Pembahasan: Berdasarkan beberapa aspek yang menjadi permasalahan dalam penggunaan ejaan, maka berikut ini adalah kesalahan-kesalahan yang terdapat pada Koran Sindo : 1. Penggunan Huruf. Kesalahan : • Berikutnya, kata dia Ketua GNPF MUI Ustaz Bachtiar Nasir, dan juru bicara FPI Munarman. • .Maka itu Negara harus mengutamakan keadilan
Jakarta - Eksim merupakan gangguan pembengkakan pada kulit. Sebagian besar ahli mengatakan orang cenderung menganggap enteng kelainan pada kulit tanpa mengetahui bahwa beberapa tanda dapat merupakan tanda dari penyakit eksim yang memerlukan diagnosis dan perawatan profesional. Banyak kasus eksim menjadi semakin buruk karena mendiagnosa dan mengobati secara mandiri. Menurut dokter kulit Deepti Rana, banyak orang secara keliru berasumsi bahwa kondisi kulit yang gatal adalah infeksi jamur atau eksim.“Akibatnya, mereka mungkin mengobati sendiri dengan obat bebas OTC dan sering menggunakan steroid potensi tinggi tanpa memahami potensi efek samping dan risiko yang terkait dengan penggunaan obat ini yang tidak terpantau,” kata Rana dikutip dari Times of Eksim yang MembingungkanTanda-tanda eksim dapat membingungkan karena dapat bervariasi dari berbagai individu dan mungkin menyerupai kondisi kulit lainnya. Gejala eksim yang paling umum adalah gatal, keluar cairan, pengerasan kulit, kemerahan, muncul beberapa bintik merah kecil, dan dermatologi Vichitra menyebut ada tanda-tanda tertentu yang menunjukkan bahwa seseorang harus berkonsultasi dengan dokter, khususnya dokter kulit, mengenai kondisi kulitnya.“Jika ruam berulang, terus-menerus, sangat gatal, mengalir, atau berkerak, disarankan untuk mencari pertolongan medis. Selain itu, jika ruam mengikuti pola musiman atau memburuk, penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan,” kata Mengapa Orang Terkena Eksim?Eksim dapat disebabkan oleh faktor internal seperti eksim numular, dermatitis stasis karena varises. Bisa juga karena faktor eksternal, seperti bahan kimia, pewarna rambut, sanitiser, deterjen, perhiasan buatan, dan beberapa jenis bentuk ini dapat memiliki gejala dan presentasi yang berbeda. Pasien dapat memiliki kombinasi yang berbeda dari tanda dan gejala seperti gatal, kulit sensitif kering, area kulit kasar dan bersisik, bercak merah, penebalan dan bercak gelap pada kulit, lecet, hingga keluar beberapa kondisi kulit yang terlihat seperti eksim tetapi sebenarnya tidak, seperti psoriasis, kurap, dan lichen planus. Eksim memiliki gejala yang sama dengan kondisi kulit lainnya, seperti gatal, kemerahan, dan iritasi yang dapat muncul pada psoriasis, infeksi jamur, dan gangguan peradangan kulit lainnya. Gejala-gejala ini dapat membuat sulit untuk membedakan eksim dari masalah dermatologis dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti alergen, iritasi, stres, perubahan cuaca, atau fluktuasi hormonal. Mengidentifikasi pemicu dan pola tertentu dapat membingungkan karena dapat bervariasi di antara individu. Gejala juga dapat muncul di satu tempat dan kemudian menyebar ke area lain sehingga sulit untuk menentukan penyebabnya. Eksim yang tidak diobati dapat menyebabkan insomnia atau Editor Eksim, Kenali Jenis, Gejala, hingga Cara Mengatasinya Mulaidari frase, klausa, kalimat, hingga hal-hal yang perlu diperhatikan mulai dari subjek, predikat, danobjek. Kemudian aspek kesalahan berbahasa yang terakhir yaitu semantik. Semantiksendiri merupakan cabang ilmu yang mempelajari makna. Semantik berada di seluruhatau di semua tataran fonologi, morfologi, dan sintaksis (Abidin, 2019).
10 Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dan Pembenarannya1. Kesalahaan penggunaan tanda baca titik2. Kesalahaan penggunaan tanda baca koma3. Kesalahaan penggunaan tanda baca tanya4. Kesalahaan penggunaan tanda baca seru5. Kesalahaan penggunaan tanda baca titik dua6. Kesalahaan penggunaan tanda baca titik koma7. Kesalahaan penggunaan tanda baca hubung8. Kesalahaan penggunaan tanda baca pisah9. Kesalahaan penggunaan tanda baca miring10. Kesalahaan penggunaan tanda baca petikPenggunaan Tanda Baca yang Baik dan Benar1. Penggunaan tanda baca titik .2. Penggunaan tanda baca koma ,3. Penggunaan tanda baca tanya ?4. Penggunaan tanda baca seru !5. Penggunaan tanda baca titik dua 6. Penggunaan tanda baca titik koma ;7. Penggunaan tanda baca hubung -8. Penggunaan tanda baca pisah –9. Penggunaan tanda baca miring /10. Penggunaan tanda baca petik “…” Kesalahan Penggunaan Tanda Baca. Tanda baca atau pungtuasi adalah simbol yang tidak berhubungan dengan suara atau kata dan frasa pada suatu bahasa. Tanda baca dalam sebuah kalimat ini menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, intonasi dan jeda ketika dibaca. Tanda baca adalah tanda grafis yang digunakan secara konvensional untuk memisahkan berbagai bagian dari suatu kalimat. Ada pula beberapa macam tanda baca, antara lain tanda titik ., tanda koma ,, tanda seru !, tanda tanya ?, tanda hubung -, tanda kurung …, tanda petik tunggal …’, tanda petik “…”, tanda titik dua dan lainnya yang sering ditemukan dalam sebuah tulisan. Aturan penggunaan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu dan akan terus berkembang. Karena, beberapa aspek dalam tanda baca merupakan gaya spesifik yang tergantung pada pilihan penulisnya. Meskipun penulisan tanda baca memang terkesan sepele, tapi kesalahan penggunaan tanda baca bisa mengubah makna suatu kalimat maupun intonasinya. Karena itu, penulis perlu memahami penggunaan tanda baca pada sebuah tulisan, selain memahami dasar-dasar menulis. Mau menulis buku? Anda wajib punya panduan iniGRATIS! Ebook Panduan Menulis Buku [PREMIUM] 10 Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dan Pembenarannya Tanda baca berfungsi memberikan arahan intonasi maupun penggalam dalam suatu kalimat. Kesalahan penggunaan tanda baca bisa mengakibatkan kesalahpahaman pembaca. Berikut ini, beberapa contoh kesalahan penggunaan tanda baca dan pembenarannya. 1. Kesalahaan penggunaan tanda baca titik Kesalahan penggunaan tanda baca titik sering terjadi pada kondisi berikut ini. Pembahasan mengenai rumus perbandingan terbalik ada dalam buku paket Matematika halaman 1050. benar Pembahasan mengenai rumus perbandingan terbalik ada dalam buku paket Matematika halaman salah Landasan Teori benar Landasan Teori salah 2. Kesalahaan penggunaan tanda baca koma Kesalahan penggunaan tanda baca koma sering terjadi pada kondisi berikut ini. Barang-barang yang wajib dibawa saat ujian adalah alat tulis, papan kerta, dan kartu ujian. benar Barang-barang yang wajib dibawa saat ujian adalah alat tulis, papan kerta dan kartu ujian. salah Ine sangat pandai berbicara dalam sebuah organisasi, tetapi sangat pendiam ketika berada di rumah. benar Ine sangat pandai berbicara dalam sebuah organisasi tetapi, sangat pendiam ketika berada di rumah. salah Baca Juga Perbedaan Akronim dan Singkatan Kalimat Efektif 3. Kesalahaan penggunaan tanda baca tanya Kesalahan penggunaan tanda baca tanya sering terjadi pada kondisi berikut ini. Siapa nama lengkap ibu kandungmu? benar Siapa nama lengkap ibu kandungmu ? salah Soeharto memiliki hubungan keluarga dengan Soekarno ? benar Soeharto memiliki hubungan keluarga dengan Soekarno? salah 4. Kesalahaan penggunaan tanda baca seru Kesalahan penggunaan tanda baca seru sering terjadi pada kondisi berikut ini. Jangan lari, lantai licin! benar Jangan lari, lantai licin ! salah Sapu halaman itu cepat! benar Sapu halaman itu cepat. salah 5. Kesalahaan penggunaan tanda baca titik dua Kesalahan penggunaan tanda baca titik dua sering terjadi pada kondisi berikut ini. Tata Laksana Kanker Ginjal Diagnosis, Terapi dan Tindakan Pencegahan benar Tata Laksana Kanker Ginjal – Diagnosis, Terapi dan Tindakan Pencegahan salah Ketua Prof. Dr. Ahmad Sanusi Sekretaris Dr. Sulaiman benar Ketua ; Prof. Dr. Ahmad Sanusi Sekretaris ; Dr. Sulaiman salah 6. Kesalahaan penggunaan tanda baca titik koma Kesalahan penggunaan tanda baca titik koma sering terjadi pada kondisi berikut ini. Susunan acara ulang tahun perusahaan adalah pembukaan oleh Direktur utama, penanggung jawab acara, ketua panitia; pengumuman pemenang lomba; hiburan; serta pembagian konsumsi, dan doorprize. benar Susunan acara ulang tahun perusahaan adalah pembukaan oleh Direktur utama, penanggung jawab acara, ketua panitia, pengumuman pemenang lomba, hiburan, serta pembagian konsumsi, dan doorprize. salah Syarat-syarat penerimaan pegawai negeri sipil a Berkewarganegaraan Indonesia; b Ijazah sekurang-kurangnya S1; c Sehat jasmani dan rohani benar Syarat-syarat penerimaan pegawai negeri sipil a Berkewarganegaraan Indonesia, b Ijazah sekurang-kurangnya S1, c Sehat jasmani dan rohani salah 7. Kesalahaan penggunaan tanda baca hubung Kesalahan penggunaan tanda baca hubung sering terjadi pada kondisi berikut ini. Sebagaimana kata peribahasa, tak ada ga- ding yang tak retak. benar Sebagaimana kata peribahasa, tak ada gad- ing yang tak retak. salah di-smash benar dismash salah 8. Kesalahaan penggunaan tanda baca pisah Kesalahan penggunaan tanda baca pisah sering terjadi pada kondisi berikut ini. Kemakmuran bangsa itu — saya yakin — diusahakan oleh bangsa itu sendiri. benar Kemakmuran bangsa itu saya yakin diusahakan oleh bangsa itu sendiri. salah Sejak 2015 — 2022 benar Sejak 2015 – 2022 salah 9. Kesalahaan penggunaan tanda baca miring Kesalahan penggunaan tanda baca miring sering terjadi pada kondisi berikut ini. Tahun anggaran 2010/2011 benar Tahun anggaran/2010/2011 salah Harganya Rp. benar Harganya Rp. lembar salah 10. Kesalahaan penggunaan tanda baca petik Kesalahan penggunaan tanda baca petik sering terjadi pada kondisi berikut ini. Resensi buku “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer. benar Resensi buku Bumi Manusia’ karya Pramoedya Ananta Toer. salah Model cantik itu melenggang menggunakan celana kuno yang dikenal dengan istilah “cutbray”. benar Model cantik itu melenggang menggunakan celana kuno yang dikenal dengan istilah cutbray. salah Baca Juga Pengguaan Kata Kerja yang Benar Penggunaan Kata Majemuk yang Benar Penggunaan Nomina yang Benar Penggunaan Tanda Baca yang Baik dan Benar Penggunaan tanda baca yang baik dan benar dalam sebuah karya tulis harus diperhatikan. Karena, kesalahan penggunaan tanda baca bisa membingungkan pembaca. Adapun, 10 jenis penggunaan tanda baca, antara lain 1. Penggunaan tanda baca titik . Tanda baca titik salah satu tanda yang paling umum dan sudah pasti ditemui dalam kalimat di sebuah karya tulis. Berikut ini fungsinya untuk menghindari kesalahan penggunaan tanda baca titik. a. Penanda akhir kalimat Penggunaan tanda baca titik yang paling umum adalah untuk menandai akhir dari suatu kalimat. Tanda baca titik pada akhir kalimat ini menjadi acuan seseorang untuk berhenti membaca suatu kalimat, seperti Hari Kemerdekaan Republik Indonesia jatuh pada tanggal 17 Agustus. b. Memperjelas jumlah Tanda baca titik juga digunakan dalam penulisan bilangan, mulai dari ribuan hingga kelipatannya. Tujuannya, memperjelas jumlah agar lebih mudah dipahami, seperti Setiap warga kurang mampu berhak mendapatkan bantuan senilai Rp selama pandemi virus corona Covid-19. c. Penunjukkan jangka waktu Penggunaan tanda baca titik sebagai penunjuk jangka waktu berfungsi untuk memisahkan angka jam, menit dan detik sebagai pengganti tanda baca titik dua, misalnya Pukul Pukul 15 lewat 16 menit 45 detik d. Penulisan sumber referensi Tanda baca titik juga diperlukan dalam penulisan sumber referensi di daftar pustaka maupun catatan kaki, berikut ini contohnya. Ali, Muhammad. 1994. Lenyapnya Sang Pencerah. Malang Generasi Edan Media. e. Penulisan bagan, daftar atau ikhtisar Tanda baca titik juga digunakan di belakang satu huruf atau angka untuk menunjukkan sebuah daftar, bagan atau ikhtisar. Berikut ini contoh penulisannya Alat Musik Tradisional Indonesia Angklung Gamelan Seruling 2. Penggunaan tanda baca koma , Tanda baca koma juga salah satu tanda baca yang paling banyak digunakan dalam suatu kalimat. Tapi, tanda baca koma tidak bisa digunakan sebagai penutup maupun awalan kalimat. Berikut ini, beberapa contohnya untuk menghindari kesalahan penggunaan tanda baca koma. a. Perbandingan kalimat Tanda baca koma digunakan untuk membuat kalimat perbandingan. Koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dengan kalimat berikutnya, berikut contohnya Pertunjukkan kuda lumping di lapangan sangat menarik, tetapi cukup membahayakan penonton di sekitarnya. b. Memisahkan antara anak kalimat dan induk kalimat Tanda baca koma juga digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatnya. Adapun contoh penggunaan tanda baca koma dalam penulisan kalimat ini. Kalau hari ini hujan, saya tidak akan datang. c. Kata penghubung antarkalimat Tanda baca koma juga digunakan sebagai penghubung antarkalimat, yang biasanya berada di belakang kata-kata, seperti maka dari itu, lagi pula, walaupun begitu, akan tetapi, namun, dan oleh karena itu. Berikut ini contoh penulisannya ……oleh karena itu, wajib hukumnya mandi besar sebelum lewat subuh. d. Penggunaan di tengah kalimat Penggunaan tanda baca koma di tengah kalimat berfungsi untuk menyebutkan perincian atau perbilangan. Berikut contoh penggunaan tanda baca koma di tengah kalimat. Ibu pergi ke pasar membeli beras, sayur, buah, garam dan telur. e. Penulisan daftar pustaka dan catatan kaki Selain titik, penulisan daftar pustaka dan catatan kaki juga menggunakan tanda baca koma untuk memisahkan antara informasi sebuah sumber referensi. Berikut ini contoh penulisannya Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang Yogyakarta UP Indonesia. 1967, hlm. 4. f. Penulisan kalimat bertingkat Penggunaan tanda baca koma dalam kalimat bertingkat berfungsi mengapit keterangan tambahan yang tidak membatasi. Berikut ini contoh penulisannya Semua orang, baik orang dewasa maupun anak-anak, bisa terinfeksi virus corona Covid-19. g. Penulisan gelar Penggunaan tanda baca koma dalam penulisan gelar berfungsi membedakan antara singkatan nama seseorang dan gelar akademiknya. Berikut ini contoh penulisannya Baskara Mahendra, h. Pemisah partikel Tanda baca koma juga digunakan sebagai pemisah partikel atau kata tertentu dengan kalimat intinya, seperti wow, wah, hati-hati, awas dan sebagainya. Berikut ini contoh penulisannya Hati-hati, virus corona tetap bisa menyerang orang yang sudah suntik vaksin. 3. Penggunaan tanda baca tanya ? Penggunaan tanda baca tanya berfungsi menunjukkan sebuah kalimat tanya, yang tidak perlu diakhiri lagi menggunakan tanda baca titik. Berikut ini beberapa fungsinya untuk menghindari kesalahan penggunaan tanda baca tanya. a. Penulisan kalimat tanya Penggunaan tanda baca tanya di akhir kalimat paling umum untuk menunjukkan kalimat tanya. Berikut ini contoh penulisannya Di mana kamu isolasi mandiri selama positif Covid-19? b. Penulisan dalam tanda kurung Tanda baca tanya juga digunakan dalam tanda kurung untuk menyatakan kalimat yang disangsikan atau belum bisa dibuktikan faktanya. Berikut ini contoh penulisannya Bumi akan tetap berbentuk bulat meskipun tanpa atmosfer ? 4. Penggunaan tanda baca seru ! Penggunaan tanda baca seru juga bisa berfungsi untuk mengakhiri kalimat, yang tujuannya menegaskan, mengajak atau mempengaruhi seseorang. Berikut ini beberapa fungsinya untuk menghindari kesalahan penggunaan tanda baca seru. a. Penulisan kalimat perintah Tanda baca seru paling sering digunakan untuk membuat kalimat perintah. Berikut ini contoh penulisannya. Buanglah sampah pada tempatnya! b. Penunjuk ekspresi terkejut Tanda baca seru juga bisa digunakan untuk menggambarkan ekspresi kaget, semangat hingga emosi dalam sebuah kalimat maupun kata. Berikut ini contoh penulisannya Maju terus pantang mundur, semangat! 5. Penggunaan tanda baca titik dua Tanda baca titik dua memang jarang ditemui dalam karya tulis, tetapi masih cukup sering digunakan. Berikut ini, beberapa fungsinya untuk menghindari kesalahan penggunaan tanda baca titik dua. a. Penulisan identitas penerbit Tanda baca titik dua juga biasa digunakan dalam daftar pustaka untuk penulisan identitas penerbitnya. Berikut ini contoh penulisannya Kompas, 2 2020, 3015 b. Penulisan dialog pelaku Tanda baca titik dua cukup sering digunakan dalam karya tulis novel atau drama untuk menunjukkan dialog atau percakapan pelaku. Berikut ini contoh penulisan dialognya Faishal Pakai maskermu! Ali memakai masker c. Penulisan daftar atau keterangan jelas sesudah kata Penggunaan tanda baca titik dua juga berfungsi menyebutkan sebuah daftar, ungkapan maupun keterangan lengkap. Berikut ini, contoh penulisannya Ketua RT Andi Hasanudin 6. Penggunaan tanda baca titik koma ; Penggunaan tanda baca titik koma sering disamakan dengan tanda baca titik dua. Padahal, penggunaannya mirip dengan tanda baca koma dalam kalimat. Tapi, tanda baca ini baru bisa digunakan ketika ada dua penempatan tanda koma. Berikut ini contohnya untuk menghindari kesalahan penggunaan tanda baca titik koma. a. Memisahkan kalimat Tanda baca titik koma digunakan untuk memisahkan bagian kalimat yang sejenis dan setara, seperti Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga. 7. Penggunaan tanda baca hubung - Ada beberapa pola kalimat yang membutuhkan tanda baca hubung. Tapi, tanda baca ini paling sering digunakan untuk menghubungkan kata-kata yang mengalami pengulangan. Berikut ini fungsinya untuk menghindari kesalahan penggunaan tanda baca hubung. a. Menyambung suku kata Penggunaan tanda baca hubung berfungsi untuk menyambung suku-suku kata yang terpisah karena pergantian baris, seperti Adakalanya kita harus berhenti mengkhayal- kan sesuatu terlalu tinggi. b. Menyambung kata ulang Penggunaan tanda baca hubung juga berfungsi menyambung unsur-unsur kata ulang, seperti Anak-anak, kupu-kupu, maju-mundur c. Memperjelas hubungan Penggunaan tanda baca hubung bisa berfungsi untuk memperjelas hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan dan penghilangan bagian kelompok kata, seperti Ber-evolusi d. Merangkai unsur bahasa Indonesia dan bahasa Asing Penggunaan tanda hubungan pun berfungsi merangkai satu kata yang terdiri dari unsur Bahasa Indonesia dan bahasa asing, seperti Pen-tackle-an e. Merangkai kata depan dengan huruf kapital Tanda baca hubung juga digunakan untuk merangkap kata depan dengan huruf kapital, seperti se- yang diikuti huruf kapital, ke- diikuti angka atau singkatan huruf kapital dengan imbuhan. Contohnya se-Indonesia, mem-PHK-kan, ke-5 8. Penggunaan tanda baca pisah – Tanda baca pisah memang mirip tanda baca hubung, tapi penggunaan kedua sangat berbeda. Tanda baca pisah digunakan sebagai pengapit antara keterangan tambahan dan sebuah kalimat. Berikut ini contohnya agar terhindar dari kesalahaan penggunaan tanda baca pisah. a. Pemisah dua bilangan Tanda baca pisah biasanya digunakan di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti “sampai”, contohnya 2010–2009 b. Menegaskan keterangan aposisi Penggunaan tanda baca pisah biasanya digunakan untuk menegaskan keterangan aposisi sehingga kalimat lebih jelas, contohnya Anak pertama pas Budi — yang tinggal di Jogja — telah melahirkan anak pertamanya. c. Membatasi penyisipan kata Penggunaan tanda baca pisah berfungsi membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan khusus, contohnya Kemerdekaan bangsa itu — saya yakit akan tercapai — diperjuangan oleh bangsa itu sendiri. 9. Penggunaan tanda baca miring / Penggunaan tanda baca miring sangat berfungsi dalam surat menyurat untuk mengganti kata tiap. Berikut ini, cara penulisannya agar terhindar dari kesalahan penggunaan tanda baca miring. a. Pengganti kata hubung Tanda baca garis miring bisa digunakan sebagai pengganti kata dan maupun atau, contohnya Laki-laki/perempuan b. Penulisan nomor surat dan kalimat Penggunaan tanda baca garis miring biasanya untuk menulis nomor surat dan penandaan masa tahun yang terbagi dua, contohnya No. 12/PK/2005 10. Penggunaan tanda baca petik “…” Penggunaan tanda baca petik memiliki fungsi berbeda. Dalam bahasa indonesia, tanda baca petik untuk mengapit judul makalah, judul rubrik, bab atau judul karangan lainnya. Berikut ini contohnya supaya terhindar dari kesalahan penggunaan tanda baca petik. a. Penulisan istilah ilmiah Penggunaan tanda baca petik berfungsi untuk mengapit istilah ilmiah yang asing dan memiliki arti khusus, contohnya Dalam istilah asing, kondisi semacam ini disebut sebagai “jeopardy”. b. Petikan langsung Tanda baca petik berfungsi untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan atau bahan tertulis lainnya, contohnya Pasal 36 UUD 1945, berbunyi “Bahasa Negara adalah bahasa Indonesia”. c. Mengapit judul Penggunaan tanda baca petik juga berfungsi untuk mengapit judul syair, karangan atau bab dalam sebuah kalimat, contohnya Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di SMA” yang diterbitkan dalam harian Tempo Artikel Terkait Kesalahan Penggunaan Ejaan Kesalahan Penggunaan Awalan Di Kesalahan Penulisan Kata Baku Penggunaan Kata di yang Benar Rapi atau Rapih? Kata Baku dan Tidak Baku Macam-Macam Konjungsi Penulisan Huruf Kapital yang Benar Apakah Anda sedang atau ingin melakukan cara membuat buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silahkan isi data diri Anda di Daftar Menjadi Penulis Buku Jika Anda Membutuhkan Referensi Tambahan, Kami Menyediakan EBOOK GRATIS yang Spesial Kami Persembahkan untuk Anda. Adapun Macam Ebook yang Bisa Anda Download sebagai Berikut Ebook Cara Praktis Menulis Buku Ebook Rahasia Menulis Buku Ajar Ebook Self Publishing Ebook Pedoman Menulis Buku Tanpa Plagiarisme Ebook Strategi Jitu Menulis Buku Monograf Ebook Cerdas Menulis Buku Referensi
1 Kenal pasti jenis kesalahan yang hendak dibetulkan sama ada 'kesalahan ejaan', 'kesalahan imbuhan', 'kesalahan istilah atau kata' atau 'kesalahan tatabahasa'. 2. Baca ayat berulang-ulang supaya anda dapat mengenal pasti kesalahan ayat itu. 3.
– Kesalahan-kesalahan dalam membaca Al-Qur’an. Segala puji milik Allah azza wa jalla yang telah menjadikan bacaan Al-Qur’an sebagai sarana beribadah dan peneguhan iman seorang hamba. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Oleh Ustaz Slamet Setiawan Latar belakang tulisan ini kita bahas karena rasa keprihatinan atas realita kaum muslimin yang terjatuh dalam kesalahan membaca Al-Qur’an, terkhusus bagi para dai dan aktivis dakwah yang menjadi penyampai ajaran Allah Subhanallahu wa taala yang agung ini. Hal ini sangat terlihat ketika kita mendengar lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang mereka baca terutama dalam shalat, masih terdapat kesalahan-kesalahan yang terkadang tidak dapat ditoleransi namun dianggap wajar karena kurangnya budaya kritis di kalangan kita. Baca Juga Alquran yang Ditinggalkan Padahal perintah untuk membaguskan bacaan Al Quran adalah wajib hukumnya sebagaimana firman Allah الَّذِينَ آَتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ… “Orang-orang yang telah kami Allah beri mereka al-kitab Al Qur’an lalu mereka membacanya dengan bacaan yang sebenar-benarnya….” QS. al-Baqarah [2] 121 Syaikh Muhammad Thalhah Bilal Manyar berpendapat tentang “haqqa tilaawatih” yaitu “membacanya secara tartil dan sesuai tajwid sebagaimana yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam” Muqaddimah Ahkamu Qira’atil Qur’anil Karim, hlm. 10 وَرَتِّلِ الْقُرْآَنَ تَرْتِيلًا “Dan bacalah Al Quran secara tartilQS. al-Muzammil [37] 4 Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu menjelaskan makna tartil dalam ayat ini, yaitu mentajwidkan membaguskan bacaan sesuai huruf-hurufnya dan mengetahui tempat-tempat waqaf berhentinya. Walaupun perkataan ini dikomentari oleh syaikh Mahmud Khalil al-Hushari al-Qari, bahwa beliau belum mendapati sanad secara pasti. lihat di catatan kaki buku beliau, Ahkamu Qiraatil Quranil Karim, hlm. 28. Tentunya tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik, saran dan masukan tentu sangat kami harapkan guna melengkapi tulisan ini mengingat sumbernya terbatas. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Kami memohon kepada Allah semoga tulisan ini sebagai pemberat timbangan kebaikan pada hari penghisaban kelak. Amiin. Makna dan pembagian kesalahan Para ulama tajwid secara umum telah mengistilahkan kesalahan dengan istilah al-lahn yang terdiri dari dua macam, yang tujuannya agar kita dapat menjadikannya sebagai ukuran untuk menggolongkan bentuk-bentuk kesalahan yang terjadi pada bacaan Al-Qur’an masing-masing kita. Sebagaimana yang disebutkan oleh syaikh Mahmud Khalil al-Hushari al-Qari dalam kitabnya Ahkamu Qiraatil Quranil Karim, hlm. 34-35. Al-lahnul jali Kesalahan pada bacaan lafaz-lafaz Al Quran yang menyalahi kaidah tajwid, bahasa Arab khususnya irab perubahan harakat akhir, baik yang dapat mengubah arti atau tidak. Melakukan kesalahan ini dengan sengaja hukumnya haram. Seperti ain ع” dibaca hamzah “ء”, atau mengubah harakat. Contoh رَبِّ الْعَالَمِينَ ← رَبِّ الْآلَمِينَ أَنْعَمْتَ ← أَنَعَمْتَ Al-lahnul khafi Kesalahan bacaan lafaz-lafaz Al-Qur’an yang menyalahi sebagian kaidah tajwid namun tidak menyalahi kaidah bahasa Arab, juga tidak mengubah harakat dan tidak pula mengubah arti, seperti kesalahan pada bacaan idzhar, ikhfa, iqlab, dan idgham. Melakukan kesalahan ini dengan sengaja hukumnya makruh. Bentuk-bentuk kesalahan Secara umum bentuk-bentuk kesalahan dapat diklasifikasikan dalam empat bentuk, yang dalam tulisan ini kita mencoba untuk merincikannya dan mengolongkan dalam dua kaidah kesalahan di atas. Kesalahan pada makharijul huruf Melakukan kesalahan dalam melafalkan huruf-huruf hijaiyah, seperti ain “ع” dibaca hamzah “ء” atau sebaliknya, demikian juga huruf-huruf yang lain. Kesalahan pada makharijul huruf ini tergolong dalam al-lahnul jali yang haram hukumnya bila disengaja dan terus-menerus dalam kesalahan yang sama. Maka perhatikanlah wahai para ikhwah maupun akhwat dan khususnya para imam-imam masjid! Sebagai contoh رَبِّ الْعَالَمِينَ ← رَبِّ الْآلَمِينَ Catatan bentuk kesalahannya adalah adanya perubahan bacaan pada huruf “ع” menjadi huruf “ء”. Termasuk di sini adalah huruf bertasydid, contoh rabbi dibaca rabi. Kesalahan pada nada dengung ghunnah Kesalahan pada nada dengung ghunnah yang terdiri dari idzhar halqi maupun syafawi, idgham, ikhfa haqiqi maupun syafawi, dan iqlab. Bentuk kesalahannya adalah tidak konsisten dalam mendengungkan atau yang idzhar dibaca dengung. Contoh Pertama, idzhar halqi من آمن nun mati bertemu hamzah, sedangkan idzhar syafawi. الحمد mim mati bertemu dal. Bentuk kesalahannya karena didengungkan atau ditahan ketika membacanya. Kedua, Idgham secara umum selain bilaghunnah, من يعمل nun mati bertemu ya. Bentuk kesalahannya adalah kurang ditahan atau terburu ketika membacanya. Ketiga, ikhfa’ haqiqi. أأنتم nun mati bertemu ta, adapun ikhfa’ syafawi. ترميهم بحجارة mim mati ketemu ba’. Bentuk kesalahannya adalah kurang ditahan atau terburu ketika membacanya atau mengubah bacaan nun mati dengan bacaan “ng” dan mim mati dibaca idzhar. Keempat, Iqlab, من بعد nun mati bertemu ba’. Bentuk kesalahannya adalah kurang ditahan atau terburu ketika membacanya atau menggantikan bacaan nun mati langsung dengan ba’. Kesalahan ini walaupun tergolong dalam al-lahnul khafi namun dapat menghilangkan ruh dari tilawatul quran bacaan Al Quran, dan hukumnya makruh bila dilakukannya dengan sengaja dan terus menerus dalam kesalahan yang sama. Dan termasuk kesalahan di sini yang terjadi pada ال” syamsiyah pada nun mati, contoh النّاس, atau nun tasydid dan mim tasydid, contoh إنّ- أمّ. Bentuk kesalahannya adalah kurang ditahannya suara pada saat membaca “ال” syamsiyah pada nun mati atau nun tasydid dan mim tasydid. Kesalahan pada hurufus sakinah huruf-huruf sukun atau tidak berharakat a-i-u dan qalqalah Bentuk kesalahan yang satu ini boleh dibilang cukup fatal dan tergolong dalam al-lahnul jali yang haram hukumnya bila disengaja dan terus-menerus dalam kesalahan yang sama. Contoh Pertama, kesalahan melafalkan hurufus sakinah huruf-huruf sukun أنعمت. Bentuk kesalahannya adalah bacaan “an’amta” dibaca “ana’amta”. Dan masih banyak lagi contoh yang lain. Kedua, qalqalah secara umum yang terdiri dari ب ج د ط ق dan syiddatul qalqalah terdapat tasydid pada huruf qalqalah, contoh qalqalah قل هو الله أحد, dal adalah huruf qalqalah. Bentuk kesalahannya adalah tidak dipantulkan pada saat dibaca sukun tidak berharakat a-i-u maupun waqaf berhenti tepat pada huruf qalqalah tersebut seperti huruf dal di atas. Adapun contoh syiddatul qalqalah terdapat tasydid pada huruf qalqalah adalah تبت يدى أبي لهب وتبّ pada kata “watabba” terdapat tasydid yang seharusnya ditahan sesaat sebelum dipantulkan qalqalah-nya, adapun bentuk kesalahannya adalah dibaca seperti qalqalah biasa bahkan lebih parah lagi adalah tidak adanya qalqalah atau dibaca pantul seperti bacaan “watab”. Kesalahan pada mad bacaan panjang Bentuk kesalahan ini tergolong dalam dua lahn sekaligus berdasarkan pembagian mad bacaan panjang, bacaan mad bacaan panjang terbagi menjadi dua. Pertama mad ashli atau thabi’i bacaan panjang yang asli, contoh بسم الله الرحمن الرحيم lafaz “Allaah”, “al-Rahmaan”, dan “al-Rahiim” cukup dibaca dua harakat. Bentuk kesalahannya adalah kurang dari dua harakat atau lebih dari dua harakat, agar terhindar dari kesalahan ini maka caranya dengan diayun suara ketika membaca mad ashli. Kesalahan ini tergolong al-lahnul jali yang haram hukumnya bila disengaja dan terus-menerus. Adapun mad far’i bacaan panjang yang cabang selain mad bacaan panjang berikut ini yaitu mad lazim secara umum lihat buku tajwid yang hukum bacaannya adalah enam harakat, mad shila qashirah yang dibaca dua harakat maupun thawilah empat harakat, mad badal yang dibaca dua harakat karena ketiga jenis mad bacaan panjang ini sangat dianjurkan oleh para ulama untuk dipatuhi hukum bacaannya. Adapun mad aridh lissukun yang boleh dibaca dua, empat, bahkan enam. Mad wajib yang dibaca empat harakat, mad jaiz yang boleh dibaca dua, empat atau enam harakat, mad layyin lin yang boleh dibaca dua, empat atau enam harakat, mad iwadh yang seharusnya dibaca dua harakat, dan yang lainnya. Adapun bentuk kesalahannya adalah tidak konsisten dalam membaca masing-masing mad far’i bacaan panjang yang cabang, sehingga kesalahan ini tergolong al-lahnul khafi sekalipun demikian dapat menghilangkan ruh dari tilawatul qur’an bacaan Al Qur’an, dan hukumnya makruh bila dilakukannya dengan sengaja dan terus menerus. Baca Juga Tilawah Alquran Menenangkan Jiwa Penutup Kesalahan-kesalahan kita dalam membaca Al Qur’an terkadang tidak kita sadari, baik al-lahnul jali maupun al-lahnul khafi. Di sinilah kita wajib selalu talaqqi dengan orang-orang yang lebih pandai dalam bacaan Al-Qur’an. Secara ringkas, kami simpulkan kesalahan-kesalahan secara garis besar terbagi menjadi dua macam, yaitu pengucapan dan keseragaman. Pengucapan tentulah meliputi makharijul huruf dan sifatul huruf yang kita ucapkan. Dan kesalahan ini sangat jarang disadari oleh individu. Karena kebanyakan qari’ merasa sudah benar saat membaca Al Qur’an. Keseragaman ini meliputi mad, dengung dan izhar. Seperti yang kami sampaikan di atas, kesalahan paling banyak dibagian ini adalah tidak adanya konsistensi ketukan, sehingga hukum yang sama bisa berbeda antara satu dengan yang lainnya. Menurut hemat kami untuk meluruskan kesalahan-kesalahan di atas selain talaqqi adalah dengan memperhatikan bacaan-bacaan qari’ yang ahli di bidang tajwid. Kami merekomendasikan untuk banyak memperhatikan bacaan syaikh Mahmud Khalil Al-Hushary, syaikh Abdurrahman Al-Huzaifi, dan syaikh Siddiq Al-Minsyawi. Merekalah syaikh-syaikh terbaik di bidangnya. Wallahu a’lam.[ind]
judulpenelitian yaitu "Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Koran Harian Ujung Pandang Ekspres". Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulisingin meneliti masalah penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan penulisan unsur serapan. Selanjutnya penelitian kedua yang diteliti oleh Akbar ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL, TANDA BACA, DAN PENULISAN KATA PADA KORAN MERCUSUAR Riri Ariyanti Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Tadulako Jalan. Soekarno Hatta KM. 9 Kampus Bumi Tadulako, Sulawesi Tengah ABSTRAK – Masalah dalam penelitian ini adalah kesalahan penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan penulisan kata yang terdapat pada koran Mercusuar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan huruf kapital, tanda baca, dan penulisan kata yang terdapat dalam koran Mercusuar. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif yang mendeskripsikan data menggunakan rangkaian kalimat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang sumber datanya berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka- angka. Kegiatan mengumpulkan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi mengamati dengan teknik catat. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitan ini adalah metode dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan konsep Miles dan Huberman yang meliputi 1 pengumpulan data, 2 reduksi data, 3 penyajian data, dan 4 penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini yaitu data dalam bentuk tulisan, berupa kesalahan penggunaan huruf kapital, tanda baca dan penulisan kata. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bentuk kesalahan penggunaan huruf kapital, kesalahan penggunaan tanda baca yang terdiri dari 1 kesalahan penggunaan tanda baca titik ., 2 kesalahan penggunaan tanda baca koma ,, 3 kesalahan penggunaan tanda baca titik dua , 4 kesalahan penggunaan tanda baca hubung -, 5 kesalahan penggunaan tanda baca seru !, 6 kesalahan penggunaan tanda baca elipsis ..., 7 kesalahan penggunaan tanda baca petik “...”, 8 kesalahan penggunaan tanda baca petik tunggal ...’, dan 9 kesalahan penggunaan tanda baca garis miring /, dan kesalahan penulisan kata yang terdiri dari 1 kesalahan penulisan kata depan, 2 kesalahan penulisan kata singkatan dan akronim. Dalam menulis harus memahami kaidah-kaidah penulisan, salah satunya penggunaan kata yang baku dan penggunaan PUEBI, agar tulisan sesuai dengan kaidah yang baik dan benar dalam penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan penulisan kata. Kata Kunci Huruf Kapital, Tanda Baca, Penulisan Kata, dan Koran MercusuarI PENDAHULUAN sehingga harus dilaksanakan sejalan dan Latar Belakang terpadu. Bahasa adalah salah satu alat Kesalahan berbahasa dapat diartikan komunikasi antarsesama manusia yang pada sebagai penyimpangan dari faktor-faktor dasarnya juga merupakan sesuatu yang khas penentu komunikasi dan kaidah tata bahasa bagi manusia. Bahasa juga sebagai wadah yang berlaku, khususnya bahasa Indonesia, untuk menyampaikan maksud dan tujuan. Tarigan, Djago dan Lilis Siti Sulistyaningsih Akibatnya, jika maksud dan tujuan penutur dalam Setyawati 2010 19. bahasa menjadi tidak jelas maka komunikasi Kalimat yang lengkap tersebut harus menjadi tidak efektif. Bahasa Indonesia adalah ditulis sesuai dengan aturan-aturan Pedoman alat untuk berkomunikasi, bahasa Indonesia Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI. PUEBI juga mempunyai kedudukan yang penting adalah penggambaran bunyi bahasa kata, sebagai bahasa nasional. kalimat, dan sebagainya dengan kaidah yang Ada empat komponen berbahasa yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi tercakup di dalamnya yaitu, 1 keterampilan keteraturan dan keseragaman bentuk, menyimak, 2 keterampilan berbicara, 3 terutama dalam bahasa tulis yang harus yang keterampilan membaca, dan 4 keterampilan harus memperhatikan pemakaian huruf kapital, menulis. Keempat komponen tersebut di dalam tanda baca, dan penulisan kata. pengaplikasiannya memiliki keterkaitan Huruf kapital besar pada saat ini mulai jarang diperhatikan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya yaitu penggunaan secara tertulis di instansi. Bahkan kaidah penggunaanya pun seringkali dilupakan oleh penulis. Jika kaidah penggunaan huruf kapital ini dilakukan dengan benar, maka akan banyak manfaat bagi kita terutama dalam hal tulis menulis. Begitu juga dengan tanda baca dan penulisan kata. Penggunaan tanda baca masih banyak yang keliru dalam penggunaanya. Penulis seringkali menempatkan tanda baca tanpa memperhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI. Pada penggunaan tanda baca inilah masyarakat ataupun penulis keliru dalam penempatannya, sama halnya dengan penulisan kata. Penulisan kata adalah sebuah menjadi kalimat yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Pada penulisan kata inilah masyarakat yang gemar menulis dan dunia jurnalistik masih keliru dengan penulisan kata yang benar yang sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan. Nurfaida 2016 dengan judul Analisis akibat penutur beralih cara untuk menyatakan sesuatu sebelum seluruh tuturan kalimat selesai dinyatakan selengkapnya. 1 Lapses ialah kesalahan berbahasa Error, dan 3 Mistake. Corder menjelaskan sebagai berikut. Corder dalam Rahmadi, 2017 203 mengemukakan tiga istilah untuk membetasi kesalahan berbahasa, yaitu 1 Lapses, 2 Pengertian Kesalahan Berbahasa Kajian Pustaka Persamaan peneliti dan peneliti sebelumnya yaitu sama-sama mengkaji tentang analisis kesalahan berbahasa. Sedangkan perbedaan peneliti dan peneliti sebelumnya yaitu pada objek yang diteliti. Objek penelitian dari Indrid yaitu pamflet di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako. Objek penelitian dari Rufaida yaitu koran Radar Sulteng. Sedangkan peneliti memilih objek penelitian pada koran Mercusuar. penelitian itu, peneliti membahas bentuk kesalahan ejaan bahasa Indonesia yang ada pada pamflet di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Kesalahan Ejaan Bahasa Indonesia Pada Pamflet di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako. Dalam Indrid 2016 dengan judul Analisis Dalam penelitian tersebut, peneliti membahas tentang kesalahan penggunaan tanda baca dan terdapat juga kesalahan penggunaan huruf kapital dalam paragraf koran Radar Sulteng. Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Paragraf Koran Radar Sulteng. Dalam pencarian pustaka yang dilakukan, ada beberapa penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan dan sesuai dengan masalah yang diangkat oleh peneliti diantaranya yaitu Koran Mercusuar merupakan sebuah berita harian yang berada di Sulawesi Tengah. Media tersebut merupakan sebuah sarana untuk menyampaikan ide atau gagasan peristiwa sehari-hari, dengan menggunakan alat komunikasi bahasa tulis agar masyarakat dapat memperoleh informasi yang aktual dan akurat. Penelitian yang Relevan II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 3. mendeskripsikan kesalahan penulisan kata pada koran Mercusuar 2. mendeskripsikan kesalahan tanda baca pada koran Mercusuar 1. mendeskripsikan kesalahan penggunaan huruf kapital pada koran Mercusuar. Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah Tujuan Penelitian 3. Bagaimanakah kesalahan penulisan kata pada koran Mercusuar? 2. Bagaimanakah kesalahan tanda baca pada koran Mercusuar? Bagaimanakah kesalahan penggunaan huruf kapital pada koran Mercusuar?, permasalahan dalam penelitian ini adalah 1. Berdasarkan latar belakang di atas, Adapun yang menjadi alasan penulis menjadikan koran Mercusuar sebagai objek penelitian berupa “Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital, Tanda Baca, dan Penulisan Kata pada Koran Mercusuar,” yang pertama, karena koran Mercusuar merupakan mitra utama pemerintah dan masyarakat yang ada di Sulawesi Tengah dalam menyukseskan pembangunan di Sulawesi Tengah, yang kedua masih terdapat kesalahan dalam penerapan huruf kapital, tanda baca, dan penulisan kata yang tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI. Rumusan Masalah 2 Error ialah kesalahan berbahasa akibat penutur melanggar kaidah atau aturan tata bahasa breaches of code. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya kesalahan berbahasa adalah pengaruh dari bahasa pertama B1 yang menyebabkan seseorang salah mengucapkan dalam berbahasa Indonesia dan kurang paham dalam pemakaian bahasa sesuai dengan kaidah- kaidah kebahasaan. Pemakaian Huruf Kapital EBI Ejaan Bahasa Indonesia merupakan sistem ejaan kelima yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Pada tahun 1974, ejaan yang digunakan adalah Ejaan Republik atau Ejaan Suwandi. Tahun 1959, pernah muncul gagasan Ejaan Melindo Melayu- Indonesia. Namun, penggunaannya gagal karena adanya konflik politik antara Indonesia dan Malaysia. Setelah itu, terbitlah Ejaan Yang Disempurnakan EYD pada tahun 1972. Penggunaan EYD ini berlaku hingga 25 November 2015, setelah munculnya Permendikbud No. 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Mulyadi, 2017. Berikut akan dikemukakan penerapan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia. Ejaan Bahasa Indonesia EBI merupakan pedoman yang digunakan dalam bahasa Indonesia untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan dengan memperhatikan ejaan agar bahasa yang digunakan baik dan benar. Ejaan Bahasa Indonesia Berdasarkan pendapat mengenai pengertian kesalahan berbahasa yang telah pengertian analisis kesalahan berbahasa adalah proses yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui bentuk kesalahan bebahasa dengan teknik mengumpulkan data kesalahan, mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan mengevaluasi taraf kesalahan dengan menggunakan teori-teori dan prosedur- prosedur yang ada hubungannya dengan tataran ilmu kebahasaan. Tarigan, Djago dan Lilis dalam Setyawati, 2010 18 mengatakan bahwa pengertian analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja biasa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa, yang meliputi kegiatan mengumpulkan sampel kesalahan, mengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalam sampel, menjelaskan kesalahan tersebut, mengklasifikasi kesalahan itu, dan mengevaluasi taraf kesalahan itu. Crystal dalam Rahmadi, 2017 201 mengemukakan pengertian analisis kesalahan berbahasa ialah suatu teknik untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan menginterpretasi secara sistematis kesalahan- kesalahan yang dilakukan siswa di dalam pembelajaran B2 bahasa asing dengan menggunakan teori-teori dan prosedur- prosedur yang ada hubungannya dengan kebahasaan. Pengertian Analisis Kesalahan Berbahasa 3 Pengajaran bahasa yang kurang tepat atau kurang sempurna. 3 Mistake ialah kesalahan berbahasa akibat penutur tidak tepat dalam memilih kata atau ungkapan untuk situasi tertentu. 2 Kekurangpahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang dipakainya. 1 Terpengaruh bahasa yang lebih dahulu disukainya. Menurut Setyawati 2010 16 pangkal penyebab kesalahan berbahasa ada pada orang yang menggunakan bahasa yang bersangkutan pada bahasa yang digunakannya. Ada tiga kemungkinan seseorang dapat salah dalam berbahasa, antara lain sebagai berikut. Penyebab Kesalahan Berbahasa Berdasarkan pendapat yang telah dipaparkan di atas mengenai kesalahan kesalahan berbahasa Indonesia adalah penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam suatu bahasa. Oleh karena itu, kesalahan berbahasa Indonesia adalah penggunaan bahasa Indonesia secara lisan maupun tulis, yang berada di luar atau menyimpang dari faktor- faktor komunikasi dan kaidah kebahasaan dalam bahasa Indonesia. berbahasa merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan para pelajar. Kesalahan tersebut merupakan bagian-bagian konversasi atau komposisi yang “Menyimpang” dari norma baku atau norma terpilih dari performansi bahasa orang dewasa. Berbahasa, mengemukakan bahwa kesalahan Tarigan dan Tarigan 2011 126 dalam bukunya Pengajaran Analisis Kesalahan 1 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. 2 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun. 5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah. 2. Tanda Koma , 1. Tanda koma dipakai di antara unsur- unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan. 2. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangakan, dalam kalimat majemuk setara. 3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya. 4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, 5. Tanda koma dipakai sebelum atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, 3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu. aduh, atau hai, dan yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak. 6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. 7. Tanda koma dipakai di antara a nama dan alamat, b bagian-bagian alamat, c tempat dan tanggal, serta d nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. 8. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. 9. Tanda koma dipakai di antara bagian- bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir. 4. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan 2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. 3 Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. b Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah. 9 4 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. 5 a Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai 6 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, bangsa, dan bahasa. 8 a Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. 10 Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11 Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata termasuk unsur kata ulang sempurnna di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. 12 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacauan. Penggunaan tanda baca sangat dituntut dalam sebuah penulisan ejaan khususnya penulisan karya ilmiah yang harus mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI yang akan diuraikan sebagai berikut. 1. Tanda Titik . Pemakaian Tanda Baca 10. 4. Tanda koma dipakai di antara nama Tanda hubung dapat dipakai untuk orang dan singkatan gelar akademis memperjelas hubungan bagian kata yang mengikutinya untuk atau ungkapan. membedakannya dari singkata nama 5. Tanda hubung dipakai untuk merangkai diri, keluarga atau marga. a se- dengan kata berikutnya yang 11. dimulai dengan huruf kapital se- Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen Indonesia, se-Jawa Barat; yang dinyatakan dengan angka. b ke- dengan angka peringkat ke- 12. 3; Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan c angka dengan –an tahun 1970- aposisi. an; 13. d Tanda koma dapat dipakai di belakang kata atau imbuhan dengan keterangan yang terdapat pada awal singkatan yang berupa huruf kalimat untuk menghindari baca/salah kapital hari-H, sinar-X, ber-KTP, pengertian. di-SK-kan; 3. e Tanda Titik Koma ; kata dengan kata ganti Tuhan 1. ciptaan-Nya, atas rahmat-Mu; Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pangganti kata penghubung untuk f huruf dan angka D-3, S-1, S-2; dari kalimat setara yang lain di dalam g kata ganti –ku, -mu, dan –nya kalimat majemuk. dengan singkatan yang berupa 2. huruf kapital KTP-mu, SIM-nya, Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa. STNK-ku 3. 6. Tanda titik koma dipakai untuk Tanda hubung dipakai untuk meragkai memisahkan bagian-bagian pemerincian unsur bahasa Indonesia dengan unsur dalam kalimat yang sudah menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing. tanda koma. 7. hubung digunakan untuk tanda4 . Tanda Titik Dua menandai bentuk terikat yang menjadi 1. objek bahasan. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti 6. Tanda Pisah pemerincian atau penjelasan. 1. Tanda pisah dapat dipakai untuk 2. membatasi penyisipan kata atau kalimat Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu merupakan yang memberi penjelasan di luar bangun pelengkap yang mengakhiri pernyataan. kalimat. 3. 2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata Tanda pisah dapat dipakai juga untuk atau ungkapan yang memerlukan menegaskan adanya keterangan aposisi pemerian. atau keterangan yang lain. 4. 3. Tanda titik dua dipakai dalam naskah Tanda pisah dipakai di antara dua drama sesudah kata yang menunjukkan bilangan, tanggal, atau tempat yang pelaku dalam percakapan. berarti sampai dengan’ atau sampai ke’. 5. 7. Tanda titik dua dipakai di antara a jilid Tanda Tanya ? atau nomor dan halaman, b surah dan 1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat ayat dalam kitab suci, c judul dan anak tanya. judul suatu karangan, serta d nama 2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kota dan penerbit dalam daftar pustaka. kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang 5. Tanda Hubung - kurang dapat dibuktikan kebenarannya. 1. Tanda hubung dipakai untuk menandai 8. Tanda Seru ! bagian kata yang terpenggal oleh Tanda seru dipakai di dalam tanda kurung pergantian baris. untuk menyatakan bagian kalimat yang 2. hubung dipakai untuk Tanda disangsikan atau yang kurang dapat menyambung unsur kata ulang. dibuktikan kebenarannya. 3. hubung dipakai untuk Tanda 9. tanda Elipsis ... menyambung tanggal, bulan, dan tahun 1. Tanda elipsis dipakai unruk menunjukkan yang dinyatakan dengan angka atau bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan menyambung huruf dalam kata yang ada bagian yang dihilangkan dieja satu-satu. 2. Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah. 2. Kata Berimbuhan 1. Imbuhan awalan, sisipan, akhiran, serta serangkai dengan bentuk dasar. 2. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. 3. Bentuk Ulang 1. Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung - di antara unsur-unsurnya. 4. . Gabungan Kata 1. 2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung - di antara unsur-unsurnya. 1. Kata Dasar 1. 3. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan atau akhiran. 4. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awal dan akhiran. 5. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai 5. . Pemenggalan Kata 1. Pemenggalan pada kata dasar dilakukan sebagai berikut ➢ Jika di tengah kata ada huruf vokal yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. ➢ Huruf diftong ai, au, ei, dan oi tidak dipenggal. ➢ Jika di tengah kata dasar ada huruf konsonan termasuk gabunngan huruf konsonan di antara dua buah huruf vokal, pemenggalannya Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Penulisan kata sangat dituntut dalam sebuah penulisan ejaan khususnya penulisan karya ilmiah yang harus mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang akan diuraikan sebagai berikut. 10. Tanda Petik “...” 1. 4. Tanda kuurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan sebagai penanda pemerincian. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain. 2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. 3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. 11. Tanda Petik Tunggal ...’ 1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan. 12. Tanda Kurung ... `1. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. 2. tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat. 3. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang keberadaanya di dalam teks dapat dimunculkan atau dihilangkan. 13. Tanda Kurung Siku [...] Penulisan Kata kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. 2. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin. 2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap. 3. Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. 15. Tanda Penyimpang atau Apostrof 1. Tanda penyingkat dipakai untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks Tanda Garis Miring / 1. dilakukan sebelum huruf konsonan 5. lambang kimia, singkatan satuan itu. ukuran, takaran, timbangan, dan mata ➢ uang tidak diikuti tanda titik. Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang berurutan, 6. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf pemenggalannya dilakukan di antara awal setiap kata ditulis dengan huruf kedua huruf konsonan itu. kapital tnpa tanda titik. ➢ Misalnya Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih yang a Informasi BIG Badan masing-masing melambangakan satu Geospasial bunyi, pemenggalannya dilakukan di 7. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf antara huruf konsonan yang kedua. awal setiap kata ditulis dengan huruf 2. kapital tanpa titik. Pemenggalan kata turunan sedapat- dapatnya dikukan di antara bentuk dasar 8. Akronim bukan nama diri yang berupa dan unsur pembentuknya. gabungan huruf awal dan suku kata atau 3. jika sebuah kata terdiri dari dua unsur gabungan suku kata ditulis dengan huruf atau lebih dan salah satu unsurnya itu kecil. dapat bergabung dengan unsur lain, 9. Angka dan Bilangan pemenggalannya dilakukan di antara Angka Arab atau angka Romawi lazi dipakai dipenggal seperti pada kata dasar. 1. Bilangan dalam teks yang dapat 4. Nama orang yang terdiri atas dua unsur dinyatakan dengan satu atau dua kata atau lebih pada akhir baris dipenggal ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai di antara unsur-unsurnya. secara berurutan seperti dalam 5. Singkatan nama diri dan gelar yang perincian. terdiri atas dua huruf atau lebih tidak Dan 5 orang abstain. dipenggal. pada awal kalimat ditulis dengan Kata Depan Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis -Apabila bilangan pada awal kalimat tidak terpisah dari kata yang mengikutinya. dapat dinyatakan dengan satu atau dua 7. kata, susunan kalimatnya diubah Partikel 1. 3. Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis Angka yang menunjukkan bilangan serangkai dengan kata yang besar dapat ditulis sebagian dengan mendahulunya. huruf supaya lebih mudah dibaca. 2. 4. Partikel pun ditulis terpisah dari kata Angka dipakai untuk meyatakan a yang mendahuluiya. ukuran panjang, berat, luas, isi, dan 3. waktu serta b nilai uang. Partikel per yang berarti demi’, tiap’, 5. atau mulai’ ditulis terpisah dari kata Angka dipakai menomori alamat, seperti yang mengikutinya. jalan, rumah, apartemen, atau kamar. 6. 8. Singkatan dan Akronim Angaka dipakai untuk menomori bagian 1. karangan atau ayat kitab suci. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan 7. bilangan denagn huruf Penulisan tanda titik pada unsur singkatan itu. dilakukan sebagai berikut. 2. 8. bilangan tingkat dapat = Singkatan yang terdiri atas huruf awal Penulisan setiap kata nama lembaga dilakukan dengan cara berikut. pemerintahan dan ketatanegaraan, 9. Penulisan angka yang mendapat akhiran lembaga pendidikan, badan atau–an dilakukan dengan cara berikut. organisasi, serta nama dokumen resmi 10. Penulisan bilangan dengan angka dan ditulis dengan huruf kapital tanpa titik. huruf sekaligus dilakukan dalam =Singkatan yang terdiri atas huruf awal peraturan perundang-undangan, akta, setiap kata yang bukan nama diri ditulis dan kuitansi. dengan huruf kapital tanpa tanda titik. 11. Penulisan bilangan yang dilambangkan 3. dengan angka dan diikuti huruf dilakukan Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik. seperti berikut. 4. 12. Singkatan yang terdiri atas dua huruf Bilangan yang digunakan sebagai unsur yang lazim dipakai dalam surat- nama geografi ditulis dengan huruf. menyurat masing-masing diikuti oleh 10. Kata ganti ku-, Kau-, -ku, dan -nya tanda titik.–ku, -mu, dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang Kata si dan Pengertian Koran Waktu Penelitian KESALAHAN PEMAKAIAN HURUF KESALAHAN PENULISAN KATA KESALAHAN PEMAKAIAN TANDA BACA HURUF KAPITAL INDONESIA INDONESIA KESALAHAN EJAAN BAHASA ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA KORAN Pengumpulan data dalam koran Mercusuar dilakukan dengan cara membaca secara keseleruhan dan berulang-ulang berita yang menjadi sumber data. Selanjutnya menandai kata atau kalimat yang terdapat kesalahan penggunaan huruf kapital, tanda Kegiatan pengumpulan data merupakan kegiatan utama dalam penelitian kualitatif. Kegiatan mengumpulkan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi mengamati dengan teknik catat. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitan ini adalah metode dokumentasi. Menurut Arikunto 2006 231 metode dokumentasi adalah metode yang mempelajari dan menganalisis sumber-sumber informasi berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi karena berusaha mengumpulkan data dari informasi tertulis, berupa kesalahan penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan penulisan kata pada koran Mercusuar. Teknik Pengumpulan Data Waktu penelitian berlangsung selama 1 sampai 3 bulan. Terhitung dari bulan Agustus 2018 sampai bulan November 2018. penelitian ini yaitu data dalam bentuk tulisan, berupa kesalahan penggunaan huruf kapital, tanda baca dan penulisan kata. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari koran Mercusuar. “Data adalah bahan keterangan tentang suatu objek penelitian ”Bungin 2001 123. Kata gantu ku-, dan kau- ditulis serangkai denga kata yang mengikutinya, sedangkan Jenis Data dan Sumber Data Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif yang mendeskripsikan data menggunakan rangkaian kalimat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang sumber datanya berupa kata- kata, gambar, dan bukan angka-angka. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti Moleong 2010 11. Jadi penggunaan metode ini tidak menghasilkan data berupa angka, tetapi data yang sifatnya deskriptif. Penelitian ini menggunakan data tulisan yaitu koran Mercusuar. Jenis Penelitian III METODE PENELITIAN Berikut peneliti menyajikan alur berpikir dalam bentuk peta konsep agar pembaca dapat melihat secara sistematis alur dalam penelitian ini sebagai berikut. Dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa koran adalah suatu media massa cetak yang dibentuk dari kertas buram yang berukuran besar yang memuat surat berita harian yang penyajiannya lebih singkat dan bermanfaat bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi. Menurut Hardiyanto 2001 67 surat kabar merupakan media massa cetak, yang dimata seorang penulis ibarat lahan yang terhampar luas, yang bisa ditanami apa saja sepanjang hal itu dianggap penting dan bermanfaat bagi masyarakat. 2009 14 juga mengemukakan bahwa surat penyajiannya lebih singkat. Nurdin Koran merupakan sebuah media massa yang dicetak dan disusun atau dibentuk dari kertas buram yang berukuran besar yang isinya memuat tentang informasi-informasi seputar kehidupan sehari-hari dan informasi sekitar, berita yang ada di dalamya dicari dan ditulis oleh para jurnalis ataupun wartawan. Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang Kerangka Pemikiran baca, dan penulisan kata. Peneliti berfungsi sebagai pembaca untuk mendapatkan data yang sesuai dari hasil penelitian pada koran Mercusuar. Paragraf atau alinea bahkan iklan yang ada di media cetak merupakan salah satu hal yang penting untuk dipahami dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena itu, dalam penulisan paragraf, tentunya harus diperhatikan penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan penulisan kata yang benar sesuai Pedoaman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Data 3 KANTOR berita Reuters Kata SEORANG kalimat di atas, pada awal mulainya suatu kalimat menggunakan huruf kapital semua. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, penggunaan huruf kapital pada kata tersebut disalahkan, karena penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. garam yang dipanen lebih awal di Penggaraman Talise, Kota Palu, Kamis 9/11/2017. Data 2 SEORANG petani mengumpulkan membantu memelihara stamina pria yang tebuat dari ekstrak Herbal alami kualitas tinggi yang ada secara higenis, aman dan mutu terjamin sehingga aman untuk di konsumsi. Kata PANDAWA di atas, pada awal mulainya suatu kalimat menggunakan huruf kapital semua. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, penggunaan huruf kapital pada kata tersebut disalahkan, karena penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Kata Herbal juga merupakan kesalahan penggunaan huruf kapital, karena penggunaan huruf kapital dipakai untuk memulai kalimat berikutnya. Dan kata Herbal tersebut masih dalam satu kalimat, belum membentuk kalimat baru. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Data 1 PANDAWA kapsul herbal untuk Lebih jelasnya, dapat diperhatikan data- berita koran Mercusuar yang menjadi objek penelitian Berkaitan dengan seorang wartawan atau penulis berita menyampaikan laporannya dengan menggunakan kalimat-kalimat jurnalistik yang tentunya tidak terlepas dari penggunaan kaidah bahasa Indonesia yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Instrumen Penelitian Mercusuar merupakan salah satu media cetak yang berperan dalam dunia jurnalistik Indonesia. Kehadiran Mercusuar sebagai media cetak lokal Sulawesi Tengah tidak terlepas dari peran wartawan dan para penulis lokal yang telah menyumbangkan idenya dalam berbagai bentuk berita yang secara langsung turut membesarkan Koran Mercusuar. Hasil Penelitian IV HASIL DAN PEMBAHASAN Teknik dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca markah. Disebut demikian karena cara yang digunakan pada awal kerja analisis ini adalah membaca kemudian menandai. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengikuti konsep Miles dan Huberman dalam Sugiyono 2009 91 yaitu pertama reduksi data, kedua penyajian data, dan ketiga penarikan kesimpulan. dalam menganalisis data dimulai dari mengidentifikasi data atau mengumpulkan data dengan cara membaca koran Mercusuar secara perlahan dan berulang sampai mendapatkan data yang sesuai, kemudian akan dipindahkan dalam bentuk tulisan yang akan dibaca kembali. Setelah membaca perlahan dan berulang, maka akan ditandai bagian kata atau kalimat yang terdapat kesalahan penggunaan huruf kapital, tanda baca dan penulisan kata. Teknik Analisis Data Berdasarkan pernyataan diatas, yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan beberapa instrumen yaitu alat tulis berupa buku dan pulpen yang berfungsi mencatat semua data yang ingin diperoleh, serta laptop sebagai alat menyimpan data. Sugiyono 2009 59 mengatakan bahwa instrumen dalam penelitian kualitatif yaitu peneliti itu sendiri. Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti bertindak sebagai instrumen kunci yang berperan sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data, sampai pada tahap pelaporan hasil penelitian. Ilmu pengetahuan dari peneliti merupakan salah satu objek penting dalam mendeskripsikan data. memberitakan, perbankan di Uni Eropa telah menutup kantor cabang dan mengurangi pegawai tahun lalu. Kata KANTOR pada kalimat di atas, pada awal mulainya suatu kalimat menggunakan huruf kapital semua. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, penggunaan huruf kapital pada kata tersebut disalahkan, karena penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Data 4 Komisi Pemilihan Umum KPU Kota Indonesia, karena penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Data 11 TERNYATA musik jazz nggak hanya IGD yang baru saja diresmikan. Kata BUPATI pada kalimat di atas, pada awal mulainya suatu kalimat menggunakan huruf kapital semua. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, penggunaan huruf kapital pada kata tersebut salah, karena penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. didampingi Direktur RSUD Poso Dr Asnah Awad MARS bersama sejumlah pegawai, berfoto di depan ruang Data 10 BUPATI Poso, Darmin Sigilipu Kata Itulah pada kalimat di atas, merupakan kesalahan penggunaan huruf kapital, karena kata yang sesudah tanda baca koma tidak dibenarkan menggunakan huruf kapital pada huruf awal kata, kecuali pada huruf pertama awal kalimat menggunakan hurf kapital. Itulah pahlawan masa kini. berkorban untuk mengembangkan diri dalam bidangnya masing-masing dan mencetak prestasi dengan cara yang adil, pantas dan wajar, Data 9 Dizaman ini, orang yang rela penggunaan huruf kapital, karena huruf kapital kalimat Bidangnya juga merupakan kesalahan dalam lingkup tugas dan kemasyarkatan, maka dia pantas disebut pahlawan. Kata DI KEHIDUPAN Pada kalimat di atas, merupakan kesalahan dalam penggunaan huruf kapital. Untuk huruf pertama pada kalimat tersebut sudah benar, tapi huruf berikutnya pada kata tersebut menggunakan huruf kapital semua yang tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Dan kata Bidangnya serta menjadi panutan orangnya dengan apapun profesinya, jika berjuang dan berkarya sesuai Data 8 DI KEHIDUPAN sekarang, siapapun di atas, kata tersebut merupakan kesalahan dalam penggunaan huruf kapital, karena dalam penggunaan huruf kapital yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Palu, menggelar Rapat Kerja Raker FREE MINERAL WATER & SNACK pada kalimat Kata Berlangganan, MOBIL LORENA, dan Data 7 Untuk yang Berlangganan rental MOBIL LORENA akan mendapatkan FREE MINERAL WATER & SNACK. kapital semua pada awal kata mulainya suatu kalimat, karena penggunaan huruf kapital yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yaitu dipakai pada hurf pertama awal kalimat dan untuk nama orang SIgit Purnomo juga salah dalam penggunaan huruf kaptal, karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang WAKIL tidak dibenarkan menggunakan huruf Purnomo pada kalimat di atas, merupakan kesalahan penggunaan huruf kapital. Pada kata Said bersama warga ikut menonton film Kaili Movie di Studio 4 XXI Palu Grand Mall, Kamis 9/11/2017. Kata WAKIL dan nama orang SIgit Data 6 WAKIL Wali Kota Palu, SIgit Purnomo Kata SEBAGAI pada kalimat di atas, pada awal mulainya suatu kalimat menggunakan huruf kapital semua. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, penggunaan huruf kapital pada kata tersebut disalahkan, karena penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. kalian dengan peringatan hari Pahlawan, 10 November? Data 5 SEBAGAI pelajar apa tanggapan Kata Penataan dan Alokasi Kursi pada kalimat di atas merupakan kesalahan penggunaan huruf kapital, karena penggunaan huruf kapital yang sesuai dengan Pedoman kapital dipakai pada huruf pertama pada awal kalimat, bukan dipakai pada pertengahan kalimat. dan Alokasi Kursi DPRD Kota Palu, Kamis 9/11/2017 Penataan Daerah Pemilihan Dapil hadir di kafe mahal atau venue berkelas, lho, sob. Kata TERNYATA pada kalimat di atas, pada awal mulainya suatu kalimat menggunakan huruf kapital semua. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, penggunaan huruf kapital pada kata tersebut salah, karena penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Data 12 MESKIPUN berdiri secara mandiri Pedoman Umum Bahasa Indonesia, untuk mengakhiri suatu kalimat, dan melanjutkan kalimat baru, tetapi pada paragraf di atas, mengakhiri suatu kalimat menggunakan tanda baca titik lebih dari satu. Dan merupakan kesalahan penggunaan tanda baca titik, karena penggunaan tanda baca titik untuk mengakhiri suatu kalimat hanya menggunakan satu titik saja, karena penggunakan titik lebih dari satu b. Umum Ejaan Bahasa Indonesia yaitu ugkapan penghubung antar kalimat menggunakan tanda baca koma, tetapi pada kalimat di atas tidak menggunakannya yang merupakan kesalahan dalam penggunaan tanda baca koma. teridentifikasi sebanyak 100 penumpang. Tanda baca koma yang sesuai Pedoman Data 20 Dengan demikian total yang sudah Penggunaan tanda baca koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau bilangan akan tetapi, pada kalimat di atas, ada satu unsur yang tidak menggunakan tanda baca koma yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, dan itu merupakan kesalahan penggunaan tanda baca koma. Utara dan Tojo Una-una dari sejumlah rumah sakit yang ada di Kabupaten Morowali, Morowali Data 19 RSUD Poso juga menerima rujukan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, yaitu dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Pada penulisan nama di atas, tidak menggunakan tanda baca koma diantara nama orang dan gelarnya, sehingga menyebabkan kesalahan dalam penggunaan tanda baca koma. IGD yang baru saja diresmikan. Pada penggunaan tanda baca koma dalam sejumlah pegawai, berfoto di depan ruang Asnah Awad MARS bersama Data 18 BUPATI Poso, Darmin Sigilipu di dampingi Direktur RSUD Poso Dr. Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Koma , jazz yang melakukan jam session dan diskusi tentang musik jazz setiap hari Senin di Bentara Budaya Yogyakarta.. Tetapi karena musik dan panggung mereka kelihatan dari jalanan, jadilah banyak yang menonton. Penggunaan tanda baca titik pada sejak tahun 2001, cikal bakal Teater Garasi sebenarnya sudah terbentuk sejak tahun 1990an. Data 17 Gerakan ini lahir dari para musisi Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Titik .
AnalisisKesalahan Tanda Baca pada Kolom Opini di Surat Kabar Batam Pos. Juruan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pembimbing I : Dra. Hj. Isnaini Leo Shanty, M.Pd., Pembimbing 2 : Ahada Wahyusari, S.Pd. M.Pd. Penguji 1 : Drs. Said Barakbah Ali. Kata-kata yang digunakan dalam koran Batam Pos, untuk membangun kalimat efektif dan
AbstrakKesalahan berbahasa Indonesia dalam tataran ejaan sering terjadi pada kolom berita koran. Hal tersebut menjadikan peneliti tertarik untuk menelitinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan berbahasa dalam tataran ejaan pada koran “Kedaulatan Rakyat edisi Mei 2021”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. subjek yang diangkat dalam penelitian ini merupakan koran Kedaulatan Rakyat edisi Mei 2021. Sedangkan, objek pada penelitian ini yaitu kesalahan ejaan bahasa Indonesia pada berita koran Kedaulatan Rakyat edisi Mei 2021, yang meliputi kesalahan pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca dan penulisan unsur kata serapan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak, teknik dasar sadap dan teknik lanjutan catat. Sumber data dalam penelitian ini berupa kolom berita yang terdapat pada “Kedaulatan Rakyat edisi Mei 2021”. Hasil penelitian ini menunjukkan kesalahan berbahasa Indoneisa dalam tataran ejaan pada koran “Kedaulatan Rakyat edisi Mei 2021” sebanyak 16 data. Jenis kesalahan yang ditemukan meliputi pemakai huruf 9 data, penulisan kata 4 data, dan pemakaian tanda baca 3 data. Kata kunci Analisis kesalahan, tatran ejaan, koran, Kedaulatan Rakyat To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this nurhamidah Didah NurhamidahHuruf kapital dan tanda baca merupakan bagian dari komponen ortografi yang harus diperhatikan di dalam tulisan. Berdasarkan pengalaman penulis, terdapat kesalahan penggunaan huruf kapital dan tanda baca yang dilakukan mahasiswa saat belajar bahasa Indonesia ketika menulis karangan mahasiswa. Kesalahan ini tidak disadari karena lebih terfokus pada isi tulisan dibandingkan dengan cara penulisannya. Akibatnya, tidak jarang mahasiswa melakukan kesalahan pada penggunaan huruf kapital dan tanda baca dalam bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan ejaan pada penggunaan huruf kapital dan tanda baca dalam karangan mahasiswa, jenis-jenis kesalahan yang dilakukan serta mengetahui faktor-faktor penyebab kesalahan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 26 kesalahan yang terdiri dari 17 kesalahan penggunaan huruf kapital dan 9 kesalahan penggunaan tanda baca yang dilakukan oleh mahasiswa dalam karangan. Kesalahan penggunaan huruf kapital paling banyak terdapat pada jenis penggunaan huruf kapital untuk menunjukkan kata tempat, penggunaan tanda baca paling banyak dilakukan mahasiswa pada enggunaan tanda titik . dan tanda koma ,. Dari hasil penelitian tersebut disarankan agar mahasiswa mempelajari lebih dalam serta meningkatkan frekuensi latihan tentang aturan penggunaan huruf kapital dan tanda baca bahasa Indonesia. Kata Kunci penggunaan huruf, tanda baca, kesalahan berbahasaDinamika Pelestarian Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Koleksi Jogja Library CenterGanggi AisyiyahAisyiyah, Ganggi. 2019. Dinamika Pelestarian Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Koleksi Jogja Library Center. Jurnal Ilmu Perpustakaan, Vol. 7, hlm. 2017. Bahasa Sebagai Cermin Kebudayaan. Jurnal Tarbiyah, Vol. 24, No. 2, hlm. Pedoman Umum Ejaan Bahasa IndonesiaKemendikbudKemendikbud. 2016. PUEBI Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.Kesalahan Ejaan Bahasa Indonesia dalam Karangan Narasi Mahasiswa Thailand dan Kaitannya dengan PerkuliahanErna LestariSriSudaryantoLestari, Erna Sri & Sudaryanto. 2020. Kesalahan Ejaan Bahasa Indonesia dalam Karangan Narasi Mahasiswa Thailand dan Kaitannya dengan Perkuliahan Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Lateralisasi, Vol. 8, No. 1, hlm. dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara LinguistisSudaryantoSudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta Sanata Dharma University Press.
padaberita utama Koran Banten RayaEdisi 1 April - 31 Mei 2014 terdiri dari kesalahan penggunaan kata namun, tetapi, sedangkan, karena, dan, bahkan, padahal, dan lain-lain. Banyaknya kesalahan tersebut dalam setiap berita utama berkisar antara 0 - 6 buah. Total keseluruhan dari edisi April sampai akhir Mei 2014 yaitu 82 buah kesalahan. ArticlePDF AvailableAbstractPermasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah kesalahan penggunaan kaidah ejaan, diksi, dan kalimat bahasa Indonesia pada koran di Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Metode ini digunakan untuk menganalisis dan mendeskripsikan penggunaan bahasa Indonesia pada surat kabar di Kabupaten Sumbawa. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi dan dianalisis dengan metode komparatif interpretatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia pada koran di Kabupaten Sumbawa sudah cukup baik dari aspek ejaan, diksi, dan kalimat. Namun, masih terdapat beberapa kesalahan yang berkaitan dengan ketiga aspek tersebut. Dari segi ejaan, kesalahan yang ditemukan di antaranya kesalahan penulisan huruf kapital, pemakaian tanda hubung -, pemakaian kata depan, dan pemakaian tanda baca. Dari segi penggunaan kata, kesalahan yang ditemukan di antaranya penggunaan kata asing yang tidak mengikuti kaidah penulisan kata asing. Dari segi kalimat, kesalahan yang ditemukan di antaranya adalah terdapat beberapa kalimat yang struktur kalimatnya belum lengkap. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 107 KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA SURAT KABAR DI KABUPATEN SUMBAWA MISTAKES IN USING OF INDONESIAN LANGUAGE IN NEWSPAPERS IN SUMBAWA REGENCY Lukmanul Hakim, Muhammad Shubhi, Safoan Abdul Hamid Pos-el lukmanulhakim474 Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat Jalan dr. Soejono Jempong Baru, Sekarbela, Mataram, NTB Pos-el kantorbahasantb Diterima 27 Februari; Direvisi 27 November 2017; Disetujui 28 November 2017 Abstract Problems to be solved in this research are mistakes in using standard spellings, dictions, and sentences of Indonesian in newspapers published in Sumbawa Regency. Methodology of thisresearch is a qualitative research with a descriptive analysis approach. This method used to analyze and describe the use of Indonesia in those newspapers. Data gathered through documentation. These are analyzed using comparative-interpretative. Result shows that the use of Indonesian in newspapers in Sumbawa Regency is quite good in the terms of spellings, dictions, and sentences. However, there are some mistakesrelated to those aspects. In term of spelling, the mistakesare in using capital, dash -, affixes, and punctuation. In term of dictions is the use of strange words. The last, there are some unfinished sentences. Key words use, spelling, diction, sentence, media, newspaper Abstrak Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah kesalahan penggunaan kaidah ejaan, diksi, dan kalimat bahasa Indonesia pada koran di Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Metode ini digunakan untuk menganalisis dan mendeskripsikan penggunaan bahasa Indonesia pada surat kabar di Kabupaten Sumbawa. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi dan dianalisis dengan metode komparatif interpretatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia pada koran di Kabupaten Sumbawa sudah cukup baik dari aspek ejaan, diksi, dan kalimat. Namun, masih terdapat beberapa kesalahan yang berkaitan dengan ketiga aspek tersebut. Dari segi ejaan, kesalahan yang ditemukan di antaranya kesalahan penulisan huruf kapital, pemakaian tanda hubung -, pemakaian kata depan, dan pemakaian tanda baca. Dari segi penggunaan kata, kesalahan yang ditemukan di antaranya penggunaan kata asing yang tidak mengikuti kaidah penulisan kata asing. Dari segi kalimat, kesalahan yang ditemukan di antaranya adalah terdapat beberapa kalimat yang struktur kalimatnya belum lengkap. Kata Kunci penggunaan, ejaan, diksi, kalimat, media massa, surat kabar 108 1. Pendahuluan Kabupaten Sumbawa adalah salah satu kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Barat. Ibu kotanya adalah Sumbawa Besar. Kabupaten ini terletak di sebagian besar bagian barat Pulau Sumbawa. Batas-batas wilayahnya adalah Laut Flores dan Teluk Saleh di utara, Kabupaten Dompu di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Sumbawa Barat di barat. Kabupaten Sumbawa memiliki luas wilayah km² dengan jumlah penduduk sekitar jiwa BPS, 2017. Media massa yang bisa diakses di Kabupaten Sumbawa adalah media massa cetak dan elektronik, baik yang berskala lokal, regional, maupun nasional. Media massa cetak yang bisa diperoleh di antaranya surat kabar, sedangkan media massa elektronik yang bisa diakses di antaranya televisi. Media massa cetak yang beroperasi di Kabupaten Sumbawa, di antaranya Radar Sumbawa, Tribun Sumbawa, dan Harian Umum Gaung NTB, sedangkan media massa daring online yang bisa diakses di antaranya tribrataNewsNTB, dan sedangkan stasiun radio yang beroperasi di antaranya adalah Radio Rasesa Sumbawa dan Oisvira. Di Kabupaten ini, juga beroperasi sejumlah stasiun televisi, di antaranya adalah TVRI Sumbawa, stasiun televisi pemerintah. Selain itu, ada stasiun televisi swasta, antara lain TVRI, RCTI, SCTV, MNCTV, ANTV, Indosiar, MetroTV, Trans7, Trans TV, TVOne, Global TV, RTV, NetTV, Detik TV, Bima TV, BeritaSatu, Assalam TV, INews TV Mataram, dan Kompas TV. Objek yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah surat kabar. Surat kabar yang dipilih adalah Radar Sumbawa dan Harian Umum Gaung NTB. Alasan pemilihan objek kajian adalah kedua surat kabar tersebut merupakan media massa lokal yang paling banyak pembacanya, distribusinya merata dan mudah didapatkan, serta isi berita nya bersifat lokalitas hasil wawancara dengan masyarakat. Di samping itu, tampilan kedua kabar tersebut lebih menarik dibandingkan surat kabar lainnya Kedua surat kabar tersebut merupakan sarana komunikasi bagi para jurnalis untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas, khususnya untuk masyarakat Sumbawa. Media untuk menyebarkan pesan dan berita tersebut adalah bahasa. Untuk dapat menyampaikan pesan atau informasi yang jelas, kedua surat kabar tersebut dituntut menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi pemakaian, sedangkan bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan kaidah-kaidah yang mencakup kaidah pembentukan kata, pemilihan kata, dan pembentukan kalimat. Selain itu, ejaan juga sangat membantu pemahaman suatu untaian kalimat. Dengan demikian, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar yangsesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesiamerupakan tuntutan. Penggunaan ejaan yang cermat, pembentukan dan pemilhan diksi yang tepat, serta kalimat yang teratur dan lengkap sangat diperlukan dalam penulisan berita di surat kabar. Hal tersebut membuat ungkapan, gagasan, atau informasi yang ingin disampaikan jurnalis menjadi jelas. Kejelasan ungkapan, gagasan, atau informasi tersebut akan memudahkan pembaca memahami informasi. Ejaan yang ideal dalam penulisan berita di surat kabar adalah ejaan yang mampu digunakan untuk melambangkan satu bunyi satu huruf. Hal-hal yang diatur dalam kaidah ejaan adalah pemakaian huruf, pemakaian tanda baca, dan penulisan unsur serapan baca PUEBI, 109 2016. Dengan demikian, penulisan berita pada surat kabar dituntut mengikuti kaidah-kaidah ejaan bahasa Indonesia pemakaian huruf dan tanda baca. Diksi atau pemilihan kata pada surat kabar juga perlu mendapatkan perhatian. Hal-hal yang diatur dalam kaidah diksi adalah proses pembentukan kata dan pemilihan kata. Dalam proses pembentukan kata, yang perlu diperhatikan adalah pengimbuhan, penggabungan kata, pengulangan, dan pengakroniman, sedangkan dalam pemilihan kata, yang harus diperhatikan adalah ketepatan, kecermatan, kebenaran, kelaziman, dan kelayakan baca Mustakim, 2015. Dalam hal ini, para jurnalis surat kabar dituntut dapat menguasai proses pembentukan kata dan dapat pula memilih diksi yang tepat. Penyusunan kalimat yang baik dalam berita surat kabar tidak kalah penting untuk diperhatikan.. Kalimat yang baik adalah kalimat yang dapat mengungkapkan pikiran yang utuh atau yang dapat mengungkapkan suatu informasi secara lengkap. Hal-hal yang diatur dalam kaidah penyusunan kalimat yang baik adalah unsur pembentuknya, yaitu prasa dan klausa; struktur kalimat; dan kalimat yang efektif baca Sasangka, 2014. Dengan demikian, jurnalis dalam menulis berita di surat kabar dituntut dapat menyusun kalimat baik dan efektif. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar seharusnya menjadi kewajiban bagi para jurnalis. Namun, aturan ini tidak serta-merta membuat para jurnalis menerapkan kaidah bahasa Indonesia tersebut. Dalam kenyataannya, kesalahanpenggunaan bahasa Indonesia dalam teks berita pada surat kabar masih dijumpai. Bentuk kesalahan yang ditemukan sangat bervariasibaikdalam bidang ejaan, diksi, maupunkalimat. Kesalahan penggunaan bahasa Indonesia ragam tulisan pada surat kabar tidak sepatutnya diabaikan. Hal ini berarti, perlu dilakukan bimbingan teknis terhadap para jurnalis mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bimbingan teknis ini dimaksudkan agar kesalahan penggunaan bahasa Indonesia pada surat kabar dapat diminimalisasi. Di samping itu, bimbingan teknis ini untuk menghindari kesalahan yang sama pada teks berita selanjutnya. Bimbingan teknis ini dapat melibatkan berbagai pihak, misalnya lembaga yang secara khusus memiliki tugas pokok dan fungsi membina dan mengembangkan bahasa Indonesia, seperti penyuluh bahasa Indonesia; dan kalangan akademisi yang berlatar belakang pendidikan kebahasaan, seperti dosen, ahli kebahasaan, dan pemerhati bahasa lainnya. Penggunaan bahasa Indonesia pada surat kabar sangat menarik untuk dikaji. Hal ini disebabkan bentuk dan gaya bahasa para jurnalis dalam penulisan berita sangat variatif. Fenomena tersebut terjadi disebabkan beberapa hal. Pertama, latar belakang pendidikan para jurnalis bertingkat, mulai dari tingkatan SMA atau yang sederajat sampai tingkatan sarjana. Kedua, para jurnalis berangkat dari latar belakang jurusan pendidikan yang beragam, mulai dari jurusan IPA, IPS, dan bahasa bagi SMA; dan jurusan IT, teknik mesin, teknik bangunan, jasa boga, pariwisata, dan lain-lain bagi SMK dan yang sederajat. Begitu pula bagi sarjana, para jurnalis berlatar belakang jurusan yang beragam. Latar belakang pendidikan dan jurusan pendidikan para jurnalis tersebut menjadikan penggunaan bahasa di surat kabar menjadi sangat menarik, beragam, dan kaya dalam penggunaan gaya bahasa serta pemahaman terhadap kaidah kebahasaan. Jika para jurnalis tersebut tidak dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kesalahan penggunaan bahasa Indonesia di surat kabar tidak akan bisa dihindari. 110 Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini diperlukan untuk mengkaji penggunaan bahasa Indonesia pada surat kabar yang ada di Kabupaten Sumbawa. Sebelumnya, kajian-kajian terhadap penggunaan bahasa Indonesia pada surat kabar, skripsi, atau dokumen lainnya sudah banyak dilakukan oleh para peneliti atau akademisi, di antaranya dilakukan oleh Arizona 2016, Gultom 2017, dan Sukmawati 2017. Beberapa kajian yang dimaksud secara ringkas disampaikan dalam penelitian ini sebagai referensi dan pijakan berpikir. Gultom 2017, dalam penelitiannya menemukan kesalahan penggunaan ejaan bahasa Indonesia pada teks berita utama dalam surat kabar di TanjungpinangKesalahan yang ditemukan berupa kesalahan penggunaan huruf miring, sebanyak 78 kesalahan, kesalahan penggunaan pemenggalan kata sebanyak 285 kesalahan, kesalahan penggunaan kata depan sebanyak 10 kesalahan, dan kesalahan penggunaan singkatan dan akronim sebanyak 19 kesalahan. Arizona 2016, dalam penelitiannya pada skripsi mahasiswa Fakultas Hukum Unila, menemukan terdapat kesalahan penggunaan ejaan dalam pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca pada skripsi mahasiswa. Sukmawati 2017 juga, dalam penelitiannya, menemukan kesalahan berbahasa pada skripsi mahasiswa Program Studi Sistem Informasi STMIK Kharisma Makassar. Kesalahan yang ditemukan berupa kesalahan ejaan, kesalahan penulisan kata, kesalahan kalimat, dan kesalahan pembentukan paragraf. Dari segi ejaan, kesalahan terbanyak adalah kesalahan penulisan huruf miring 98%. Kesalahan yang paling sedikit adalah kesalahan pembentukan paragraf 16%. Kajian-kajian di atas adalah kajian kuantitatif yang hanya mengidentifikasi kesalahan penggunaan bahasa Indonesia. Karena itu, penelitian ini masih relevan dilakukan. Penelitian ini tidak hanya sebatas mengidentifikasi kesalahan penggunaan bahasa Indonesia secara kuantitatif, tetapi juga mendeskripsikan dan menginterpretasikan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia tersebut sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. 2. Bahan dan Metode Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Metode ini digunakan untuk mendekripsikan dan menganalisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia pada surat kabar yang yang menjadi sampel penelitian, baik dari segi kaidah ejaan, diksi, maupun kalimat. Populasi penelitian ini adalah semua surat kabar yang ada di Kabupaten Sumbawa. Sampel penelitian ini adalah surat kabar lokal Kabupaten Sumbawa, yaitu Harian Radar Sumbawa dan Harian Umum Gaung NTB. Data penelitian ini adalah teks berita yang dimuat pada surat kabar yang menjadi sampel. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi. Metode ini digunakan untuk mendokumentasikan data penggunaan bahasa Indonesia pada kedua surat kabartersebut. Metode ini juga dilakukan untuk mengidentifikasi kesalahan penggunaan bahasa Indonesia. Alat pengumpulan data berupa instrumen pernyataan yang mengidentifikasi kesalahan penggunaan bahasa Indonesia, baik dari segi kaidah ejaan, diksi, maupun kalimat. Metode analisis data adalah metode komparatif interpretatif. Metode ini digunakan untuk membandingkan penggunaan bahasa Indonesia yang ada pada surat kabar dengan penggunaan bahasa Indonesia yang benar secara teoretis. Selanjutnya 111 data yang sudah dibandingkan tersebut diinterpretasikan sesuai dengan tata kaidah bahasa Indonesia. Analisis data dilakukan dengan mencermati kesalahan penggunaan bahasa Indonesia pada surat kabar yang menjadi sampel dan menguji kesalahan tersebut dengan teori-teori analisis kesalahan berbahasa Indonesia. Akhirnya, langkah-langkah yang dilalui adalah 1 persiapan; 2 peng-identifikasian dan pengklasifikasian data berdasarkan jenis kesalahan penggunaan bahasayang ditemukan;3 penginterpretasian data; 4 pembuatan simpulan, dan 5 pembuatan rekomendasi. 3. Hasil dan Pembahasan Surat kabar yang dijadikan sampel penelitian adalah Harian Radar Sumbawa dan Harian Umum Gaung NTB. Tema atau judul yang dianalisis dalam hal penggunaan bahasa Indonesia adalah sebagai berikut. Tabel 1 Sampel Penelitian PenggunaanBahasaDi Kabupaten Sumbawa Perlu Dinaikkan untuk Cegah Korupsi Anggaran Parpol GOW KSB Gelar Sunatan Massal KH Zulkifli Klaim 300 Ribu KTP Maju Independent KIPAS Sampaikan Data Lapangan Kasus Kejaksaan Warga Desak Kepala Puskesmas Ropang Dicopot Secara garis besar, penggunaan bahasa Indonesia pada berita-berita yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sudah cukup baik, baik dari aspek ejaan, diksi, maupun kalimat, kecuali pada naskah 3c. Pada naskah ini, ditemukan cukup banyak permasalahan yang tidak hanya berkaitan dengan ejaan, kosakata, dan kalimat, tetapi berkaitan juga dengan kesalahan ketik dan atau penulisan. Setelah dianalisis dengan patokan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dari segi kaidah ejaan, diksi, maupun struktur kalimatnya, ditemukan beberapakesalahan penggunaan bahasa Indonesia dari tiga aspek tersebut. Pembahasan mengenai hal tersebut adalah sebagai berikut. Kesalahan Ejaan Secara garis besar, berita-berita yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sudah cukup baik dari aspek ejaan bahasa Indonesia. Namun, masih terdapat beberapa 112 kesalahan yang berkaitan dengan aspek tersebut. Kesalahan yang ditemukan adalah kesalahan pemakaian pemakaian kata depan, tanda baca, huruf kapital, dan tanda hubung -. Kesalahan penulisan kata depan ditemukan pada naskah 3a, paragraf pertama dan paragraf ketiga. Kesalahan penulisan kata depan yang dimaksud adalah pada kalimat … disela-sela Forum Dialog Pemerintah …. dan pada kalimat … terkosolidasi diseluruh wilayah … Kesalahan serupa terdapat pada naskah 3e, paragraf ketiga yang tertulis “didaerah”. Seharusnya,penulisan kata depan harus dipisah dengan kata di depannya jika kita mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI. Selanjutnya, kesalahan tanda baca yang ditemukan adalah kesalahan pemakaian tanda baca koma , dan tanda baca titik .. Kesalahan yang ditemukan adalah pemakaian tanda koma , di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat. Di beberapa bagian, penggunaan tanda koma pada posisi yang dimaksud sudah tepat. Akan tetapi, di beberapa bagian yang lain, penggunaannya tidak tepat. Kesalahan yang dimaksud dapat dilihat pada naskah 3a, paragraf kedua, ketiga, keempat, dan kelima; nasskah 3d, paragraph pertama, ketiga, keempat, dan kelima; naskah 3e, paragraph ketiga dan kelima. Kesalahan pemakaian tanda baca koma , yang dimaksud dapat dilihat pada kalimat-kalimat berikut ini. Padahal untuk membangun kondisi parpol yang sehat, salah satu indikatornya adalah pembiayaan naskah 3a, paragraf kedua Mantan Bupati Sumbawa Barat KH Zulkifli Muhadli mengklaim telah mendapatkan dukungan … naskah 3d, paragraf pertama Karena itu dirinya atas nama warga masyarakat setempat sangat menyayangkan Pemda Sumbawa melalui leading sektor Dinas Kesehatan Sumbawa yang lamban menyikapi persoalan yang terjad naskah 3e, paragraf ketiga Saat ini sumber pembiayaan parpol dari Negara hanya 0,0056 persen dari APBN paragraph keempat Berdasarkan PUEBI, tanda baca koma , digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian. Tanda koma , dapat juga digunakan sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan dan di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca atau salah pengertian. Jadi, pada kalimat-kalimat berita yang dimaksud, tanda baca koma , tidak digunakan setelah kata penghubung antarkalimat tersebut naskah 3a, paragraph kedua dan ketiga, tanda baca koma , tidak digunakan untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan oposisi naskah 3d, paragraf pertama. Kesalahan pemakaian tanda koma , berikutnya ditemukan pada naskah 3b, paragraf kelima, baris pertama. Penulisnya keliru menempatkan tanda baca koma. Tertulis, “JM kepada jurnalis, mengatakan, keinginannya …… Seharusnya, tanda koma yang mengapit kata “mengatakan” tidak perlu ada. Kesalahan serupa terdapat pada naskah 3e, paragraf ketiga. Pada paragraf tersebut tertulis “ …….Aksi yang dikawal aparat Kepolisian Resort Sumbawa itu, sebelumnya juga digelar ….. Pemakaian tanda koma , pada paragraf tersebut tidak perlu. Alasannya “Aksi yang dikawal aparat Kepolisian Resort Sumbawa itu” merupakan subjek, bukan kalimat. Jadi, tanda koma tidak diperlukan. Kesalahan yang sama terjadi pada naskah 3e, paragaraf ketujuh. Pada paragraf tersebut, tertulis “ Korlap aksi Roni Pasarani, mengakhiri orasinya ….. . .“ 113 Alasannya “Korlap aksi Roni Pasarani adalah subjek, bukan suatu kalimat yang terdiri atas subjek, predikat dan objek. Kesalahan pemakaian tanda koma , juga terdapat pada naskah 3c,paragraf kelima kalimat kedua. Seharusnya, pada kalimat tersebut tanda koma , digunakan pada kata akhir sebelum kata dan yang merupakan uraian dari sebuah rangkaian. Kesalahan pemakaian tanda titik . ditemukan pada penulisan gelar yang ada pada naskah 3a, paragraf pertama, naskah 3b, naskah 3c, naskah 3d, paragraf pertama dan kedua.. Pada naskah 3b, tertulis seharusnya Pada naskah 3c, paragraf keenam, ditulis Fud Syaifuddin, ST, seharusnya Fud Syaifuddin, Jika kita merujuk pada PUEBI, singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti tanda titik pada setiap unsur singkatan tersebut. Kesalahan pemakaian tanda titik . berikutnya yang ditemukan adalah kesalahan penulisan singkatan dalam tulisan yang berjudul JM Daftar Jadi Cawagub naskah 3b. Penulisan singkatan JM seharusnya disisipi tanda baca titik, yaitu Djafar. Selanjutnya, kesalahan penulisan huruf kapital ditemukan pada naskah 3b, paragraf keempat. Kesalahan yang ditemukan adalah penggunaan huruf kapital pada awal kata dalam nama jabatan “Wakil Gubernur” yang tidak disertai dengan nama. Sebaliknya, pada naskah 3b, paragraf pertama, nama jabatan yang disertai nama justru ditulis huruf kecil. Hal ini bisa dilihat pada “calon wakil gubernur NTB. Jika merujuk pada PUEBI, seharusnya ditulis Calon Wakil Gubernur NTB. Kesalahan serupa ditemukan pada naskah 3c. Pada paragraf keempat naskah ini, terdapat prasa …, Maupun saling bertukar pikir. Pada prasa tersebut, dapat dilihat penggunaan kapital pada kata Maupun. Prasa tersebut tidak berposisi pada awal kalimat. Tidak ada aturan atau alasan yang dapat menjadikan kata tersebut dapat menggunakan huruf kapital. Prasa tersebut seharusnya ditulis maupun saling bertukar pikir. Kesalahan serupa terdapat pada naskah 3e, paragraf ketiga dan terakhir. Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan penulisan kata Kepolisian dan Kejaksaan pada kalimat “…..pihak Kepolisian maupun Kejaksaan untuk …. Seharusnya, huruf awal dua kata tersebut ditulis huruf kecil karena tidak diikuti oleh nama instansinya. Begitu juga kata Ekskutif dan Legislatif yang ada pada naskah 3e, paragraf keenam semestinya awal huruf kedua kata tersebut tidak menggunakan huruf kapital. Berikutnya, kesalahan pemakaiaan tanda hubung - ditemukan pada naskah 3c. Pada subjudul naskah ini, terdapat penulisan bilangan tingkat ke 13. Berdasarkan PUEBI, penulisan bilangan tingkat seperti itu seharusnya menggunakan kata hubung - antara ke dan 13 bilangan. Dengan demikian, bilangan tingkat tersebut seharusnya ditulis ke-3. Kesalahan lain yang ditemukan adalah kesalahan ketik. Kesalahan yang dimaksud banyakditemukan pada naskah 3c. Pada naskah tersebut, tertulis Peratusan. Dari konteks kalimat, dapat disimpulkan bahwa maksud yang dituju sebenarnya adalah persatuan. Pada naskah 3e, paragraf pertama dan keenam, ditemukan kesalahan penulisan huruf pada akronim Pemprov. Pada naskah tersebut, tertulis Pemprop, seharusnya Pemprov. Kesalahan Diksi Secara umum, pembentukan kata dalam teks berita-berita pada surat kabar yang menjadi sampel sudah cukup bagus. Tidak ditemukan adanya kesalahan pembentukan kata dalam berita-berita tersebut. Begitu juga yang terkait pilihan kata, pilihan-pilihan 114 kata yang digunakan sudah tepat. Kosakata yang dipilih sesuai topik. Pilihan kosakata dalam berita-berita sudah mengacu kepada topik tulisan dan bahasa yang dipilih adalah bahasa laras jurnaslistik. Dari segi tingkat variasi kosakata, pemilihan diksi sudah cukup variatif. Pengulangan dan pemborosan kata hampir tidak ditemukan. Namun demikian, ada beberapa kesalahan yang ditemukan. Kesalahan yang ditemukan adalah kesalahan pemiilihan kata. Kesalahan ini bisa dilihat pada naskah 3a, paragraf kelima, naskah 3d, dan naskah 3f, paragraf kedua. Pada naskah 3a, paragraf kelima, ditemukan kata membangun pada kalimat Artinya, sistem politik di Indonesia membangun dan belum kokoh. Seharusnya, kata membangun dalam kalimat tersebut diganti dengan belum terbangun agar sinkron dengan kata setelahnya. Pada naskah 3d, terdapat penggunaan kata independent pada judul berita dan kata sekedar yang terdapat pada paragraf keenam dan kesembilan. Kata baku untuk kedua kata tersebut adalah independen dan sekadar. Kesalahan yang sama juga terdapat pada naskah 3e, paragraf pertama yang berbunyi “….. sejumlah proyek bendungan dan embung yang dilakukan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I …..”. Pilihan kata yang benar seharusnya ….. sejumlah proyek dan embung pada Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I”. Kekeliruan pilihan kata ini terkait dengan penalaran bahwa Balai Wilayah Besar adalah benda mati yang tidak mungkin bisa melaksanakan proyek. Pada naskah 3f, paragraf kedua, terdapat penulisan kata tauladan atau gabungan kata suri tauladan. Jika yang dimaksudkan oleh kata atau gabungan kata tersebut adalah contoh yang baik dan pantas untuk ditiru, tentu penulisannya salah. Jika kita mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, makna tersebut dimiliki oleh kata atau gabungan kata suri teladan, bukan suri tauladan sebagaimana yang tertulis dalam teks berita tersebut. Kesalahan berikut yang ditemukan adalah kesalahan dalam penulisan bahasa asing. Kesalahan yang dimaksud adalah penggunaan kata colling down pada naskah 3b, paragraf kedua; kata fashion show pada naskah 3c, paragraf ketiga, dan kata leading sektor. Dalam KBBI, ketiga kata tersebut tidak akan ditemukan. Hal itu berarti ketiga kata tersebut bukan bahasa Indonesia, tetapi bahasa asing. Berdasarkan PUEBI, ketiga kata tersebut harus dicetak miring. Berikutnya, kesalahan pembentukan kata ditemukan pada naskah 3b, paragraf keempat, yaitu kata “mengkombinasikan”. Penulisan yang benar adalah “mengombinasikan” karena huruf k pada awal kata semestinya luluh jika dirangkai dengan imbuhan. Kesalahan yang sama ditemukan pada naskah 3c, paragraf kedua dan terakhir. Pada paragraf tersebut, terdapat kata mensosialisasikan dan mensukseskan. Kata dasar dari kedua kata tersebut adalah sosialisasi dan sukses. Kedua kata tersebut masuk dalam kategori kata yang berawalan S salah satu dari KPTS. Hal itu berarti konsonan awal dari kata tersebut seharusnya luluh jika mendapatkan imbuhan me sehingga kedua kata tersebut seharusnya ditulis menyosialisasikan dan menyukseskan. Kesalahan Kalimat Penyusunan kalimat yang ada pada teks berita surat kabar yang menjadi sampel sudah cukup baik. Jenis kalimat yg digunakan beragam. Kalimat-kalimat yang digunakan dalam teks cukup beragam, ada kalimat aktif dan pasif, yang penyebarannya dalam paragraf juga cukup merata karena disesuaikan dengan konteks isi tulisan dan penalaran. Dari efektivitas penggunaan kalimat, kalimat-kalimat saudah cukup efektif. Namun demikian, ditemukan beberapa kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam penyusunan kalimat. Kesalahan yang dimaksud dapat dilihat pada uraian di bawah ini. 115 Pada naskah 3e, paragraf pertama, ditemukan paragraf pembuka yang hanya terdiri atas satu kalimat panjang. Seharusnya, untuk memudahkan pembaca memahami keseluruhan teks, paragraf pertama bisa dipecah-pecah menjadi beberapa kalimat. Kesalahan lain yang ditemukan dari segi struktur kalimat, di antaranya kesalahan yang terdapat pada pada naskah 3a, paragraf pertama. Kalimat yang dimaksud Dengan anggaran yang cukup, dapat mencegah parpol melakukan korupsi….. Kalau konteks kalimat tersebut dilihat secara keseluruhan, maksud kalimat tersebut, apa subjek, dan mana predikatnya akan bisa dipahami. Akan tetapi, secara struktur, kalimat tersebut belumlah lengkap. Kalimat tersebut belum dapat dikatakan sebagai kalimat efektif karena ada unsur yang belum terpenuhi. Kalimat tersebut belum menunjukkan apa yang dapat mencegah. Kata Dengan anggaran yang cukup tidak dapat dijadikan sebagai subjek karena diawali oleh kata keterangan dengan. Kata keterangan tidak bisa dijadikan subjek. Kalimat tersebut akan menjadi efektif jika kata keterangan tersebut dibuang. Kesalahan serupa terdapat pada naskah 3f, paragraf keempat. Dalam teks tersebut, tertulis Karena itu atas nama warga masyarakat Desa Ropang mendesak kepada Bupati Sumbawa, Baperjakat maupun Dinas Kesehatan Sumbawa untuk segera mengambil langkah tegas. Jika konteks kalimat tersebut dilihat secara keseluruhan, dapat dipahami maksud dari kalimat tersebut, siapa subjek, mana predikat, dan siapa atau apa objeknya. Akan tetapi, secara struktur, kalimat tersebut belumlah lenngkap. Kalimat tersebut belum dapat dikatakan sebagai kalimat efektif. Ada unsur yang belum terpenuhi. Kalimat tersebut belum menunjukkan siapa yang melakukan mendesak. Kata atas nama warga masyarakat Desa Ropang tidak dapat dijadikan sebagai subjek karena akan timbul pertanyaan lagi siapa yang mengatasnamakan warga masyarakat Desa Ropang. Oleh sebab itu, kalimat tersebut akan menjadi efektif jika ditambah unsur kalimat berupa subjek yang mendesak. Kesalahan berikunya terdapat pada naskah 3f, paragraf ketiga dan keempat. Pada paragraf ketiga, terdapat kesalahan kalimat berupa penggunaan kata penghubung antarkalimat. Sebagaimana namanya, kata penghubung antar kalimat adalah kata penghubung yang digunakan untuk menghubungkan antarkalimat, bukan antarparagraf. Pada paragraf ketiga ini, terdapat kata penghubung antarkalimat yang digunakan pada awal paragraf. Hal itu berarti kata penghubung tersebut digunakan untuk menghubungkan paragraf yang satu dengan paragraf selanjutnya. Seharusnya kata penghubung tersebut digunakan untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan yang lain yang masih dalam satu topik ide pokok paragraf. Dengan demikian, kata penghubung tersebut seolah-olah digunakan untuk menghubungkan dua ide pokok yang berbeda. Hal itu tidak sesuai dengan fungsi kata penghubung tersebut atau tidak sesuai dengan aturan dari penggunaan kata penghubung tersebut. Kesalahan berikutnya terdapat pada naskah 3c. Kesalahan yang ditemukan adalah terdapat satu kalimat atau satu paragraf yang kurang tepat digunakan sebagai awal kalimat. Kalimat yang digunakan untuk mengawali sebuah paragraf tersebut masih merupakan satu ide pokok dengan paragraf sebelumnya. Kalimat tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai kalimat pembuk sebuah paragraf, tetapi seharusnya menjadi bagian dari paragraf sebelumnya. Kesalahan berikutnya adalah kesalahan dari segi penalaran kalimat. Kesalahan yang dimaksud terdapat pada judul berita yang terdapat pada naskah 3a dan 3d. Judul berita pada naskah 3a adalah Perlu Dinaikkan untuk Cegah Korupsi. Jika judul berita 116 tersebut dinalar, akan timbul pertanyaan apa yang perlu dinaikkan, namun, jawabannya tidak disebutkan dalam judul tersebut. Judul tersebut seharusnya menyebutkan apa yang perlu dinaikkan. Judul berita pada naskah 3b adalah KH Zulkifli Klaim 300 Ribu KTP Maju Independent. Jika judul berita tersebut dinalar, akan timbul pertanyaan siapa yang maju independen. Namun, judul tersebut menimbulkan keambiguan. Karena itu, judul berita tersebut perlu diubah strukturnya untuk menghilangkan keambiguan, misalnya dengan judul KH Zulkifli Maju Independen, Klaim 300 Ribu KTP. 4. Penutup Simpulan Dari uraian pada hasil dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar, penggunaan bahasa Indonesia pada surat kabar di Kabupaten Sumbawa sudah cukup baik, baik dari aspek ejaan, diksi maupun kalimat. Namun, terdapat beberapa kesalahan yang berkaitan dengan ketiga aspek tersebut. Berkaitan dengan kaidah ejaan, secara umum ejaan yang digunakan sudah cukup baik. Kesalahan yang ditemukan adalah kesalahan penulisan huruf kapital, pemakaian tanda hubung -, pemakaian kata depan, dan pemakaian tanda baca. Kesalahan penulisan huruf kapital yang ditemukan adalah penulisan huruf kapital di awal kata dalam nama jabatan yang tidak disertai nama atau instansi dan penggunaan huruf kapital tidak di awal kalimat. Kesalahan penggunaan tanda hubung - yang ditemukan adalah tidak dipergunakannya tanda hubung tersebut pada bilangan tingkat. Kesalahan pemakaian kata depan yang ditemukan adalah kata depan ditulis serangkai dengan kata di depannya. Sedangkan kesalahan tanda baca yang ditemukan adalah kesalahan pemakaian tanda baca koma , dan titik .. Berkaitan dengan diksi, secara umum pembentukan kata sudah cukup bagus. Kesalahan pembentukan kata hampir tidak ditemukan. Kosakata yang dipilih sesuai topik. Dari segi tingkat variasi kosakata, sudah cukup variatif. Pengulangan atau pemborosan kata hampir tidak ditemukan. Kesalahan yang ditemukan adalah penggunaan kata asing yang tidak mengikuti kaidah penulisan kata asing, ketidakluluhan kata-kata yang berawal K dan S ketika diberikan imbuhan, kesalahan ketik pada penulisan beberapa kosakata, dan pemakaian beberapa kosakata yang tidak baku. Berkaitan dengan kalimat, penyusunan kalimat cukup baik dan efektif. Kesalahan yang ditemukan adalah penyusunan kalimat yang tidak tepat dan tidak lengkap; pemakaian kalimat yang kurang tepat sebagai awal dari sebuah paragaf; penggunaan beberapa kalimat yang menimbulkan keambiguan; dan penggunaan kata penghubung antarkalimat yang tidak tepat. 117 Saran dan Rekomendasi Untuk meminimalisasi kesalahan penggunaan bahasa Indonesia pada surat kabar di Kabupaten Sumbawa, ada beberapa rekomendasi yang perlu mendapatkan perhatian. Rekomendasi-rekomendasi ini ditujukan kepada redaksi dan para jurnalis. Kepada redaksi surat kabar, hal-hal yang patut diperhatikan sebagai berikut. 1 Semua bagian dalam media redaksi harus mendapatkan diklat kompetensi sesuai dengan bidangnya masing-masing. 2 Organisasi dari setiap bagian dalam media redaksi harus berjalan dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3 Dewan redaksi harus menyunting atau mengedit semua berita atau tulisan yang akan dimuat. 4 Berita dan tulisan yang dimuat harus melalui proses penyuntingan atau pengeditan. 5 Masalah kebahasaan harus menjadi perhatian redaksi. Kepada jurnalis, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut. 1 Bersedia meningkatkan kualitas diri dengan cara mengikuti diklat penggunaan bahasa Indonesia; 2 Memiliki rasa kebanggaan dan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia daripada bahasa asing; 3 Memegang teguh kode etik dalam setiap pemberitaan; 4 Menggunakan tata kaidah bahasa Indonesia yang baku terhadap tulisan yang akan dimuat; dan 5 Memuat berita sesuai fakta, ringkas, dan padat. 118 Daftar Pustaka Arizona, Nadya dan Nurlaksana Eko Rusminto. 2016. “Kesalahan Penggunaan Ejaan pada Skripsi Mahasiswa Fakultas Hukum Unila dan Implikasinya”. Dalam Jurnal Kata, Mei 2016. Padang Kopertis Wilayah X. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumbawa. 2017. Kabupaten Sumbawa. Dalam Gultom,Yuliana Mamerta. 2017. “Analisis Kesalahan Ejaan Bahasa Indonesia Revisi 2015 pada Teks Berita dalam Surat Kabar di Tanjungpinang”. Artikel E-jurnal. Tanjungpinang Universitas Maritim Raja Ali Haji Mustakim. 2015. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Bentuk dan Pilihan Kata. Jakarta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Sasangka, Sry Satria Tjatur Wisnu. 2014. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Kalimat. Jakarta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Sriyanto. 2014. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Ejaan. Jakarta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Sukmawaty. 2017. “Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia pada Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer STMIK Kharisma Makassar” Dalam Jurnal Retorika, Volume 10, Nomor 1, Februari 2017. Makassar Universitas Negeri Makassar Tim Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta Gramedia Pustaka Indonesia. Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Penggunaan Ejaan pada Skripsi Mahasiswa Fakultas Hukum Unila dan ImplikasinyaNadya ArizonaDan Nurlaksana Eko RusmintoArizona, Nadya dan Nurlaksana Eko Rusminto. 2016. "Kesalahan Penggunaan Ejaan pada Skripsi Mahasiswa Fakultas Hukum Unila dan Implikasinya". Dalam Jurnal Kata, Mei 2016. Padang Kopertis Wilayah Pusat Statistik KabupatenSumbawaBadan Pusat Statistik Kabupaten Sumbawa. 2017. Kabupaten Sumbawa. Dalam Kesalahan Ejaan Bahasa Indonesia RevisiYuliana GultomMamertaGultom,Yuliana Mamerta. 2017. "Analisis Kesalahan Ejaan Bahasa Indonesia Revisi 2015 pada Teks Berita dalam Surat Kabar di Tanjungpinang". Artikel E-jurnal. Tanjungpinang Universitas Maritim Raja Ali HajiSeri Penyuluhan Bahasa Indonesia Bentuk dan Pilihan Kata. Jakarta Badan Pengembangan dan Pembinaan BahasaMustakimMustakim. 2015. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Bentuk dan Pilihan Kata. Jakarta Badan Pengembangan dan Pembinaan Penyuluhan Bahasa Indonesia Kalimat. Jakarta Badan Pengembangan dan Pembinaan BahasaSry SasangkaSatria TjaturWisnuSasangka, Sry Satria Tjatur Wisnu. 2014. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Kalimat. Jakarta Badan Pengembangan dan Pembinaan Penyuluhan Bahasa Indonesia Ejaan. Jakarta Badan Pengembangan dan Pembinaan BahasaSriyantoSriyanto. 2014. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Ejaan. Jakarta Badan Pengembangan dan Pembinaan Kesalahan Berbahasa Indonesia pada Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer STMIK Kharisma MakassarSukmawatySukmawaty. 2017. "Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia pada Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer STMIK Kharisma Makassar" Dalam Jurnal Retorika, Volume 10, Nomor 1, Februari 2017. Makassar Universitas Negeri Makassar TandaBaca Alquran Fathah (فتحة) adalah harakat yang berbentuk seperti garis horizontal kecil atau tanda petik ( ٰ ) yang berada di atas suatu huruf Arab yang melambangkan fonem (a) . Secara harfiah, fathah itu sendiri berarti membuka, layaknya membuka mulut saat mengucapkan fonem (a). Ketika suatu huruf diberi harakat fathah, maka huruf Kemampuanpenggunaan huruf kapital dan tanda baca dapat dilihat dari hasil deskripsi siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menggunakan huruf kapital dan tanda baca dalam esai deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2021/2022 di sebuah sekolah dasar di Garut Selatan.
penelitianini berupa kata-kata kalimat yang mengandung kesalahan berbahasa pada tanda baca dalam teks berita online detik news dan tribun news. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik baca dan catat. teknik baca, yakni dengan membaca secara berulang-ulang isi yang terdapat dalam kolom berita online.
Kesalahanpenggunaan tanda baca terdapat di kalimat . a. pertama b. kedua c. ketiga d. keempat Kunci jawaban: C, kalimat ketiga tidak perlu menggunakan tanda koma. 10. "Siapa yang mendapat nilai 100, Pak! Tanda baca yang salah dalam kalimat di atas adalah . a. tanda petik dua di awal kalimat dan tanda seru b. tanda petik dua di awal 1 mereka yang sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan; 2. mereka yang sengaja memberi kesempatan, sarana atau ke- terangan untuk melakukan kejahatan. 3. Bharada E kini berada di
Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk kesalahan penggunaan pedoman ejaan bahasa Indonesia (PUEBI) yang meliputi kesalahan huruf, kata, tanda baca, kata serapan, diksi, kalimat, dan paragraf; (2) faktor penyebab terjadinya kesalahan dalam makalah dan laporan praktikum mahasiswa IT Telkom Purwokerto; dan (3) upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesalahan penggunaan
Dikutipdari buku Tajwid Lengkap Asy-Syafi'i karya Abu Ya'la Kurnaedi dijelaskan bahwa kesalahan membaca harakat bisa berakibat fatal, yaitu mengubah makna dari kata dalam ayat yang dibaca tersebut. Ada 9 macam harakat yang wajib dipelajari umat Muslim. 9 Harakat itu yakni fathah, dhammah, kasrah, fathatain (tanwin fatah) dhammatain (tanwin
\nkesalahan tanda baca pada koran

gambarankesalahan pemakaian bahasa yang ditemukan pada koran harian Timor Expres Kupang di rubrik religi, khususnya pada penulisan ejaan dan tanda baca, pemenggalan kata, dan penulisan kata baku dan penggunaan imbuhan. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti mengambil beberapa tulisan artikel religi di Koran Harian Timor Expres.

  • Под оዖаሌጦሠυ ζεлощըχ
    • Остаծе псуνу еվеф
    • Αηօмօзоклα ըሐω сօբо
  • Стիպ сθ
  • Υщыщա уհэያозо зխ

Bacajuga: Cerai dari Angga Wijaya, Dewi Perssik GERAM Hartanya Dicuri Seseorang, Kini Tak Ingin Berharap Lebih. Rupanya Angga Wijaya mengakui dirinya pernah memalsukan tanda tangan sang istri

Ada banyak keutamaan membaca surat Yasin. Salah satu keutamaan Surat Yasin tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW. "Sungguh setiap sesuatu memiliki jantung, dan jantung Al
Liputan6com, Jakarta-Berita bola soal permintaan gila manajer Erik ten Hag kepada Manchester United jadi sorotan pembaca Rabu 3 Agustus 2022.Ten Hag mengajukan permintaan yang merepotkan MU di saat waktu sudah mepet di bursa transfer musim panas 2022.. Erik Ten Hag dilaporkan media-media Inggris pada awal Agustus ini masih ngotot meminta manajemen MU untuk tidak MembacaAl-Quran merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Dalam membaca Quran kita harus mengetahui harakat dan tanda bacanya agar saat membacanya sesuai dan tidak terjadi kesalahan makna. Tanda baca dalam Al-Quran bertujuan untuk memperjelas pengucapan dari setiap huruf hijaiyah. ANALISISKESALAHAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL, TANDA BACA, DAN PENULISAN KATA PADA KORAN MERCUSUAR . Tersimpan di: Main Author: ARIYANTI, RIRI: Format: Article info application/pdf eJournal: Bahasa: eng: kesalahan penggunaan tanda baca yang terdiri dari: (1) kesalahan penggunaan tanda baca titik (.), (2) kesalahan penggunaan tanda baca koma
\n \nkesalahan tanda baca pada koran
u9aIf.