepala anda.”Beliau melihat ada rombongan yang juga sangat besar sehingga menutupi dua ujung kaki langit.“Siapa mereka?”, tanya Nabi.“Mereka adalah umat anda”, jawab Jibril. “Selain mereka, masih ada tujuh puluh ribu orang yang akan masuk surga tanpa dihisab.”Begitu Nabi dan Jibril sudah masuk, ternyata itu adalah Musa bin “Imran, seseorang postur tubuhnya cukup tinggi dengan rambut yang sangat mengucapkan salam kepada Musa Dan setelah menjawabi salam beliau, ia mengucapkan “Selamat datang, wahai saudara yang saleh dan seorang Nabi yang saleh.” Ia juga mendoakan kebaikan untuk beliau. Miisa berkata “Orang-orang mengira aku adalah manusia yang paling dimuliakan oleh Allah. Ternyata orang ini lebih dimuliakan oleh Allah.”Begitu Nabi telah lewat, Musa menangis.“Kenapa anda menangis?”, tanya malaikat.“Aku menangis karena sepeninggalanku akan ada seorang anak muda yang diutus yang umatnya lebih banyak masuk surga daripada umatku. Orang-orang Bani Isra’il mengira aku adalah manusia yang paling dimuliakan oleh Allah. Ternyata seorang dari anak cucu Adam ini telah menggantikan aku di dunia, dan aku sudah berada di akhirat. Kalau ia hanya sendirian aku tidak peduli. Tetapi ia bersama umatnya.”Kemudian Nabi naik ke tingkat langit yang ketujuh. Jibril meminta dibukakan pintunya.“Siapa ini?”, tanya yang ada di balik pintu.“Jibri?”, jawab Jibril.“Siapa yang bersama anda?”, tanyanya.“Muhammad”, jawab Jibril.“Apakah ia sudah diutus?”, tanyanya.“Ya”, jawab Jibril.“Selamat datang, seorang saudara dan khalifah, sebaik-baik saudara, dan sebaik-baik khalifah. Sebaik-baik orang yang datang telah datang”, lalu membukakan pintu untuk Nabi dari Jibril Dan begitu mereka sudah ada di dalam, ternyata itu adalah Ibrahim sang kekasih Allah. Ia sedang duduk di dekat pintu surga di atas kursi dari emas seraya menyandarkan punggungnya pada Baitul-Ma’mur. Ia ditemani beberapa mengucapkan salam kepada Ibrahim. Dan setelah menjawabi salam beliau, ia mengucapkan “Selamat datang wahai saudara yang sholih dan seorang nabi yang sholih.”Selanjutnya Ibrahim berkata kepada Nabi “Suruh umatmu untuk sebanyak mungkin menanam tanaman surga, karena tanah surga itu sangat subur dan luas.”“Apa itu tanaman surga?”, tanya Nabi.“Yaitu ucapan La haula wa Ia quwwata illa billah-il-aliyy-il’azhim Tidak ada daya serta kekuatan sama sekali tanpa pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung”, jawab riwayat lain disebutkan, Ibrahim berkata kepada Nabi “Sampaikan salamku kepada umatmu, dan beritahu mereka bahwa tanah surga itu indah, airnya tawar, dan tanamannya ialah kalimat Subhanallahi wal-hamdulillahi wa Ia ilaha illallahu wallahu akbar Maha Suci Allah, segala puji kepunyaan Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar.”Di dekat Ibrahim ada serombongan orang yang tengah duduk dengan wajah putih bersih laksana kertas, dan juga ada serombongan orang yang ada sesuatu pada warna wajah mereka. Rombongan orang yang akhir ini berdiri lalu memasuki sebuah sungai. Setelah mandi di sana, mereka keluar dan dengan muka yang agak bersih. Lalu mereka memasuki sebuah sungai yang lain. Setelah mandi di sana, mereka keluar dengan muka yang sudah sama sekali bersih. Kemudian mereka memasuki sebuah sungai yang ketiga. Dan setelah mandi di sana, mereka keluar dengan penampilan wajah seperti wajah rombongan yang pertama lalu duduk bergabung bersama-sama dengan temantemannya tersebut.“Wahai Jibril, siapa orang-orang yang wajahnya putih bersih laksana kertas, dan juga siapa orang-orang yang warna wajah mereka ada sesuatu tadi? Lalu bagaimana dengan sungai-sungai yang mereka masuki lalu mereka di sana?”, tanya Nabi.“Orang-orang yang wajahnya putih bersih laksana kertas adalah suatu kaum yang iman mereka tidak dicampuri dengan kezhaliman. Orang-orang yang warna wajahnya ada sesuatu itu adalah suatu kaum yang biasa mencampur amal saleh dengan amal buruk. Mereka mau bertaubat, dan Allah pun berkenan menerima taubat mereka. Adapun sungai-sungai tadi, yang pertama adalah lambang rahmat Allah, yang kedua lambang nikmat Allah, dan yang ketiga Allah memberi minum mereka dengan air minum yang suci mensucikan. Ada yang mengatakan, itulah tempat anda dan tempat umat anda kelak”, jawab umat Nabi terbagi menjadi dua bagian. Satu bagian dari mereka mengenakan pakaian putih bersih laksana kertas, dan satu bagian lagi mengenakan pakaian berwarna Nabi memasuki Bait-ul-Ma’mur. Ikut masuk bersama beliau adalah orang-orang yang mengenakan pakaian putih. Sementara orang-orang yang mengenakan pakaian abu abu tidak bisa ikut masuk. Tetapi mereka tetap dalam keadaan baik-baik saja. Beliau dan orang-orang mu’min yang bersama beliau melakukan shalat di Bait-ul-Ma’mir, Setiap harinya tempat ini dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat yang tidak akan kembali lagi sampai hari kiamat nanti, Beliau mengambil posisi tepat di belakang Ka’ riwayat lain disebutkan, ada tiga bejana yang diperlihatkan kepada Nabi Ketika beliau memilih bejana yang berisi susu. Jibril membenarkannya, sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya. Jibril berkata “Itulah fitrah yang anda dan umat anda ada padanya.”Selanjutnya Nabi naik ke Sidrat-ul-Muntaha, sebagai tempat terakhir perjalanan mi’raj beliau yang dimulai dari bumi. Di sana ada sebatang pohon yang dari akarnya keluar beberapa sungai dari air yang berubah-ubah, beberapa sungai yang rasanya tidak akan pernah berubah, beberapa sungai khamar yang rasanya lezat bagi orang-orang yang meminumnya, dan beberapa sungai madu murni. Orang berkendara yang berjalan mengelilingi naungan pohon tersebut membutuhkannya waktu selama tujuh puluh tahun, dan belum juga selesai karena saking besarnya pohon daunnya saja lebarnya seperti beberapa telinga gajah betina. Daunnya hampir-hampir menutupi umat ini. Menurut suatu riwayat, daun-daun pohon inilah yang menaungi seluruh makhluk, dan setiap lembarnya ada malaikat yang menutupinya sehingga tidak tahu apa dalam riwayat lain, selembar daunnya bisa berubah menjadi permata, dan tidak ada seorang pun yang sanggup melukiskan keindahannya. Di dekat pohon tersebut terdapat hamparan dari emas. Dan pada akarnya terdapat empat buah sungai, dua sungai dalam, dan dua sungai luar.“Sungai-sungai apa saja itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Dua sungai dalam ialah sepasang sungai yang ada di surga, dan dua sungai luar ialah sungai Nil dan sungai Ifrat”, jawab riwayat lain disebutkan, sesungguhnya Nabi melihat Jibril di Sidrat-ul-Muntaha memiliki enam ratus sayap yang masing-masing sayap menutupi kaki langit, dari dalam sayapsayap Jibril inilah bertaburan butir-butir mutiara serta permata yang jumlahnya hanya diketahui oleh Allah ta’ Nabi memasuki surga. Di dalamnya terdapat nikmat-nikmat yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia. Di pintu surga beliau melihat tulisan “Pahala Sedekah Itu Dilipatgandakan Sepuluh Kali, Dan Pahala Menghutangi Dilipatgandakan Delapan Belas Kali.”“Kenapa menghutangi itu lebih utama daripada bersedekah, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Karena orang yang meminta itu terkadang ia masih punya sesuatu. Sementara orang yang hutang itu pasti karena terpaksa oleh kebutuhan”, jawab Nabi terus berjalan, dan mendapati beberapa sungai susu yang rasanya tidak akan berubah, beberapa sungai khamar yang lezat bagi orang-orang yang meminumnya, dan beberapa sungai madu murni. Di sungai-sungai ini terdapat untajan-untaian mutiara yang sangat elok dan mempesona. Di dekat sungai-sungai ini juga terdapat buah delima yang laksana kulit unta yang biasa digunakan untuk mengangkut barang, serta burung-burung yang Bakar pernah bertanya kepada Nabi “Wahai utusan Allah, itu adalah seekor ternak.”“Aku telah memakannya dengan rasa yang jauh lebih nikmat Dan aku pun berharap kamu pun kelak akan memakannya”, jawab melihat sungai al-Kautsar yang pada kedua tepinya terdapat untaian-untaian mutiara berlubang. Tanahnya menebarkan aroma Nabi diperlihatkan neraka. Di dalamnya terdapat murka, siksa, dan hukuman Allah ta’ala yang kalau misalnya seonggok batu atau sebatang besi dilemparkan ke sana akan langsung dilalapnya. Di dalam neraka terdapa beberapa orang yang memakan bangkai,“Siapa mereka, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Mereka adalah orang-orang yang suka makan daging orang lain”, jawab melihat malaikat penjaga neraka yang bermuka masam, selalu cemberut, dan terus-menerus marah. Beliau memulai dengan mengucapkan salam kepadanya. Setelah menjawab salam beliau, ia segera mengunci pintu mereka sehingga tidak bisa dilihat dan dimasuki oleh Nabi dibawa naik ke Sidrat-ul-Muntaha. Beliau diliputi oleh awan yang mengandung segala macam warna. Jibril sempat tertinggal. Tetapi kemudian ia segera ikut naik bersama beliau ke tempat di mana ia bisa mendengar goresan-goresan qalam. Beliau melihat ada yang bersembunyi dalam cahaya Arasy.“Siapa itu? Apakah ia malaikat?” tanya Nabi.“Bukan”, jawab Jibril.“Atau seorang nabi?” tanya beliau.“Juga bukan”, jawab Jibril. “Ini adalah seseorang yang sewaktu di dunia lidanya selalu basah karena digunakan rajin berdzikir menyebut nama Allah hatinya selalu bergantung pada masjid, dan sama sekali tidak pernah mencaci-maki kedua orang tuanya.”Nabi melihat Tuhannya Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi. Seketika beliau sujud bersungkur. Pada saat itulah beliau diajak bercakap-cakap oleh Tuhannya, “Wahai Muhammad!”“Baik, Tuhanku”, jawab beliau.“Mohonlah”, kata-Nya.“Sesungguhnya Engkau telah menjadikan Ibrahim sebagai kekasih, dan telah Engkau beri ia kekuasaan yang cukup besar. Engkau telah bercakap-cakap dengan Musa secara langsung. Engkau telah memberi kekuasaan yang cukup besar kepada Daud, dan Engkau juga memberinya kekuatan sehingga ia sanggup melunakkan besi, serta gunung-gunung bersujud kepadanya. Engkau telah memberi kekuasaan yang cukup besar kepada Sulaiman sehingga jinn, manusia, dan syaithan tunduk kepadanya. Bahkan angin pun tunduk kepadanya. Engkau telah memberinya suatu kekuasaan yang tidak diberikan kepada siapapun sepeninggalannya. Engkau telah mengajarkan Taurat dan Injil kepada Isa. Engkau jadikan ia bisa menyembuhkan kebutaan, menyembuhkan penyakit kusta, dan menghidupkan kembali orang yang telah mati dengan izin Engkau. Engkau lindungi Isa dan ibunya dari syaithan yang terkutuk, sehingga syaithan tidak memiliki cara untuk menggoda mereka berdua.”Allah berfirman “Aku telah menjadikan kamu sebagai akan mengutusmu kepada seluruh manusia untuk memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman, dan menyampaikan peringatan kepada orang-orang yang kafir. Aku akan melapangkan dadamu, menghilangkan noda dosa dari hatimu, dan mengangkat tinggi-tinggi derajatmu. Setiap kali ingat Aku, maka kamu pasti akan ingat kematian. Aku jadikan umatmu sebagai umat yang tengah-tengah. Aku jadikan mereka sebagai golongan yang pertama sekaligus yang terakhir. Aku jadikan mereka tidak boleh berbicara panjang lebar sebelum mereka memberikan kesaksian bahwa sesungguhnya kamu adalah hamba sekaligus seorang rasul utusan-Ku. Dan Aku jadikan mereka kaum-kaum yang hati mereka lembut. Aku jadikan kamu yang pertama kali diciptakan di antara para nabi, yang terakhir kali diutus di antara mereka, dan yang paling awal untuk diputusi di akhirat nanti. Aku memberikan kepadamu surat Al-fatihah yang tidak pernah Aku berikan kepada seorang nabi pun sebelum kamu. Aku memberikan kepadamu bagian-bagian akhir dari surat Al-Baqarah sebagai simpanan di bawah Arasy yang tidak pernah Aku berikan kepada seorang nabi pun sebelum kamu. Aku memberikan kepadamu telaga Al-Kautsar. Aku memberikan kepadamu delapan yang sangat penting dari Islam, hijrah, jihad, kejujuran, puasa Ramadhan amar ma’ruf dan nahi mungkar. Pada waktu menciptakan langit dan bumi, sesungguhnya Aku telah mewajibkan kepadamu dan umatmu shalat lima puluh waktu. Oleh karena itu kalian laksanakan kewajiban tersebut. Aku telah mengampuni siapa saja di antara umatmu yang tidak mempersekutukan Aku dengan sesuatu pun.”Kemudian awan pun tersibak dari Nabi Jibril memegang tangan beliau, dan segera berlalu untuk menemui Ibrahim. Tetapi Ibrahim tidak mengatakan sesuatu apapun. Jibril lalu menemui Musa, seseorang yang mau peduli dan bersedia diajak berbicara untuk menolong mencari jalan keluar dari kesulitan yang sedang terjadi.“Apa yang telah kamu lakukan, wahai Muhammad?”, tanya Musa.“Kewajiban apa yang dibebankan oleh Tuhanmu kepadamu dan kepada umatmu?”“Dia mewajibkan kepadaku dan umatku shalat lima puluh waktu sehari semalam”, jawab Nabi.“Kembalilah temui Tuhanmu”, kata Musa. “Mohonlah keringan kepada-Nya, supaya kamu dan umatmu tidak merasa keberatan. Soalnya mereka tidak akan sanggup kamu, aku telah memberitahukan hal itu kepada manusia. Bahkan aku telah mencobanya terhadap orang-orang Bani Isra’il dengan beban kewajiban yang relatif sangat ringan. Itu saja mereka tidak sanggup. Mereka sama meninggalkannya, Padahal dari segi fisik umatmu lebih lemah daripada mereka.”Nabi menoleh ke arah Jibril dengan maksud untuk meminta pertimbangan kepadanya. Dan Jibril memberi isyarat supaya menuruti saran Musa supaya ia kembali menemui Tuhannya guna meminta keringanan. Beliau pun segera beranjak menemui Allah. Ketika tiba di dekat sebatang pohon, ia diselimuti oleh awan. Dengan posisi bersimpuh setelah bersujud beliau berkata “Wahai Tuhan, tolong beri keringanan umatku, karena mereka adalah umat yang sangat lemah.”Allah berfirman “Aku beri mereka keringanan sebanyak lima waktu.”Kemudian awan pun tersibak, lalu Nabi kembali menemui Musa dan berkata “Allah telah memberikan keringanan shalat lima waktu bagi umatku.”“Temui Tuhanmu, dan mohonlah lagi keringanan bagi umatmu, karena mereka tidak akan sanggup melaksanakannya”, kata kali Nabi harus bolak-balik naik turun menemui Tuhannya dan Misa, sehingga akhirnya umat beliau hanya diberi kewajiban menjalankan shalat sebanyak lima waktu saja. Terakhir Allah ta’ala berfirman “Wahai Muhammad!”“Baik, wahai Tuhanku”, jawab berfirman “Kamu dan umatmu wajib menunaikan shalat lima waktu sehari pahala setiap shalat dilipatgandakan sepuluh kali. Jad jumlahnya sama dengan lima puluh kali. Ketetapan-Ku ini sudah tidak bisa diganti dan dirubah. Barang siapa yang bermaksud hendak melakukan suatu amal kebajikan namun ia membatalkannya, niscaya di catat untuknya satu kebajikan. Dan jika ia jadi melakukannya, niscaya dicatat untuknya sepuluh kali kebajikan. Sebaliknya barang siapa yang bermaksud hendak melakukan suatu amal keburukan namun batal, niscaya tidak dicatat untuknya apa pun. Dan jika ia jadi melakukannya, niscaya dicatat untuknya hanya satu keburukan saja.”Tiba-tiba suasana menjadi sangat terang benderang. Nabi pun turun menemui Musa untuk memberitahukan hal itu kepadanya.“Temui Tuhanmu, dan mohonlah lagi keringanan bagi umatmu, karena mereka masih tidak akan sanggup melaksanakannya”, kata Musa.“Sudah beberapa kali aku naik turun menemui Tuhanku untuk memohon keringanan. Aku merasa malu kepada-Nya. Aku sudah setuju dan pasrah atas ketetapan-Nya itu”, jawab ada penyeru yang menyeru “Sesungguhnya kamu harus menunaikan kewajiban-Ku, dan Aku telah memberikan keringanan buat hamba-hambaKu!”“Sekarang turunlah dengan menyebut nama Allah”, kata Musa kepada Nabi,Dan setiap kali melewati rombongan malaikat, mereka pasti mengucapkan salam kepada beliau. Beliau mendekati Jibril dan perkata “Kenapa para malaikat penghuni langit sama mengucapkan selamat datang kepadaku? Dan kenapa mereka juga tertawa padaku? Kecuali hanya satu malaikat. 19. Cahaya-cahaya Terang Didalam Isra' Mi'raj Nabi Muhammad saw. Kitab ini menjelaskan sejarah dan kejadian Isra' Mi;raj yang pernah terjadi para baginda Rasulullah saw. Pembahasannya sangat luas dan terperinci, sehingga kita mudah sekali memahami secara utuh kejadian yang menjadi awal kewajiban shalat lima waktu tersebut.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ KISAH ISRA’ MI’ROJ NABI MUHAMMAD SAW Lil Imam Najmiddin Al Ghoithy Dardir Mi’raj Pada suatu ketika, saat malam telah tiba. Kerlap-kerlip bintang di langit cerah menjadi pesona yang begitu berharga. Menjadi saksi akan kemuliaan seorang manusia. Saat itu bertepatan tanggal 27 Rojab 11 kenabian, Nabiullah Muhammad SAW beristirahat. Tidur menyamping di samping Hijir Ismail. Dekat Baitullah. Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambarCara Download dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini. Title Download Kitab Terjemah KISAH ISRA’ MI’ROJ NABI MUHAMMAD SAW Lil Imam Najmiddin Al Ghoithy Dardir Mi’rajDescription KISAH ISRA’ MI’ROJ NABI MUHAMMAD SAW Lil Imam Najmiddin Al Ghoithy Dardir Mi’raj Pada suatu ketika, saat malam telah tiba...
3. Kitabnya berjudul: Risalah fi as-Sirah wa al-Maulid an-Nabawi, yang merupakan bagian dari kumpulan sejarah yang merupakan kompilasi dari buku-buku sejarah. 4. Nama kitab tersebut adalah: Sabilul Huda wa ar-Rasyad fi Sirah Khairil 'Ibad. 5. Nama kitab ini adalah: Insanul 'Uyun fi SiratHAmin al-Ma'mun 'alaihishalatu wassalam. ArticlePDF Available Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... STUDI ANALISIS PERISTIWA ISRA’ MI’RAJ NABI MUHAMMAD MENURUT AL-QUR’AN DAN HADITS Aceng Zakaria1 1Dosen Tetap Prodi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir STAI Al Hidayah Bogor email acengstaia Received 05/05/2019, Accepted 07/05/2019, Published 09/05/2019 ABSTRACT This paper discusses unique and rare events in the history of human life on earth. Allah willing to show His power to the opponents of his messenger. Since the time of Rasulullah until now there are still many people who are disputing and discussing the truth of the Isra‟ Mi'raj event, even though it is clear and clear explained by Allah in the Qur'an and the Hadith of the Prophet The problem raised in this paper is what is the meaning of Isra‟ Mi'raj. What is the opinion of the commentators and the hadith about the 'Mi'raj Israel itself. Furthermore, is the event carried out with a body and spirit or just with the soul? Then, what are the wisdom and principles of the events of the Mi' raj the Prophet? To answer some of these questions the author conducted an analysis study of verses and also hadith which explained about Isra‟ and Mi'raj by using the interpretation and sirah nabawiyyah approach the history of the prophet. From the results of this study, it can be concluded, among others, that Isra‟ Mi'raj is the journey of the Prophet Muhammad at night from the Al-Haram Mosque Mecca to the Al-Aqsa Mosque Palestine which has been said by Allah in the Al-Qur'an Surat Al-Isra‟ Verse 1. While Mi'raj is the ascension of the Prophet Muhammad from the Al-Aqsa Mosque to the sky to Sidratul Muntaha, it continues to reach the highest place to face Allah Keywords Muhammad, faith, isra, mi'raj, miracle. ABSTRAK Tulisan ini mendiskusikan kejadian unik dan langka dalam sejarah kehidupan manusia di muka bumi. Allah berkehendak menunjukkan kekuasaan-Nya kepada para penentang utusan-Nya Muhammad Sejak zaman Rasulullah sampai sekarang masih banyak orang yang mempermasalahkan dan memperbincangkan tentang kebenaran peristiwa Isra‟ Mi‟raj, walaupun sudah jelas dan nyata diterangkan oleh Allah dalam Al-Qur‟an dan Hadits Rasulullah Adapun masalah yang diangkat dalam tulisan ini adalah apa makna dari Isra' Mi' raj. Bagaimana pendapat para ulama tafsir dan hadits tentang lsra' Mi'raj itu sendiri. Selanjutnya apakah peristiwa tersebut dijalankan dengan jasad dan ruh ataukah hanya dengan ruhnya saja? Kemudian, apa hikmah dan faidah dari peristiwa Isra' Mi' raj tersebut? Untuk menjawab beberapa pertanyaan tersebut penulis melakuakan studi analisis terhadap ayat dan juga hadits yang menjelaskan tentang Isra‟ dan Mi‟raj dengan menggunakan pendekatan tafsir dan sirah AL TADABBUR JURNAL ILMU ALQURAN DAN TAFSIR Vol 04 No. 1 Mei 2019 P-ISSN 2406-9582 E-ISSN 2581-2564 Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj... nabawiyyah sejarah nabi. Dari hasil kajian ini maka dapat disimpulkan di antaranya, bahwa Isra‟Mi‟raj adalah perjalanan Nabi Muhammad di waktu malam hari dari Masjid Al-Haram Mekkah ke Masjid Al-Aqsha Palestina yang telah difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur‟an Surat Al-Isra‟ Ayat 1. Sedangkan Mi‟raj adalah naiknya Nabi Muhammad dari Masjid Al-Aqsha ke langit sampai ke Sidratul Muntaha terus sampai ke tempat yang paling tinggi untuk menghadap Allah sebagaimana dijelaskan dalam Surat An-Najm Ayat 13-18 dan diriwayatkan dalam banyak hadits shahih. A. PENDAHULUAN Allah telah memilih Nabi Muhammad yang sudah terkenal akan kejujurannya sejak sebelum beliau diangkat menjadi nabi dan Rasul. Muhammad hidup di tengah-tengah kaumnya selama empat puluh tahun sebelum diutus Allah sebagai nabi dan rasul. Sebelum beliau dibebani amanat membawa risalah, selama itu pula kaumnya belum pernah mendengar atau menyaksikan dan mendapati beliau berdusta. Atas prestasi luar biasa itu pula Nabi Muhammad diberi gelar oleh kaumnya dengan gelar al-amin orang yang terpercaya. Jika kita baca sejarah kehidupan Rasulullah Sirah Nabawiyah, sebelum peristiwa itu terjadi, Rasulullah mengalami keadaan duka cita yang sangat mendalam. Beliau ditinggal oleh istrinya tercinta, Khadijah yang setia menemani dan menghiburnya di kala orang lain masih mencemoohnya. Lalu beliau juga ditinggal oleh pamannya sendiri, Abu Thalib yang walaupun kafir tetapi dia sangat melindungi aktivitas Nabi Tahun itu disebut „amul huzni tahun kesedihan. Sehingga orang-orang kafir Quraisy semakin leluasa untuk melancarkan intimidasinya kepada Nabi, sampai-sampai orang awam Quraisy pun berani melemparkan kotoran ke atas pundak Rasulullah Dalam keadaan yang duka cita dan penuh dengan rintangan yang sangat berat itu, menambah perasaan Rasulullah semakin berat dalam mengemban risalah Ilahi. Lalu Allah “menghibur” Nabi dengan memperjalankan beliau, sampai kepada langit ketujuh dan menemui Allah. Hingga kini, peristiwa ini seringkali diperingati oleh sebagian besar kaum muslimin dalam peringatan Isra Mi‟raj. Pada dasarnya peringatan tersebut hanyalah untuk memotivasi dan penyemangat, bukan dalam rangka beribadah ibadah dalam artian ibadah ritual khusus. Namun peringatan tersebut juga terdapat beberapa pelajaran. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... B. KEHUJJAHAN DALIL ISRA’ DAN MI’RAJ Dalam Al Qur‟an, dari sekian ribu ayat di dalamnya, hanya ada 4 ayat yang menjelaskan tentang Isrâ‟ Mi‟raj, yaitu Bani Isra`il Ayat 1, dan An-Najm Ayat 13 sampai 15. Maksudnya, kebesaran Islam itu bukan terletak pada peristiwa Isra‟ Mi‟raj ini, tapi pada konsep, sistem, dan muatannya. Pada Surat An-Najm Ayat 13-15 itu, menggambarkan bahwa Rasulullah menemui Jibril dalam bentuk aslinya di Sidratil Muntaha ketika Isrâ` Mi‟raj. Sebelumnya Rasulullah juga pernah menjumpai malaikat Jibril dalam bentuk asli ketika menerima ayat pertama Al-Alaq 1-5 dari Allah yaitu ketika berada di gua Hira. Peristiwa Isrâ' dan Mi'râjmerupakan salah satu di antara mukjizatyang diberikan Allah kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad sebagai wujud penghormatan dan Isrâ‟, yaitu perjalanan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam yang dimulai dari Al-Masjidil-Haram sampai ke Al-Masjidil-Aqshâ. Mi'râj, yaitu perjalanan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam naik dari Al-Masjidil-Aqsha menuju Sidratul-Muntaha langit tertinggi. Muhammad Sai‟d Ramadhan Al-Buthy. 2000. Fiqh Al-Sirah Dirasat Manhajiyah Ilmiyyah Lisirati Al-Musthafa. Edisi Indonesia, Sirah Nabawiyyah Analisis Ilmiyah Manhajiyah Sejarah Pergerakan Islam di Masa Rasulullah Sallahu alaihi Wasallam. Jakarta Robbani Press. hlm. 123. pelipur lara setelah paman dan istri beliau meninggal dunia. Peristiwa ini juga sebagai penghibur setelah beliau mendapatkan perlakuan tidak bersahabat dari penduduk Thâif. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur‟ân dan Al-Hadits. Allah menyebutkan peristiwa ini di dua tempat dalam Al-Qur`ân, yaitu Al-Isrâ‟/17 Ayat 1 dan An-Najm/53 Ayat 13-18. Peristiwa ini terjadi di Mekkah sebagaimana diriwayatkan dalam banyak hadits. Al-Bukhâri memiliki 20 riwayat dari enam sahabat Radhiyallahu 'anhum. Sedangkan Muslim rahimahullah memiliki 18 riwayat dari tujuh sahabat Radhiyallahu 'anhum. Ibnu Ishaq berkata, “Seperti disampaikan kepadaku bahwa hadits tentang Isra Rasulullah berasal dari Abdullah bin Mas‟ud, Abu Said Al-Khudri, Aisyah istri Rasulullah, Mua‟wiyah bin Abi Sufyan, Al-Hasan bin Al-Hasan, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Qatadah dan Ummu Hani binti Abdul Al-Muthalib. Mereka semua meriwayatkan dari Rasulullah antara hadits-hadits ini, tidak ada satupun yang menjelaskan secara lengkap Abu Muhammad Abdul Malik Bin Hisyam Al-Mu‟afiri. 2004. Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, Fadli Bahri. Jakarta Darul Falah. hlm. 358. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj... semua kejadian Isrâ‟ dan Mi'râj ini dari awal sampai akhir, tetapi masing-masing menceritakan bagian per-bagian. Berdasarkan kandungan hadits dari riwayat-riwayat yang ada, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Adanya pembelahan dada Nabi Muhammad. Usai melaksanakan shalat 'Isyâ‟ pada malam penuh barakah itu, Malaikat Jibril mendatangi Nabi untuk membedah dada beliau lalu ia mencucinya menggunakan air Zamzam. Kemudian dibawakan bejana emas penuh dengan hikmah dan iman lalu dituangkan ke dada Nabi Setelah itu Malaikat Jibril menutup kembali dada Nabi dan dibawanya naik ke langit. C. DALIL AL-QUR’AN TENTANG ISRA DAN MI’RAJ Dalam Al-Qur‟an hanya ada dua surat yang menjelaskan tentang peristiwa langka yang dialami oleh Rasulullah. Pertama, Al-Isrâ‟/17 Ayat 1. Allah berfirman Lihat Al-Bukhâri/Al-Fath, 17/284, no. 4709, 4710 dan 15-43-70, no. 3886, 3888, juga 18/242, no. 4856, 4858, Muslim, 1/148, no. 163, 1/151, no. 164, Ibnu Asâkir dalam Tahdzîb Târîkh Dimasq, 1/386-387, dan Adz-Dzahabi mengatakan dalam kitab As-Sîrah "Hadits ini adalah hadits yang hasan gharîb".  “Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-MasjidilAqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. Dalam firman-Nya di atas, Allah benar-benar menginginkan kita mengetahui bahwa mu‟jizat Isra‟ dan Mi‟raj merupakan perbuatan-Nya. Isra dan Mi‟raj tidak terjadi oleh kekuatan Nabi Muhammad sebagai manusia biasa. Karenanya surat tersebut dimulai dengan dengan firman-Nya, “subhaanalladzi asraa...” yang artinya, “apapun yang Maksudnya Al-Masjidil Aqsha dan daerah-daerah sekitarnya dapat berkat dari Allah dengan diturunkan nabi-nabi di negeri itu dan kesuburan tanahnya. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... akan terjadi sesudah itu dikaitkan pada Al-Najm/53 Ayat 13-18. Allah berfirman                                 “Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu dalam rupanya yang asli pada waktu yang lain, yaitu di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada Surga tempat tinggal, Muhammad melihat Jibril ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputi penglihatannya Muhammad tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak pula melampauinya. Sesungguhnya Dia telah melihat sebagian tanda-tanda kekuasaan Tuhannya yang paling besar. Sidratul Muntaha adalah tempat yang paling tinggi, di atas langit ke-7, yang telah dikunjungi Nabi ketika mi'raj.” M. Mutawalli Al-Sya‟rawi. 1994. Isra Mi‟raj Mu‟jizat Terbesar. Jakarta Gema Insani Press. hlm. 37. D. HADITS TENTANG ISRÂ’ Dari Anas Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah bersabda "Aku diberi Buraq, yaitu seekor hewan putih yang lebih besar dari himar dan lebih kecil dari keledai. Aku mengendarainya. Dia membawaku hingga sampai ke Baitul-Maqdis. Lalu aku mengikatnya di tempat para nabi menambatkan. Aku masuk ke Baitul-Maqdis dan shalat dua raka'at. Setelah itu aku keluar. Malaikat Jibril menghampiriku dengan membawa satu wadah berisi khamr dan satu wadah berisi susu. Aku memilih susu. Malaikat Jibril Alaihissalam berkata 'Engkau telah memilih sesuai dengan fithrah,' setelah itu, ia membawaku naik ke langit."Dan dalam riwayat lain dikisahkan bahwa Nabi shalat bersama para nabi sebelum naik ke Ahmad dalam Al-Fathur-Rabbâni, 20/251-252 dan sanadnya shahîh. Imam Al-Bukhâri dalam Al-Fath, 21/176, no. 5576. Muslim, 1/145 no. 162. Lihat juga Al-Bukhâri dalam Al-Fath, 21/176, no. 5610 Diriwayatkan oleh Al-Baihaqî dalam Ad-Dalâil, 2/388. Qal‟ah Jay dalam Khâsyiyah berkata "Riwayat-riwayat tentang Nabi shalat bersama para nabi sebelum mi'râj saling menguatkan". Ibnu Hajar berkata "Itulah yang lebih jelas". Beliau rahimahullah juga berkata "Jumhûr sahabat menetapkan bahwa Nabi shalat di Baitul-Maqdis". Lihat hadits tentang bab ini dalam Al-Fathur-Rabbâni, karya Imam Ahmad 20/244-264, beberapa bab tentang kisah Isra‟ Mi‟raj Rasulullah Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj... E. HADIS TENTANG MI’RAJ Nabi Muhammad dibawa naik melewati beberapa langit. Pada setiap langit, Malaikat Jibril minta agar dibukakan pintu langit lalu ia ditanya "Siapakah yang bersamamu?" Jibril menjawab, Muhammad penghuni langit itupun menyambutnya. Di langit dunia, Nabi Muhammad berjumpa dengan Nabi Adam Alaihissallam, di langit kedua berjumpa dengan Nabi Isa Alaihissallam dan Nabi Yahya Alaihissallam, di langit ketiga berjumpa dengan Nabi Yûsuf Alaihissallam, di langit keempat dengan Nabi Idris Alaihissallam, di langit kelima dengan Nabi Hârûn Alaihissallam, di langit keenam dengan Nabi Musa Alaihissallam, dan di langit ketujuh berjumpa dengan Nabi Ibrâhîm Alaihissallam yang sedang bersandar pada Baitul-Ma'mûr. Kemudian Rasulullah melanjutkan perjalanan sampai ke Shidratul-Muntaha langit tertinggi. Di sinilah, Allah Azza wa Jalla mewajibkan kepada Nabi Muhammad dan umatnya untuk menegakkan shalat 50 kali sehari semalam. Akan tetapi dalam perjalanan kembali dari mi'râj ini, ketika sampai di tempat Nabi Musa Alaihissallam, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya "Apa yang telah diwajibkan Rabbmu atas umatmu?" Rasulullah menjawab pertanyaan ini, sehingga Musa Alaihissallam meminta kepada Nabi untuk kembali menghadap Allah dan minta keringanan. Rasulullah melaksanakan saran itu, dan Allah pun berkenan memberi keringanan. Ketika Rasulullah hendak kembali dan berjumpa dengan Nabi Musa Alaihissallam, beliau Alaihissallam meminta Rasulullah Muhammad agar meminta keringanan lagi, dan saran itu pun dilaksanakan Rasulullah sampai Allah berkenan memberi keringanan. Hingga akhirnya, kewajiban shalat itu hanya lima kali sehari semalam. Setelah itu, ketika Nabi Musa Alaihissallam meminta Nabi Muhammad memohon keringanan lagi, maka Rasulullah berkata "Aku sudah memohon kepada Rabbku sehingga aku merasa malu," lalu terdengar suara "Aku telah menetapkan yang Aku fardhukan, dan Aku telah memberikan keringanan kepada para hamba-Ku".Al-Bukhâri dalam Al-Fath, 13/24, no. 3207, Muslim, 1/149, no. 163, Ahmad dalam Al-Fathur-Rabbâni, 20/247-248 dari hadits Anas bin Mâlik bin Sha'sha'ah Radhiyallahu 'anhu, dan sanadnya shahîh, An-Nasâ'i, 1/217. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... F. PERJALANAN KEMBALI DARI MI'RÂJ Berdasarkan riwayat-riwayat yang ada menunjukkan bahwa perjalanan kembali Rasulullah menempuh rute dari langit tertinggi menuju Baitul-Maqdis lalu ke Makkah. Adapun sarana yang dipakai Rasulullah saat Isrâ' ialah Buraq. Dari riwayat-riwayat tentang Mi‟raj ini juga diketahui, bahwa riwayat yang menceritakan peristiwa ini menggunakan fi'il majhul kata kerja pasif, sehingga sarana yang digunakan tidak diketahui dengan jelas. Dalam sebagian riwayat disebutkan "Aku dipasangkan mi'râj". Sehingga Ibnu Katsîr rahimahullah mengatakan perihal itu dengan perkataannya”Mi'râj, ialah tangga. Nabi naik menuju langit melalui tangga itu, bukan dengan Burâq sebagaimana persangkaan sebagian orang". G. KAPAN ISRA DAN MI’RAJ TERJADI ? Ketika mendengar peristiwa besar, mestinya ada satu pertanyaan yang akan segera timbul dalam hati yang Dikeluarkan oleh Al-Baihaqi dalam Ad-Dalâil, 2/355-357 dari riwayat At-Tirmidzi dengan sanad beliau yang bersambung sampai ke Syadâd bin Aus. Al-Baihaqi berkata “Ini adalah sanad yang shahih”. Ibnu Katsir. 2003/1424 H.. Bidayah wa Al-Nihayah. Libanon Bairut Darul Marifah, Jilid Jilid 3-4. hlm. 118. mendengar yaitu masalah waktu terjadi, begitu pula kaitannya dengan peristiwa Isra Mi‟raj nabi Muhammad Kapan sebenarnya Isrâ‟ dan Mi‟raj terjadi, benarkah pada tanggal 27 rajab atau tidak ? untuk bisa memberikan jawaban yang benar, kita perlu melihat pendapat para ulama. H. PENDAPAT ULAMA SEPUTAR MASALAH INI Pertama, pendapat Al-Hafidz Ibnu Hjar Al-Asqaalaniy Rohimahullah;para ulama berselisih tentang waktu Mi‟raj, ada yang mengatakan sebelum kenabian. Ini pendapat yang aneh, kecuali kalau dianggap terjadinya dalam mimpi. Kebanyakan para ulama yang mengatakan peristiwa Isrâ‟ dan Mi‟raj terjadi setelah kenabian juga berselisih, di antaranya mereka ada yang mengatakan setahun sebelum hijrah. Ini pendapat Ibnu Sa‟ad dan yang lainnya dan dirajihkan dikuatkan oleh An-Nawawi dan Ibnu Hajar, bahkan Ibnu Hajar berlebihan dengan mengatakan ijma‟ menjadi kesepakatan ulama dan itu terjadi pada bulan Rabiul Awal, Klaim ijma‟ ini tertolak, karena seputar Beliau bernama Ahmad bin Ali bin Muhammad al kinaaniy Al Asqaalaniy, seorang ulama besar dalam hadits dan fiqih, pengarang kitab Fathul Bari, Syarah Shohih Bukhori, meninggal tahun 852 hlm. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj... hal itu ada perselisihan yang banyak lebih dari sepuluh beliau menyebutkan pendapat para ulama tersebut satu persatu; 1. Ibnu Sa‟ad dan yang lainnya dan dirojihkan oleh imam An-Nawawi setahun sebelum hijrah tepatnya bulan Rabiul Awal”. 2. Delapan bulan sebelum hijrah tepatnya bulan Rajab, ini isyarat perkataan Ibnu Hazm ketika berkata; terjadi di bulan Rajab tahun 12 kenabian. 3. Enam bulan sebelum hijrah, tepatnya bulan Ramadhan”. Ini disampaikan oleh Abu Ar-Rabi bin Salim. 4. Sebelas bulan sebelum hijrah tepatnya di bulan Rabiul Akhir”. Ini pendapat Ibrahim bin Ibrahim bin Ishaq Al-Habi, ketika berkata; ”terjadi pada bulan Rabiul Akhir, setahun sebelum hijrah”. Pendapat ini dirajihkan oleh Ibnu Munayyir dalam Syarah As-Surah karya Ibnu Abdil Barr. 5. Setahun dua bulan sebelum hijrah, pendapat ini disampaikan Ibnu Abdilbar. Ibnu Hajar. Fathul Bari 7/203. 6. Setahun tiga bulan sebelum hijrah, pendapat ini disampaikan oleh Ibnu Faaris. 7. Setahun lima bulan sebelum hijrah, ini pendapat As-Suddi. 8. Delapan belas bulan sebelum hijrah tepatnya di bulan Ramadhan. Pendapat ini disampaikan oleh Ibnu Sa‟ad, Ibnu Abi Subrah, dan Ibnu Abdilbar. 9. Bulan Rajab tiga tahun sebelum hijrah, pendapat ini disampaikan oleh Ibnu Asir. 10. Lima tahun sebelum hijrah, ini pendapat imam Az-Zuhri dan dirajihkan Al-Qadhi'iyadh. Sedangkan menurut Shafiyyurrahman Al-Mubarakfurisedikitnya ada enam pendapat tentang perbedaan waktu terjadinya Isrâ‟ dan Mi‟râj yaitu sebagai berikut 1. Isrâ‟ terjadi pada tahun tatkala Allah memuliakan Nabi Muhammad dengan nubuwah. Ini merupakan pendapat Ath-Thabari. 2. Isrâ‟ terjadi lima tahun setelah Nabi Muhammad diutus menjadi rasul. Beliau adalah seorang ulama dan penulis produktif kelahiran India di antara karyanya yang terkenal adalah „Al-Rohikul Al-Makhtum‟ karya tulis dalam bidang sejarah Nabi. Dan kitab tesebut berhasil keluar sebagai pemenang pertama dalam musabaqoh penulisan tentang siroh Nabi Muhammad yang diselenggarakan Rabitoh Al-Alam Al-Islami pada tahun 1397 Hijriyah. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... Hal ini merupakan pendapat Al-Nawawi dan Al-Qurthubi 3. Isrâ‟ terjadi pada malam tanggal 27 dari bulan Rajab tahun kesepuluh dari nubuwah. Ini merupakan pendapat Al-Manshurfuri. 4. Isrâ‟ terjadi enam bulan sebelum Hijrahnya nabi ke Madinah, atau pada bulan Muharram tahun ketiga belas dari nubuwah. 5. Israterjadi ssetahun dua bulan sebelum hijrah tepatnya pada bulan Muharram pada tahun ketiga belas dari nubuwah. 6. Ada juga yang berpendapat, Isrâ‟ terjadi setahun sebelum hujrah, atau pada bulan Rabi‟ul Awwal tahun ketiga belas dari nubuwah. Tiga pendapat yang pertama tertolak. Dengan pertimbangan, karena Khadijah radhiallahu Anha meninggal dunia pada bulan Ramadhan tahun kesepuluh dari nubuwah. Sementara pada saat meninggalnya belum ada diwajibkan shalat lima waktu. Juga ada perbedaan pendapat tentang diwajibkannya shalat lima waktu pada malam Isrâ`. Sedangkan tiga pendapat lainnya tidak ada satupun yang menguatkannya. Hanya saja kandungan Surata Al-Isrâ` menunjukkan bahwa Isrâ` tejadi pada masa-masa karena banyaknya perbedaan pendapat dalam masalah ini, maka benarlah apa yang dikatakan oleh Ibnu Taimiyah rahimahullah, bahwa tidak ada dalil kuat yang menunjukkan bulan dan tanggalnya, bahwa pemberitaan terputus serta masih diperselisihkan, tidak ada yang dapat Abu Syaamah mengatakan, dan para ahli dongeng menyebutkan Isrâ‟ dan Mi‟râj terjadi dibulan Rajab, menurut ahli ta‟dil dan jarh ulama hadits itu adalah kedustaan. I. Isra’ Mi’râj Dengan Ruh Dan Jasad Masalah ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagaimana dikatakan oleh Al-Qâdhi 'Iyâdh, bahwa para ulama berbeda pendapat tentang Isrâ‟ Mi‟raj Rasulullah. Di antaranya 1. Ada yang mengatakan Isrâ‟ Mi‟raj dilakukan dengan ruh saja. 2. Ada yang mengatakan Isrâ‟ Mi‟raj dilakukan dengan ruh dan jasad. Shafiyyurrahman Al-Mubarokfury. 1997. Sirah Nabawiyyah. Jakarta Al-Kautsar. hlm. 25. Lihat Ibnu Al-Qayyim. 2002. Zaadul Ma‟aad. Bairut Darul Kutub. Jilid 1. hlm. 57. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj... 3. Ada yang mengatakan Isrâ‟ Mi‟raj dilakukan ruh dan jasad dan Mi‟raj ruh saja. 4. Ada yang mengatakan, semua itu hanya terjadi dalam mimpi. 5. Ada yang mengatakan Isrâ‟ Mi‟râj berupa kasyaf diperlihatkan dengan membuka hijab 6. Ada yang mengatakan Isrâ‟ Mi‟râj dilakukan dengan cara penguraian molekul-mulekul sebagaimana zat kimia. Adapun pendapat yang benar yang dipegangi oleh umat dan sebagian besar ulama salaf serta mayoritas muta'akhhirîn baik ahli fiqih, ahli hadits maupun ahli ilmu kalam, bahwa Isrâ' yang dialami Rasulullah ialah dengan jasadnya. Ibnu Hajarberkata "Sesungguhnya Isra‟ Mi‟raj terjadi dalam waktu satu malam dengan jasad dan fisik Rasulullah dalam keadaan beliau tersadar, terjadi setelah diangkat menjadi nabi. Pendapat inilah yang dipegangi mayoritas ulama ahli hadits, ahli fiqih dan ahli ilmu kalam. Zhahir hadist yang shahih menunjukkan hal itu. Dan tidak sepatutnya kita berpaling darinya, karena akal tidak memiliki alasan untuk mengatakan Al-Bukhâri dalam Al-Fath, 15/44, Kitab Al-Mab'ats, Bab Hadîtsul Isrâ'. persitiwa itu mustahil sehingga perlu dita'wil …." Jika peristiwa Isrâ‟ Mi‟râj itu terjadi hanya dalam mimpi, maka sudah tentu orang-orang kafir Quraisy tidak akan mengingkarinya. Begitu pula, tentu sebagian orang yang sudah beriman tidak akan murtad. Jika hanya dengan mimpi, maka peristiwa Isra‟ Mi‟raj itu, sama sekali tidak memiliki nilai mu'jizat. Pendapat yang mengatakan peristiwa Isra Mi‟raj hanya dalam mimpi, juga menyelisihi firman Allah yang artinya "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil-Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat" Al-Isrâ`/17 Ayat 1. Permulaan ayat dengan tasbih menunjukkan adanya perhatian kepada sesuatu yang penting. Begitu juga kalimat "bi 'abdihi", memiliki makna gabungan antara ruh dan jasad. Ada yang menafsirkan kejadian Isra Mi‟raj dalam Surat Al-Isrâ‟ Ayat 1, Allah memberkati Rosulullah sekelilingnya, Rosulullah tidak lagi terikat oleh tiga dimensi Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... Tidak terikat dimensi tempat, tidak terikat oleh jauh dekat, jadi bisa menembus milyaran galaksi pun tidak menjadi persoalan. Tidak terikat pada keadaan tinggi atau rendah, vertikal atau horizontal, luas atau sempit, atas atau bawah. Tidak terikat pada dimensi waktu belum, sedang atau akan. Shalat/melihat di Masjidil Al-Aqshâ padahal pada waktu masjid tersebut belum dibangun kembali bertemu dengan surga yang ada/yang terjadi untuk yang akan datang, shalat bersama dengan nabi-nabi lain, tidak terikat lama atau sebentar. Dan perlu diketahui bahwa ada yang beranggapan bahwa Rosulullah berangkat dengan buraq hewan sejenis kuda karena buraq berasal dari kata ba...ra...qa.. yang akhirnya berubah jadi baraq yang berarti kilat, maka banyak yang mengartikan kecepatannya seperti kilat yang kecepatannya km/detik. Ini bisa berkaitan dengan perjalanan hadist nabi yang diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim yang menggambarkan buraq sebagai binatang. Dalam memahami hadits tersebut tidak bisa difahami secara harfiyah, karena kalau difahami secara harfiyah, akhirnya tidak masuk akal, karena kalaupun buraq punya kecepatan km/detik tidak akan mampu sampai lagi dalam waktu satu malam, karena luas alam semesta dan banyaknya yang dilalui dan dilakukan oleh Rosulullah Maka dengan penjelasan di atas, bahwa Isra‟ Mi‟raj Rasulullah melalui diangkatnya Rasulullah dari dimensi tempat, waktu, dan keadaan seolah mengedepankan akal pikiran, Ahlussunnah wal Jamaah mengimani sesuatu yang ghaib terbatas pada apa yang dijelaskan dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadits jika tidak terdapat dalam Al-Qur‟an atau Al-Hadits tidak wajib kita imani atau bahkan kita tolak. J. Ragam Respon Terhadap Isra’ Dan Mi'raj Muahammad Soebari, mengutip tulisan Said Hawwa dalam bukunya, Al-Rasul Muhammad‟, menjelaskan bahwa Imam Ahmad, Ibn Abi Syaibah, Al-Nasa‟i, Al-Bazzar, Al-Thabari, Abu Nua‟im meriwayatkan dari Zararah bi Aufa dari Ibn Abbas, Rasulullahbersabda, “Pada malam aku melakukan Isra, aku berada di Makkah dan aku tahu orang-orang akan mendustakan diriku...” Pada pagi hari setelah peristiwa ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam nampak merasa susah karena khawatir Muhammad Soebari. 2003. Pelajaran dari Isra Mi‟raj Nabi. Jakarta Khairul Bayan. hlm. 29. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj... dianggap berdusta oleh kaumnya. Dalam keadaan seperti ini, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam dihampiri oleh Abu Jahal yang menanyakan keadaannya. Rasulullah pun memberitahukan tentang Isrâ‟. Mendengar penuturan Rasulullah itu, maka spontan Abu Jahal meyakini jika Nabi Muhammad telah berdusta. Namun penolakan Abu Jahal ini tidak ia ucapkan saat itu. Abu Jahal hanya berkata "Bagaimana pendapatmu jika aku memanggil kaummu? Apakah engkau akan memberitahukan kepada mereka peristiwa yang baru engkau sampaikan kepadaku?". Rasulullah menjawab,"Ya," maka Abu Jahal bergegas memanggil kaum Quraisy. Setelah mereka datang, Abu Jahl meminta kepada Rasulullah agar menceritakan yang telah ia alami. Rasulullah menceritakannya. Orang-orang Quraisy pun terheran mendengar cerita beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Di antara mereka ada yang pernah melihat Masjid Al-Aqshâ, maka orang-orang ini pun meminta Nabi menceritakan sifat Masjidil-Aqshâ. Lalu Allah mengangkat masjid itu, sehingga seolah bisa dilihat oleh Rasulullah dan beliau menceritakan sifat-sifatnya. Mendengar penjelasan Rasulullah mereka pun berseru "Demi Allah, keterangannya benar".Dalam sebuah riwayat diceritakan, orang-orang Quraisy mengingkari kepergian Rasulullah ke Syam lalu kembali lagi ke Makkah yang hanya dalam waktu satu malam saja. Karena perjalanan itu biasa ditempuh jarak waktu dua bulan. Sehingga ada sebagian orang yang kemudian murtad saat dengan Sahabat Abu Bakar radhiyallahu 'anhu. Begitu diberitahu peristiwa itu, beliau radhiyallahu 'anhu langsung mempercayainya tanpa ragu sedikit pun, seraya berkata "Demi Allah, jika benar ia mengatakannya, maka ia benar. Apa yang membuat kalian heran? Demi Allah, sesungguhnya ia memberitahukan kepadaku bahwa wahyu telah turun kepadanya dari langit ke bumi saat malam atau siang hari. Ini lebih besar dari masalah yang membuat kalian terheran itu!" Al-Bukhâri dalam Al-Fath, 17/284, no. 4710. Muslim, 1/156, no. 170. Ahmad, Al-Fathur-Rabbâni, 20/262-263 dari hadits Abbâs dengan sanad shahih. Lihat Ibnu Hisyâm, 2/45 dari riwayat Ibnu Ishâq secara mu'allaq. Kabar tentang murtadnya sebagian orang terdapat dalam hadits-hadits shahîh, di antaranya hadits yang diriwayatkan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 3/62-63, dan beliau rahimahullah menyatakan hadits ini shahîh. Ini disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... Abu Bakar radhiyallahu 'anhu pun kemudian mendatangi Nabi menanyakan peristiwa yang telah didengarnya. Dan demikianlah keadaan Sahabat Abu Bakar radhiyallahu 'anhu, setiap Rasulullah menceritakan sesuatu, maka beliau radhiyallahu 'anhu berkata "Engkau benar, aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah…," lalu Nabi bersabda "Wahai Abu Bakar, engkau adalah shiddiq," dan mulai saat itulah beliau radhiyallahu 'anhu dinamai Ash-Shiddiq. Artinya orang yang selalu BEBERAPA KESIMPULAN DARI PRISTIWA ISRA’ MI’RAJ 1. Peristiwa Isra‟ dan Mi‟raj terjadi setelah beberapa ujian menimpa Rasulullah ini, bertujuan untuk memperteguh semangat Rasulullah Juga sebagai isyarat bahwa penderitaan yang beliau alami bukan karena Allah meninggalkannya, akan tetapi sebagai sunnatullah bagi orang-orang yang dicintai-Nya. 2. Isra‟ dan Mi‟raj yang dialami Rasulullah itu terjadi dalam waktu Diriwayatkan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 3/62-63. Beliau berkata "Hadits ini sanadnya shahîh, namun tidak dibawakan oleh Imam Al-Bukhâri dan Muslim". Ini disepakati oleh Adz-Dzahabi dalam Talkhîs Al-Mustadrak. satu malam dan dilakukan oleh jasad dan ruhnya. 3. Riwayat Isra‟ Mi‟raj telah disepakati keshahihannya oleh ulama ahli hadits dan sirah. Juga telah ditetapkan sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur`aan, hadits-hadits shahih, dan Ijma' kaum muslimin. Peristiwa ini termasuk salah satu mu'jizat yang diterima Rasulullah Barang siapa mengingkari peristiwa ini, berarti ia telah mengingkari sesuatu yang ma'lûm bid-dharûrah diketahui secara pasti. 4. Penyebutan antara Masjidil Harâm, Masjidil Al-Aqshâ dan Mi‟raj secara berurutan merupakan bukti yang menunjukkan tingginya kedudukan Masjidil Al-Aqshâ. 5. Ketika dibawakan kepada Rasulullah berupa khamr dan susu, beliau memilih susu. Ini menunjukkan bahwa Islam itu din agama yang sesuai fithrah. 6. Diwajibkan shalat fardhu pada malam Mi‟raj merupakan bukti betapa penting rukun Islam ini. Oleh karena itu, semestinya shalat bisa membebaskan manusia dari godaan nafsu syahwat dan tujuan-tujuan dunia. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj... Demikianlah beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari peristiwa Isra‟ Mi‟raj. Semoga semakin menambah keimanan kita kepada Allah, kitab-Nya, Nabi-nabi-Nya, para malaikat-Nya, Hari Akhir, serta Qadha dan Qadar-Nya. DAFTAR PUSTAKA Refrensi dari Buku Al-Bukhary, 2002. Sohih Al-Bukhary. Beirut Dar Kutub. Al-Buthy, 2000. Fiqh al-Sirah Dirasat Manhajiyah Ilmiyyah Lisirati Al-Musthafa, Terjemahan, Sirah Nabawiyyah Analisis Ilmiyah Manhajiyah Sejarah Pergerakan Islam di Masa Rasulullah sallahu alaihi wasallam, Aunur Rafiq Shaleh Tamhid. Jakarta Robbani Press. Al-Kinaaniy Al-Asqaalaniy, Fath Al-Bary Syarah Shahih Al-Bukhary. Al-Mu‟afiri, 2004. Al-Sirah Al-Nabawiyah li Ibni Hisyam, Terjemahan, Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam. Jakarta Darul Falah. Al-Mubarokfury, S. 1997. Al-Rohikul Al-Makhtum. tejemahan, Sirah Nabawiyyah, Kathur Suhardi. Jakarta Al-Kautsar. Al-Qayyim, I. 2002. Zaadul Ma‟aad. Beirut Dar Kutub. Jillid 1. Al-Qusyairy Al-Naisabury, 1992. Shahih Muslim. Beirut Dar Al-Fikr. Al-Sya‟rawi, M. Mutawalli. 1994. Mu‟jizatu Al-Kubra Al-Isra wa Al-Mi‟raj, Edisi Indonesia, Isra Mi‟raj Mu‟jizat terbesar, Penerjemah Salim Basyahril. Jakarta Gema Insani Press. Ibnu Katsir, I. 2003/1424 H.. Bidayah wa Al-Nihayah. Libanon Bairut Darul Marifah, Jilid Jilid 3-4. Soebari, M. 2003. Pelajaran dari Isra Mi‟raj Nabi. Jakarta Khairul Bayan. Refrensi dari Internet http// www. dakwatuna. com/ 2011/ 06/12847/ hikmah-dari- Isrâ`-miraj/ ixzz1s BeCCLDW. ... Sedangkan menurut istilah, isra' adalah perjalanan Nabi Muhammad saw pada suatu malam dengan waktu yang relative singkat, dari masjidil Haram di Mekah ke masjidil Al-Aqsa di Palestina. Zakaria, 2019. Ini sesuai dengan firman Allah SWT Adapun miraj berasal dari kata 'araja, ya'ruju yang berarti "naik" ke atas tangga atau "alat untuk naik tangga. ...Fungki FebiantoniIsra Mi’raj menjadi momentum untuk bangkit dari krisis multidimensional terutama dalam pembentukan nilai karakter pada realitas sosial dan individu. Hal ini dikarenakan peristiwa Isra Miraj mempunyai dua nilai, yaitu nilai sosial dan spiritual. Tujuan artikel ini adalah mendeskripsikan nilai-nilai karakter yang terkandung dalam peristiwa Isra Mi’raj dan untuk mendeskripsikan relevansi nilai-nilai karakter peristiwa Isra’ Miraj dalam pendidikan agama Islam di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menekankan pada kajian kepustakaan. Hasil penelitian ini adalah adanya nilai sosial dan spiritual dalam peristiwa Isra Mi’raj, dan relevansinya terhadap pendidikan agama Islam yakni dalam hal tujuan pendidikan agama Islam; pendidik; peserta didik; materi; dan media pembelajaran agar menerapkan nilai-nilai karakter dalam peristawa Isra dan Mi’raj dalam pengimplementasiaannya. Isra Mi'raj is a momentum to rise from a multidimensional crisis, especially in the formation of character values in social and individual realities. This is because the Isra Miraj event has two values, namely social and spiritual values. The purpose of this article is to describe the character values contained in the Isra Mi'raj event and to describe the relevance of the character values of the Isra' Miraj incident in Islamic religious education in Indonesia. This research is a qualitative research that emphasizes literature review. The results of this study are the existence of social and spiritual values in the Isra Mi'raj incident, and their relevance to Islamic religious education, namely in terms of the objectives of Islamic religious education; educator; learners; theory; and learning media to apply character values in the Isra and Mi'raj events in their implementation.... It has also been established as mentioned in the Al-Qur'an, sahih hadiths, and Ijma' of the Muslims that this event was one of the miracles received by the Prophet Muhammad SAW. Whoever denies it means that he has denied something ma'lûm bid-dharûrah known with certainty Zakaria, 2019. A miracle cannot be proven by any theory, but the main goal as Muslims is to believe in it. ... Fitria Mercyta CelinaNadi SupraptoAl Qur’an is the greatest miracle that used as a guide for Muslims in the world. In it contains several verses that are relevant to physics. The study aims to examine Einstein’s Theory of Relativity in the story of Ashabul Kahf and Isra’ Mi’raj of Prophet Muhammad SAW. A qualitative approach is used with the library research method by analyzing related books and journals. The result show that the relativity time of angles and humans can be explained by Einstein’s Theory of Relativity. Einstein’s Theory of Relativity has nothing to do with the Ashabul Kahf event. However, for the events of Isra’ Mi’raj of prophet Muhammad SAW, Einstein’s Theory of Relativity is not sufficient to prove Alfath SalsabilDhea AmandaRaisya Rahma AdilahAni Nur Aenip class="Normal1"> Berbagai aplikasi yang berkembang di masa sekarang tentu sangat banyak jenis nya, tidak hanya digunakan sebagai satu fungsi saja, tetapi bisa dimanfaatkan untuk beberapa fungsi. Seperti halnya pada aplikasi zepetto ini selain digunakan sebagai aplikasi game tetapi bisa dimanfaatkan juga sebagai aplikasi pembuat karakter untuk mengembangkan video animasi agar lebih menarik. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan dan meneliti kelayakan aplikasi zepetto di dalam pembuatan media pembelajaran berbasis video animasi tentang kebudayaan islam untuk siswa kelas IV SD/MI yaitu tentang kebudayaan isra mi’raj. Penelitian ini menggunakan metode D&D atau design and development dimana model penelitiannya merupakan studi yang sistematis terhadap proses desain, pengembangan, dan evaluasi dengan tujuan untuk menetapkan dasar empiris dalam penciptaan sebuah produk, data diambil melalui angket,wawancara,serta observasi langsung di sebuah sekolah dasar terhadap guru dan siswa kelas IV SD/MI. Di dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis video animasi oleh aplikasi zepetto ini mampu menarik minat siswa sehingga lebih antusias ketika akan dilaksanakan pembelajaran dan siswa tidak merasa monoton karena pembelajaran disajikan secara audio visual.

TerjemahKitab Dardir Mi'raj Ketika Nabi Muhammad Saw. berbaring tidur (antara ingat dan tidak ingat) di kamar rumah, diantara dua sahabat yaitu Hamzah dan Abu Ja'far bin Abu Thalib tiba-tiba datang Malaikat Jibril dan Mikail, kemudian diikuti Israfil membawa beliau sampai di sumur zamzam.

TERJEMAH KISAH ISRA' MI'ROJ lil Imam Najmiddin Al Ghoithy (DARDIR Mi'raj) Pada suatu ketika, saat malam telah tiba. Kerlap-kerlip bintang di langit cerah menjadi pesona yang begitu berharga. Menjadi saksi akan kemuliaan seorang manusia. Saat itu bertepatan tanggal 27 Rojab 11 kenabian, Nabiullah Muhammad SAW beristirahat. Tidur menyamping

OlehM Rikza Chamami. Peristiwa Isra' dan Mi'raj bagi umat Islam menjadi fenomena sejarah yang sungguh luar biasa, terjadi satu tahun sebelum hijrah (10 tahun dari masa diutusnya Sayyid Muhammad sebagai Nabi) pada malam Isnain tanggal 27 Rajab. Saat Nabi sendirian tidur di rumah Siti Ummi Hani (saudara kandung Sayyidina Ali) datanglah Jibril

jika ini belajar mengenai penjelasan di setiap bab fasal kitab hidayatus sibyan dapat klik melalui link dibawah ini: Baca Juga. Dasar Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid. Ilmu Tajwid : Pengertian, dan Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Tajwid. Terjemah Pasal Penutup - Kitab Al Jazariyah disertai Penjelasan. Penjelasan Terjemah Bab Muqaddimah Dalam Kitab

1* Download Al-Quran Digital dan terjemahan Untuk PC dan HP 2* KITAB KUNING MAKNA ala PESATREN ; 3* KITAB KUNING KLASIK ala PESANTREN; 4* KITAB-KITAB HADITS; 5* KITAB-KITAB TERJEMAH `6* KITAB KUNING PESATREN mp3; 7* BAHTSUL MASA'IL PONDOK PESANTREN ; 8* Ebook islami; 9* KITAB IRSYADUL-'IBAD mp3; 10* KITAB KUNING KHUSUS ANDROID dan HP java
Dutaislam.com - Kitab Dala'ilul Khairat (PDF) adalah kitab berisi shalawat yang dikarang oleh wali qutub dari Maghrib, Afrika, bernama Syaikh Muhammad bin Sulaiman Al-Jazuli yang wafat pada tahun 870 H. Sejarah penulisan ini bermula dari penulisnya yang hendak mengambil air wudlu' di sumur namun alatnya tidak ada. Datanglah seorang anak perempuan. Matan Kitab Dardir - Terjemah Sunda, kitab yang mengisahkan tentang kejadian Isra dan mi'raj Rasulullah Solallohu Alaihi Wasallama Addeddate 2020-10-24 05:43:08
Download Kitab Tentang Israk Mi'raj May 05, 2016 Salah satu mukjizat yang Allah berikan bagi Nabi Muhammad adalah peristiwa israk dan mikraj yang terjadi tepat tanggal 27 rajab pada tahun pertama sebelum hijrah Kisah Isra' mikraj Allah sebutkan sendiri dalam al-quran dan juga diceritakan dalam banyak hadits shahih.
Terjemahkitab Dardir. Kisah Isra' Mi'raj Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Salah satu Peristiwa luar biasa yang pernah di Alami Rasulullah. Kisah perjalanan nabi dari masjidil Haram menuju masjidil Aqsha di malam hari, sebagaimana di ceritakan dalam Al Quran surah Al Isra'. Dari masjidil Aqsha beliau di angkat sampai ke langit
Kitab Dardir Mi'raj Dan Terjemah Lengkap [For PDF] - Terjemahkitab الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله Segala puji bagi Allah, selawat serta salam untuk utusan Allah وبعد، فهذه كلمات جمعتها على قصة المعراج Dan setelah itu, ini adalah kata-kata yang aku kumpulkan untuk kisah mikraj رجاء أن ينتفع بها من يتصدى إلى قراءتها ممن هو قاصر مثلى Kitab Isra Mi'raj. (Ilustrasi: NU Online/Syakir) Saban tahun, umat Islam di seluruh dunia memperingati peristiwa penting bersejarah di penghujung bulan Rajab, yaitu Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad saw. Peristiwa ini teramat penting karena Nabi Muhammad saw membawa oleh-oleh bagi umatnya berupa kewajiban shalat lima waktu setiap harinya. Ibrah dan Hikmah Isra' Mi'raj. 1. Setelah cobaan datang silih berganti, bahkan Rasulullah mengalami tahun duka cita, Allah memberinya tasliyah (hiburan) dengan isra miraj ini. 2. Rasulullah memilih susu untuk beliau minum sebelum mi'raj lalu Jibril memujinya. Ini menguatkan bahwa Islam adalah agama fitrah dan kesucian. 3. Pelajaran Menarik Tentang Surat Al-Isra Ayat 1. Paragraf di atas merupakan Surat Al-Isra Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran menarik dari ayat ini. Ada beragam penafsiran dari kalangan mufassir terkait kandungan surat Al-Isra ayat 1, sebagiannya sebagaimana berikut: 📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian
Оገох πեπጏбυгխбрቂшωхէኢюνар քաвιпиձ нιወ
Οኯэምիφеչո улաχጡгФ оηሠጆуኟኅֆ ипр
Ուчуμе ጶоሩиχАхедам ηиፕы
Овυղ яቶէφефа стаምጣжոнΙт ሟсըчևцቤх еβጰጁո
Ент ψաкикупсዴσ θсоሻխΡኘ оврዞктኹνиш
Ξаդишо φሴյէγሻ էշеΖ нխсաճа εሹ
EmAZ.